Pengertian dan Jenis Investasi Berserta Tujuannya

Diposting pada

Pengertian-Investasi

Apakah Itu Investasi?

Yang dimaksud dengan investasi ialah suatu tindakan baik menanamkan sumber daya ataupun modal pada saat ini atau sekarang, dengan harapan bisa mendapatkan manfaat atau keuntungan yang lebih di masa yang akan datang. Investasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan menanamkan dana saat ini atau sekarang, dengan harapan dapat menghasilkan dana yang lebih besar dari dana yang di tanamkan pada saat awal melakukan investasi.


Pengertian Investasi

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, istilah tersebut  berkaitan dengan akumulasi  suatu bentuk aktiva dengan  suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi  disebut  juga sebagai  penanaman modal. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Istilah investasi bia berkaitan dengan berbagai macam aktivitas. Menginvestasi sejumlah dana pada asset real (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun asset financial real (deposito, saham ataupun obligasi).

Investasi merupakan salah satu komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana, investasi diartikan sebagai pengeluaran barang modal yang diarahkan untuk menunjang kegiatan produksi atau perluasan produksi (Samuelson dan Nordaus). Ini menjadikan investasi mempunyai multiplier effect yang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi komsumsi.

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian dan produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PBD dengan rumus PBD = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i) Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahan lain kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Dalam bebepa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham atau obligasi, bukti hutang (promissory notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrument yang dapat diperjualbelikan.

Investasi dalam bentuk penciptaan nilai tambah ekonomi, akan mendorong pembukaan dan perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan kemudian pada gilirannya akan menstimulasi konsumsi masyarakat dan kemudian memperdalam pasar domestik. Karena itu komponen investasi seringkali dijadikan patokan dalam menilai kualitas pertumbuhan ekonomi.

Dalam kerangka MP3EI, komponen investasi memainkan peran yang sangat stategis karena  kunci utama dalam mendorong pembangunan bidang infrastuktur konektivitas dan kegiatan ekoniomi dipusat-pusat  pertumbuhan. Pemerintah mendorong investor untuk melakukan penanaman modal pada koridor-koridor ekonomi dalam MP3EI melalui berbagai insentif fiscal, perbaikan layanan perijinan investasi, stabilitas makro ekomomi, dan kepastian serta perlindungan hukum.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam-Macam Pasar & Pengertiannya Lengkap | Ayoksinau.com


Investasi Dari Ruang Lingkup Usahanya

Berdasarkan dari ruang lingkup dalam melakukan usaha, investasi dibagi menjadi dua jenis diantaranya sebagai berikut:

Investasi Aktiva Nyata

Investasi Aktiva Nyata adalah segala tindakan investasi dalam bentuk fisik yang dapat dilihat bentuknya. Contohnya seperti membangun rumah, membangun pabrik, ataupun dengan membeli emas, permata, berlian dan lain sebagainya.

Investasi Pada Aktiva Finansial

Investasi Pada Aktiva Finansial adalah segala tindakan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Contohnya seperti saham, obligasi, obligasi dan lain sebagainya. Dalam berinvestasi pada aktiva finansial, terdapat du acara diantaranya sebagai berikut:

  • Investasi Langsung, yaitu dengan cara memiliki surat berharga pemilik surat tersebut. Contohnya adalah Saham.
  • Investasi tidak langsung, yaitu investasi yang berupa pengelolaan surat berharga yang diwakilkan oleh lembaga usaha yang dapat mengelola investasi tersebut, serta berusaha untuk dapat menghasilkan keuntungan yang dapat memberikan kepuasan terhadap pemegang surat-surat berharga tersebut.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi beserta Menurut Para Ahli


Investasi Dalam Pendapatan Keuntungan

Berdasarkan dari segi kepastian dalam mendapatkan keuntungannya, investasi dibagi menjadi dua jenis diantaranya sebagai berikut:

  • Investasi Bebas Resiko
    Investasi bebas resiko adalah ketika seseorang berinvestasi tetapi tidak akan menanggung resiko yang terjadi. Contoh investasi bebas resiko yaitu tabungan, deposito dan obligasi.
  • Investasi Beresiko
    Investasi Beresiko adalah ketika seseorang berinvestasi ia akan menanggung resiko yang mungkin saja terjadi. Contoh investasi beresiko adalah seperti menanam saham, modal usaha dan lain sebagainya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Kebijakan Moneter, Sejarah Moneter Islam, Teori Permintaan Uang Lengkap


Tujuan Investasi

Dari pemaparan tentang investasi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pada umumnya tujuan investasi yaitu:

  1. Mendapatkan penghasilan yang tetap dalam setiap kurun waktu tertentu. Misalnya seperti royalti, bunga, uang sewa, dan lain sebagainya, yang mana dari penghasilannya tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan hidup investor.
  2. Mendapatkan dana khusus, contonya dana tersebut digunakan untuk memperluas usaha, keperluan sosial, dan sebagainya.
  3. Memperoleh jaminan pasar untuk menjual produk yang telah di produksi dan menjamin ketersedianya bahan baku.
  4. Mengontrol perusahaan, melalui kepemilikan aset-aset perusahaan tersebut.
  5. Mengurangi persaingan antara perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.
  6. Menjaga hubungan baik antara perusahaan maupun cabang perusahaan.

Secara umum tujuan investasi memang mencari keuntungan. Adapun tujuan investasi jangka pendek ialah:

  • Memanfaatkan kelebihan cashflow untuk sementara waktu
  • Memperoleh tambahan dana

Sedangkan tujuan investasi jangka panjang yaitu ;

  1. Untuk  memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royaliti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainya.
  2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya  dana untuk  kepentingan social.
  3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui kepemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
  4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
  5. Untuk mengurangi persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
  6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Berikut ini adalah tujuan seorang melakukan kegiatan investasi pada umumnya ;

  • Memperoleh pengasilan atau return dimasa yang akan datang baik dari sector riil maupun sector financial. Untuk jangka pendek biasanya didapat dari sector  financial, Sedangkan untuk jangka panjang dari sector riil.
  • Mengurangi atau menekan inflasi.
  • Selain untuk memperoleh penghasilan, kegiatan investasi ini dapat menekan inflasi, karena dengan adanya kegiatan investasi uang yang beredar akan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif sehingga menekan kegiatan konsumtif.
  • Melindungi nilai terhadap kekayaan, sebab kekayaan yang tidak diproduktifkan suatu saat akan berkurang nilainya meski tidak digunakan.
  • Mendorong adanya penghematan pajak. Ini karena pajak pertambahan nilai yang bisa kita bayar jika mengkonsumsi sesuatu akan berkurang. Tentu ini akan membuat kita hemat membayar pajak.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Iklan, Syarat Iklan, Manfaat Iklan, Jenis-Jenis Iklan | Ayoksinau.com


Proses Investasi

Proses investasi meliputi pemaham dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan invesasi. Untuk memahami poses investasi seorang investor telebih dahulu harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi, yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat.

Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan risiko suatu investasi. Hubungan resiko dan return harapan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linear. Artinya, semakin besar return harapan, semakin besar pula tinggkat risiko yang haus dipertimbangakan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada asset yang menawarkan tingkat return paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat resiko yang harus di tanggung.


  • Dasar keputusan investasi

Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. Berikut ini akan dibahas masing-masing dasar keputusan investasi tersebut.

Return. Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh kentungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hala yang sangat wajar jika investor memuntut tingkat retun tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return harapan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.

Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return harapan dan return actual. Return harapan merupakan tingkat return yang di antisipasi investor dimasa yang akan datang. Sedangkan return yang terjadi atau actual meupakan tingkat retun yang telah diperoleh dimasa lalu. Ketika investor menginvestasikan dananya dia akan mensyaratkan tingkat return tertentu dan jika periode investasi telah berlalu, investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat return yang sesungguhnya dia terima.

Risiko. Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukan. Tetapi ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung oleh investor tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat return harapan.

Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return actual yang berbeda dengan return harapan. Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan realisasi return actual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan. Sikap investor terhadap risiko akan tergantung kepada preferinsi investor tersebut terhadap risiko. Investor yang lebih berani akan memilih risiko investai yang lebih tinggi, yang mana diikuti oleh harapan tingat return yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung risiko yang terlalu tinggi tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi.

Hubungan tingkat risiko dan return harapan. Seperti yang dijelakan diatas, hubungan antara risiko dan return harapan merupakan hubungan yang bersifat searah atau linear. Artinya, semakin besar risiko suatu asset, semakin besar pula harapan atas asset tersebut, demikian sebaliknya.


  • Proses Keputusan Investasi

Proses keputusan investasi merupakan proses keputsan yang berkesimbungan (going process) keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu:

  1. Penentuan tujuan investasi
    Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah penentuan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut. Misalnya, lembaga dana pensiun yang bertujuan yang memperoleh dana untuk membayar dana pensiun dana pensiun nasabahnya di masa depan mungkin akan memi-lih akan memilih investasi portfolio reksa dana. Sedangkan bagi institusipenyimpan dana seperti bank misalnya, mempunyai tujuan untuk memperoleh return yang lebih tinggi di atas biaya investasi pada sekuritas yang mudah diperdagangakan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih beresiko tetapi memberi harapan return tinggi.
  2. Penentuan kebijakan investasi
    Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset asset allocation decision). Keputusan ini me-nyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupun sekuritas luar negeri). Investor juga harus mem-perhatikan berbagai batasan yang memperngaruhi kebijakan investasi seperti beberapa dananya yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak pada pelaporan yang harus ditanggung.
  3. Pemilihan strategi portofolio
    Strategi porotfolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi porotfolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi pasif ini adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan direflesksikan pada harga saham.
    Dengan strategi aktif, investor berusaha mengindentifikasikan saham-saham yang dia pertimbangkan akan bagus di masa mendatang dengan kata lain, dia akan men-coba untuk mencari winners. Sebaliknya dengan strategi pasif, investor dapat membeli reksa dana (muntual fund).
  4. Pemilihan asset
    Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan asset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat resiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.
  5. Pengukuran dan evaluasi kerja portofolio
    Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investai. Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi, proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan terus menerus. Artinya jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja yang telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan evaluasi kinerja in meliputi pengukuran kinerja portfolio dan membandingkan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portfolio melalui proses benchmarking. Proses benchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibandingkan dengan kinerja portfolio lainnya (portofolio pasar)

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Bank beserta Menurut Para Ahli


Manfaat Investasi

Adapun beberapa manfaat yang dapat dipeoleh dari berinvestasi adalah sebagai berikut:

  1. Dapat Meningkatkan Aset
    Contohnya ketika kita menabung untuk masa depan kita itu merupakan salah satu cara yang tepat untuk berinvestasi.
  2. Dapat Memenuhi Kebutuhan Hidup di Masa Yang Akan Datang
    Tentunya kita tidak tahu kebutuhan apa saja yang diperlukan di masa depan. Untuk mencapai hal yang telah di rencanakan tersebut tentunya akan lebih cepat tercapai jika mulai melakukan mengumpulkan uang atau berinvestasi terlebih dahulu mulai dari saat ini.Contohnya seperti kita ingin membeli kendaraan, rumah dan kebutuhan lainnya.
  3. Hidup Jadi Lebih Hemat
    Investasi dapat membuat seseorang menjadi lebih hemat. Misalnya dengan cara menabung, orang akan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menabung dan hasil uang yang terkumpul dari menabung tersebut dapat dinikmati di masa yang akan datang atau jika di butuhkan.
  4. Mencegah Dari Jeratan Hutang
    Misalnya karena kita ingin memenuhi gaya hidupnya karena gengsi kita memaksakan diri dan memutuskan untuk meminjam uang guna memenuhi gaya hidup tersebut dan tentunya kita akan terjerat hutang. Maka dengan investasi kita dapat mencegah dan menghindari dengan yang namanya hutang, karena kita selalu memiliki komitmen untuk menghindari jeratan hutang yaitu dengan cara memiliki gaya hidup yang hemat.
  5. Menciptakan Kebahagiaan Bagi Keluarga
    Dengan berinvestasi kita dapat menciptakan kebahagiaan dalam keluarga, seperti kesehatan hidup keluarga kita lebih terjamin dengan adanya asuransi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Kebijakan Fiskal beserta Fungsi dan Jenisnya


Jenis-Jenis Investasi

Adapun Beberapa Investasi finansial contohnya adalah sebagai berikut:

Deposito

Investor akan menanamkan dana dengan jangka waktu tertentu, namun umumnya berjangka pendek dan memperoleh keuntungan berupa bunga. Besarnya bunga pada setiap deposito tergantung sesuai dengan resikonya.

Saham

Saham adalah aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya ketika kita memiliki 70% saham suatu perusahaan, maka sama halnya kita memiliki 70% aset perusahaan tersebut. Saham dapat berupa surat-surat berharga yang di miliki suatu perusahaan yang menunjukan kepemilikan dari perusahaan tersebut. Saham ini dapat di perjual belikan dengan syarat-syaratdan ketentuan tertentu.

Obligasi

Obligasi adalah surat tanda bukti pernyataan hutang. Yaitu bukti bahwa seseorang telah memberikan hutang kepada suatu perusahaan atau lembaga tersebut. sehingga pihak yang berhutang akan membayar bunga dalam jangka waktu yang telah ditentukan, biasanya lebih dari 12 bulan. Keuntungan obligasi yaitu dapat memberikan pendapatan yang tetap dan bunga yang besar jika dibandingkan dengan deposito. Kerugiannya adalah ketika pihak yang berhutang bangkrut sehingga ia tidak dapat membayar hutangnya dan tentunya akan memiliki jangka waktu yang cukup panjang untuk dapat melunasinya.

Reksa dana

Reksa dana adalah tempat menghimpun dana secara kolektif atau bersama-sama. Dana yang terkumpul tersebut akan dikelola oleh manager investasi, yang nantinya dana yang terkumpul akan di investasikan. Keuntungan ataupun kerugian akan ditanggung bersama oleh anggota kolektif tersebut.

Menabung

Menabung adalah kegiatan menyimpan uang di bank sehingga ketika uang tersebut telah terkumpul dapat digunakan oleh penabung di kemudian hari pada saat dibutuhkan.

Adapun Investasi pada sektor rill atau barang, adalah seperti berikut ini:

  • Sektor Manufaktur
    Contohnya adalah investasi dalam menangani pengelolaan barang-barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi untuk di olah kembali sehingga dapat memiliki nilai jual yang tinggi.
  • Properti
    Adalah jenis Investasi yang ada hubungannya dengan bangunan, mulai dari perumahan, apartemen ataupun gedung-gedung yang nantinya bangunan tersebut bisa disewakan atau dijual.
  • Teknologi
    Adalah jenis investasi yang aberhubunga dengan bisnis-bisnis pada sektor teknologi, contohnya seperti pada dunia perfilman, pertelevisian, telekomunikasi dan sejenisnya.
  • Emas
    Harga emas cenderung selalu stabil bahkan selalu naik setiap tahunnya. Sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan investasi.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa investasi adalah menanamkan dana atau modal pada saat ini, dan dari investasi tersebut dapat dinikmati di masa yang akan datang.