Pengertian dan Macam Adaptasi Tingkah Laku beserta Contohnya

Diposting pada

Pada pembahasan kali ini kita akan sama-sama memahami kelangsungan hidup organisme. Banyak sekali makhluk hidup yang ada disekitar kalian seperti ayam, kucing, sapi dan juga hewan-hewan yang tentunya pernah kalian lihat. Hewan-hewan tersebut telah ada sejak zaman dahulu dan ada hingga saat ini. Nah pada hewan-hewan tersebut sangatlah berkaitan erat dengan adaptasi, kelangsungan hidup. Setelah kita memahani tentang adaptasi fisiologi dan adaptasi morfolofi, Nah pada kali ini kita akan membahas secara jelas mengenai adaptasi tingkah laku pada makhluk hidup.

adaptasi-tingkah-laku

Pengertian Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang berhubungan dengan tingkah atau perilaku makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.

Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:

  • Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan)
  • Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas
  • Mempertahankan hidup dari musuh alaminya (bereproduksi)
  • Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya

Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis. Adaptasi adalah, pertama-tama, proses, dan bukan bagian fisik dari tubuh. Perbedaan dapat dilihat dalam parasit internal, dimana struktur tubuh sangat sederhana, tapi tetap organisme. Yang sangat beradaptasi dengan lingkungan yang tidak biasa. Dari sini dapat dilihat adaptasi yang tidak hanya masalah sifat terlihat: dalam parasit seperti adaptasi kritis terjadi dalam siklus-hidup, yang sering cukup rumit. Namun, sebagai istilah praktis, adaptasi sering digunakan untuk. produk: fitur-fitur dari spesies yang hasil dari proses tersebut. Banyak aspek dari hewan atau tanaman dapat benar adaptasi disebut, meskipun selalu ada beberapa fitur yang fungsinya diragukan. Dengan menggunakan istilah adaptasi untuk proses evolusi, dan sifat adaptif untuk bagian tubuh atau fungsi (produk), dua indera kata mungkin dibedakan. Adaptasi adalah salah satu dari dua proses utama yang menjelaskan beragam spesies yang kita lihat dalam biologi, seperti berbagai jenis kutilang Darwin. Yang lainnya adalah spesiasi (spesies-membelah atau cladogenesis), yang disebabkan oleh isolasi geografis atau mekanisme lain. Sebuah contoh favorit digunakan sekarang untuk mempelajari saling adaptasi dan spesiasi adalah evolusi ikan cichlid di danau Afrika, mana pertanyaan isolasi reproduksi jauh lebih kompleks.

Adaptasi tidak selalu merupakan hal yang sederhana, di mana fenotip berkembang yang ideal untuk lingkungan eksternal yang diberikan. organisme harus layak pada semua tahap perkembangan dan pada semua tahap dari evolusi. Hal ini menempatkan kendala pada evolusi pembangunan, perilaku dan struktur organisme. Kendala utama, di mana ada banyak perdebatan, adalah persyaratan bahwa setiap perubahan genetik dan fenotipik selama evolusi harus relatif kecil, karena sistem pembangunan sangat kompleks dan saling terkait. Namun, tidak jelas apa yang “relatif kecil” seharusnya berarti, untuk poliploidi misalnya di tanaman adalah perubahan cukup umum genetik yang besar. Asal usul simbiosis dari beberapa mikro-organisme untuk membentuk sebuah eukaryota. Merupakan contoh yang lebih eksotis.

Semua adaptasi membantu organisme bertahan dalam relung ekologi mereka. ini mungkin sifat adaptif struktural, perilaku atau fisiologis. adaptasi struktural fitur fisik organisme (bentuk, meliputi tubuh, persenjataan, dan juga organisasi internal). Perilaku adaptasi terdiri dari rantai perilaku yang diturunkan dan / atau kemampuan untuk belajar: perilaku mungkin warisan secara rinci (naluri), atau kecenderungan untuk belajar mungkin warisan (neuropsikologi lihat). Contoh: mencari makan, kawin, vokalisasi. adaptasi fisiologis organisme izin untuk melakukan fungsi khusus (misalnya, membuat racun, mengeluarkan lendir, Phototropism Fototropisme), tetapi juga fungsi yang lebih umum seperti pertumbuhan dan pembangunan, pengaturan suhu, keseimbangan ionik dan aspek lain dari homeostasis. Adaptasi, kemudian, mempengaruhi semua aspek kehidupan organisme.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Flora


Jenis-jenis Adaptasi

Ada tiga jenis bentuk adaptasi, yaitu :

  • Adaptasi Morfologi

Untuk dapat bertahan hidup, setiap makhluk hidup harus mempunyai bentuk dan fungsi tubuh yang paling sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dengan adaptasi yang dilakukannya, hewan dapat memperoleh makanan dan mampu  melindungi diri dari musuhnya.Lingkungan hidup yang berbeda menyebabkan adaptasi morfologi yang berbeda pula.

1. Adaptasi Morfologi pada tumbuhan

  • Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit).
    Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
    Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
    Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
    Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
  • Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)
    Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
    Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan.Contoh tumbuhan higrofit: Tumbuhan Keladi.
  • Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)
    Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara. Contoh: enceng gondok, kiambang.
    Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh: Hydrilla,Vallisneria. Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.

Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.

2. Adaptasi Morfologi pada hewan

  • Berbagai macam bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
    Paruh bebek pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna menyaring makanan dariair dan lumpur.
    Paruh burung pipit bentuknya pendek tebal dan runcing berfungsi untuk memecah biji-bijian.
  • Berbagai macam cakar/kaki burung
    Bebek kakinya berselaput diantara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di atas tanah berlumpur
    Kaki ayam sangat baik digunakan untuk mengais makanan di tanah.
    Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya.
  • Serangga
    Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
  • Gigi-gigi khusus
    Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.


  • Adaptasi Fisiologi

Adaptasi Fisiologi merupakan penyesuaian diri makhluk hidup dengan cara melakukan prosesfisiologis dalam tubuhnya agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya.

1. Adaptasi Fisiologi pada tumbuhan

  1. Tumbuhan insektivora menghasilkan enzim protease sebagai penghancur protein dari tubuhmangsanya. Contohnya: kantung semar.
  2. Proses gutasi berlangsung ketika daun melakukan penguapan, namun udara luar dalam keadaan jenuh sehingga uap air yang keluar dari dalam daun dalam bentuk gas berubah menjadi titik-titik air di tepi daun. Proses gutasi pada tumbuhan higrofit.
  3. Bunga bangkai mengeluarkan bau untuk menarik perhatian serangga makanannya. Bunga bangkai mengeluarkan bau tak sedap.

2. Adaptasi Fisiologi pada hewan

  • Hewan darat
    Hewan herbivora memiliki enzim selulase untuk mencerna zat selulosa dalam makanannya. Contohnya: hewan herbivora.
    Rayap memiliki enzim selulase yang dihasilkan oleh flagellata dalam ususnya untuk mencernazat selulosa makanannya yang berasal dari kayu. Contohnya: rayap.
    Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
    Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.
  • Hewan air:
    Cumi-cumi dan gurita menghasilkan zat seperti tinta untuk mengelabuhi pemangsanya.
    Ikan air tawar akan menghasilkan urine lebih banyak dan encer dibanding ikan air laut yangmenghasilkan urine yang lebih sedikit dan pekat.

  • Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku merupakan tingkah laku makhluk hidup untuk menyesuaikan diri denganlingkungannya agar tetap bertahan hidup. Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa.

1. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan

  • Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan.
  • Pada musim kemarau tumbuhan berakar rimpang seperti jahe akan melakukan estivasi dengancara mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh dipermukaan untuk mengurangi penguapan tanaman jahe melakukan estivasi pada musim kemarau.

2. Adaptasi tingkah laku pada hewan

  1. Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
  2. Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
  3. Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.d. Trenggiling akan menggulungkan badannya jika disentuh, untuk menutupi bagian perutnyayang berkulit tipis Trenggiling menggulungkan tubuhnya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Seleksi Alam dan Contoh


Fungsi dan Tujuan Adaptasi Tingkah Laku

Berikut adalah tujuan atau peranan adaptasi tingkah laku adalah:

  • Untuk melindungi diri dari pemangsa.
  • Untuk bertahan hidup dari perubahan iklim atau perubahan dalam proses fisiologis.
  • Untuk mendapatkan makanan.
  • Untuk memudahkan hidupnya
  • Beradaptasi dengan lingkungan tempat dia tinggal

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Bioma beserta Macam dan Fungsi


Macam Adaptasi Tingkah laku

Adaptasi tingkah laku mudah untuk di amati karena berupa tingkah laku untuk menyesuikan lingkungannya agar tetap terjaga kelangsungan hidupnya. Beberapa contoh adaptasi tingkah laku nsebagai berikut :

  • Mimikri
    Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit sesuai warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan mimikri.
  • Autotomi
    Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cecak mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan ekornya disebut autotomi. Jika seekor cecak dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak tersebut. Kesempatan itu digunakan cecak untuk menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.
  • Hibernasi
    Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-k
  • Estivasi
    Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal dari kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah mamalia yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.
    Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau dengan mengeringkan dedaunannya. Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim kering dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya, disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.
  • Adaptasi tingakal laku pada rayap.
    Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa rayap dengan mudah dapat mencerna kayu? Rayap mampu mencerna kayu bukan karena mempunyai enzim yang dapat mencerna kayu, melainkan karena di dalam ususnya terdapat hewan flagellata yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu menghasilkan enzim selulose. Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya. Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.
  • Adaptasi tingkah laku pada mamalia air
    Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang hidup di dalam air tetap bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter.
    Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
  • Pura-pura tidur atau mati.
    Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
  • Migrasi
    Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Ciri Amfibi beserta Sistem Organ


Contoh Adaptasi Tingkah Laku

Setelah mengetahui apa itu adaptasi tingkah laku, maka untuk memperjelas kita  harus mengetahui contoh-contoh dari adaptasi tingkah laku. Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh adaptasi tingkah laku yang ada pada makhluk hidup.

  1. Predator
    Salah satu contohnya yaitu hewan-hewan predator(karnivora) yang umumnya mampu bergerak dengan cepat. Tetapi mengapa demikian?
    Hewan-hewan karnivora harus dapat bergerak cepat dikarenakan mereka harus menangkap dengan mengejar mangsanya.
  2. Rayap
    Pada bagian rayap yaitu pada ususnya terdapat bagan yang bernama flagellata yang menghasilkan enzim selulasi yang dapat mencerna selulosa.
    Anak-anak rayap akan dapat menetas akan menjilati dubur induknya untuk mendapatkan flagellata. Pada rayap yang sudah dewasa ketika berganti kulit, maka rayap tersebut akan memakan kulitnya yang terkelupas untuk mendapatkan flagellata.
    Contoh perilaku pada rayap merupakan contoh cari adaptasi tingkah laku.
  3. Paus
    Berbicara tentang paus, tentunya kalian sudah tidak asing lagi.
    Paus bukanlah ikan, tetapi hewan menyusui yang hidup di dalam air. Puas bernafas dengan menggunakan paru-paru, sehingga itulah yang menyebabkan paus akan kembali muncul ke permukaan air untuk bernafas.
    Pada saat paus muncul ke permukaan air, paus akan mengeluarkan sisa-sisa pernapasan dan menghirup udara untuk disimpan didalam paru-paru saat paus kembali menyelam didalam air.
  4. Kucing
    Siapa yang tidak tahu dengan kucing, kucing merupakan hewan yang sangat dekat dengan manusia. Kucing biasanya mengincar mangsanya, contohnya seperti tikus, cicak, serangga dll  yaitu dengan cara menerkam.
    Ketika mangsa yang diincar mulai lengah dan mendekat, maka kucing akan melompat dan mulai menerkam mangsanya.
    Tingkah laku yang dilalukan oleh kucing merupakan cara untuk menghemat energinya. Peristiwa tersebut merupakan contoh dari adaptasi tingkah laku pada kucing.
  5. Serangga
    Pada serangga, adaptasi tingkah laku yang ditunjukan yaitu dengan cara menghasilkan bunyi yang sangat nyaring sehingga dapat menarik pasangannya.
  6. Ular
    Ular sering kita ketahui sering menjulurkan lidahnya, yang tujuannya untuk dapat mengenali bau mangsa yang ada disekitarnya.
  7. Tumbuhan
    Selain ditunjukkan pada hewan, adaptasi tingkah laku ditunjukkan juga pada tumbuhan salah satunya adalah daun putri malu (Misoca pudica) yang akan dengan segera menutup apabila terdapat sentuhan.
    Hal tersebut merupakan adaptasi untuk melindungi diri dari serangan hewan-hewan yang ada disekarnya..
    Dengan menutupnya daun, maka hwan herbivora akan kesulitan membedakan antara daun dengan ranting yang berduri. Selain itu ada juga tumbuhan yang membelokkan tubuhnya ke arah sinar matahari atau datangnya cahaya. Hal tersebut merupakan adaptasi tingkah laku terhadap pengaruh cahaya matahari.

Adaptasi yang ada pada makhluk hidup pada dasarnya merupakan upaya makhluk hidup untuk dapat hidup atau mempertahankan hidup pada lingkungan tempat tinggalnya.

Demikianlah ulasan mengenai adaptasi tingkah laku semoga bisa membantu dan bermanfaat untuk anda. untuk ulasan lainnya kunjungi terus www.ayoksinau.com.