Cara Mempertahankan Standar Etika Bisnis dan Berwirausaha

Diposting pada

standar-bisnis-dan-berwirausaha

Cara Standar Etika Bisnis & Berwirausaha

Cara-cara untuk mempertahankan standar etika bisnis dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:

  • Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalm menetapkan nilai – nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi pemangku kepentingan.
  • Kembangkan kode etik. Kode etik adalah suatu catatan tentang setandar perilaku serta prinsip – prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.

Topik – topik yang ada pada suatu kode etik biasanya memuat tentang hal – hal berikut:

  1. Ketulusan hati secara fundamental dan ketaatan terhadap hukum.
  2. Kualitas serta keamanan produk.
  3. Kesehatan serta keamanan tempat kerja.
  4. Konflik kepentingan.
  5. Praktik dan latihan karyawan.
  6. Praktik pemasan dan penjualan.
  7. Keamanan/ kebebasan.
  8. Kegiatan berpolitik.
  9. Laporan financial.
  10. Hubungan dengan pemasok.
  11. Penentuan harga, pengajuan rekening, dan kontrak.
  12. Jaminan dagang atau informasi orang dalam.
  13. Pembayaran untuk mendapatkan bisnis.
  14. Perlindungan lingkungan.
  15. Informasi pemilikan.
  16. Keamanan kemasan.
  • Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil tindakan apabila mereka melanggar etika.
  • Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat bergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip moral dan nilainya adalah jaminan terbaik untuk menghindari penyimpangan etika.
  • Adakan pelatihan etika. Woorkshop (lokarya) yaitu alat untuk meningkatkan kesadaran para karyawan.
  • Lakukan audit etika secara periodik. Audit adalah cara terbaik untuk mengevaluasi efektivitas sistem etika.
  • Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Tidak ada seorang pun yang dapat mengatur etika dan moral. Akan tetapi, manajer bisa saja meperbolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan yang mereka harapkan.
  • Hindari contoh etika yang tercela setiap saat serta etika diawali dari atasan. Atasan harus memberikan contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahanya.
  • Ciptakan budaya yang menekan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah sangat penting, tujuannya untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan menerima aspirasi untuk meperbaiki perusahaan.
  • Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana satandar etika perusahaan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Etika Bisnis Dan Berwirausaha berdasarkan Norma dan Prinsip


Komitmen Keberhasilan Bisnis dan Berwirausaha

Etika wirausaha dalam istilah lebih populernya adalah etika bisnis. Seorang wirausaha harus mampu menjaga da melestarikan etika bisnis yaitu suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang merupakan suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari yang tidak benar.
Etik ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Prinsip etika dan prilaku bisnis. Secara umum, dapat dikemukakan 10 prinsip etika yang dapat mengarah kepada prilaku Usaha ( etika bisnis)

  • Menjaga Kejujuran
  • Integritas
  • Memelihara Janji
  • Kesetiaan
  • Keadilan
  • Suka membantu orang lain
  • Menghormati orang lain
  • Bertanggungjawab
  • Mengejar keuntungan yang wajar
  • Semua tindakan dapat dipertanggungjawabkan

Usaha mempertahankan etika Etika bisnis harus dijaga dan dipertahankan, untuk mempertahankan etika bisnis dapat dilakukan dengan cara, antara lain

  1. Menciptakan kepercayaan
  2. Mengembangkan kode etika
  3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
  4. Menlindungi hak-hak perorangan
  5. Mengadakan pelatihan dan sosialisasi etika
  6. Melakukan audit etika secara periodic
  7. Mempertahankan standar etika yang tinggi
  8. Menciptakan budaya komunikasi dua arah
  9. Menghindari dari perbuatan tercela
  10. Melibatkan semua personal karyawan dalam mempertahankan etika

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Kewirausahaan, Manfaat, Tujuan dan Karakteristik


Fungsi dan Tujuan Kewirausahaan dan Bisnis

Bisnis tanpa tujuan kewirausahaan ibarat bangunan tanpa pondasi yang kokoh. Bisnis tersebut mungkin saja bisa terbangun, namun kekuatannya akan sangat rapuh. Tanpa tujuan kewirausahaan, sebuah bisnis akan mudah hancur ketika dihadapkan pada situasi yang sulit. Karena itulah, tujuan kewirausahaan merupakan hal yang sangat penting untuk disusun sebelum seseorang memutuskan untuk membangun sebuah bisnis.

Ada banyak sekali tujuan kewirausahaan yang dapat dijadikan panduan oleh setiap pembisnis. Tujuan kewirausahaan tentunya berbeda-beda, tergantung dari individu yang ada di belakangnya. Secara umum, tujuan kewirausahaan tidak hanya baik untuk diri wirausahawan sendiri. Tujuan kewirausahaan sering kali lebih luas, yakni tujuan kewirausahaan dapat pula baik untuk pihak-pihak lain yang berada jauh dari bisnis tersebut. anatar lain

  1. Meningkatkan jumlah wirausaha berkualitas
    Tujuan kewirausahaan yang pertama adalah meningkatkan jumlah wirausaha berkualitas. Tujuan kewirausahaan ini berdasarkan pada pemikiran jika seorang pembisnis tentunya membutuhkan sumber daya manusia lain untuk membantunya membangun perusahaan. Dengan bimbingan yang tepat, sumber daya manusia tersebut tidak hanya dapat diberdayakan kemampuannya, namun juga dapat dilatih dan dikembangkan supaya dapat menjadi calon wirausaha yang berkualitas. Tujuan kewirausahaan ini tidak menutup kemungkinan jika suatu hari nanti, “si anak buah” akan mampu mandiri dan membuka usahanya sendiri. Setelah tujuan kewirausahaan ini terwujud, maka sang pembisnis telah berhasil meningkatkan jumlah wirausaha berkualitas.
  2. Membudayakan semangat wirausaha di masyarakat
    Wirausahawan dapat dikategorikan sebagai orang-orang yang memiliki jiwa tangguh, kompetitif, dan pandai mencari peluang. Semangat wirausaha yang tidak pernah padam ini sangat baik jika mampu ditularkan ke masyarakat sebagai sebuah tujuan kewirausahaan yang selanjutnya. Tujuan kewirausahaan membudayakan semangat wirausaha di masyarakat dapat diwujudkan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan bersikap seperti apa adanya seorang entrepreneur. Sikap tersebut tentunya akan menginspirasi dan membuat masyarakat tergerak untuk mencoba berwirausaha. Sikap tangguh dan tidak mudah menyerah juga sebaiknya diperlihatkan supaya tujuan kewirausahaan ini dapat membangun semangat orang-orang muda di masyarakat supaya mau bekerja keras untuk mendapatkan keberhasilan
  3. Memajukan dan menyejahterakan masyarakat
    Tujuan kewirausahaan yang selanjutnya adalah untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat. Semakin sukses dan semakin berkembangnya sebuah bisnis, pasti akan membutuhkan semakin banyak sumber daya manusia. Hal ini berarti semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang terbuka bagi masyakarat. Dengan berkurangnya jumlah pengangguran, berarti sebuah bisnis telah berhasil mewujudkan tujuan kewirausahaan untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Jenis Bisnis beserta Menurut Para Ahli


Tanggung Jawab Perusahaan ke Pemangku Kepentingan

Selain etika, yang tidak kalah penting yaitu pertanggung jawaban sosial perusahaan. Menurut Robald J. ebert dan Ricky M. Griffin (2000: 83), etika sangat berpengaruh terhadap tingkah laku individu. Tanggung jawab sosial mencoaba menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam lingkungan sosial, seperti pelanggan, perusahaan lain, karyawan, dan investor. Tanggung jawab sosial menyeimbangkan komitmen – komitmen yang berbeda. Pendapat Zimmerer, ada 5 macam pertanggungjawaban perusahaan, yaitu mencakup hal – hal berikut:

  • Tangung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan, maksudnya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan.
  • Tanggung jawab terhadap karyawan. Menurut Ronald J.Ebert (2000: 89), semua kegiatan manajemen sumber daya manusia, seperti penerimaan karyawan baru, penggajian, pelatihan, promosi, dan kompensasi merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan.
  • Tanggung jawab terhadap pelanggan. Tanggung jawab social perusahaan terhadap pelanggan menurut Ronald J.Ebert (2000:88) ada 2 kategori yaitu (1) menyediakan barang dan jasa yang berkualitas; dan (2) memberikan harga prodak dan jasa yang adil dan wajar. Tanggung jawab sosial perusahaan juga termasuk melidungi hak – hak pelanggan.

Menurutnya, ada empat hak pelanggan, diantaranya ialah:

  1. Hak mendapatkan produk yang nyaman dan aman
  2. Hak mendapatkan informasi segara aspek produk
  3. Hak untuk didengar
  4. Hak memilih apa yang akan mereka beli.

Sementara itu, menurut Zimmerer (1996), hak – hak pelanggan yang harus dilindungi meliputi hal – hal berikut:

  1. Hak keamanan
  2. Hak mengetahui
  3. Hak untuk didengar
  4. Hak atas pendidikan
  5. Hak untuk memilih
  • Tanggungjawab terhadap investor. Tanggung jawab perusahaan terhadap investor yaitu menyediakan imbal hasil atas investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba. Selain itu, perusahaan juga bertanggung jawab dalam melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat dan setepat mungkin.
  • Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya, contohnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan tersebut berada.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Hukum Bisnis beserta Sumbernya


Faedah Etika Bisnis Bagi Perusahaan

  1. Dapat meningkatkan kredibilitas sebuah perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standar etis yang sama, maka akan mengambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
  2. Dapat menolong menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika. (penerimaan komisi, eksploitasi tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup).
  3. Memaparkan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
  4. Menyediakan bagi perusahaan serta dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
  5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh faedah berupa meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
  6. Dapat menambah daya saing (competitive advantage) perusahaan.
  7. Membuat corporate image / citra positif, serta dalam jangka panjang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).