Pengertian Ekonomi Makro dan Mikro beserta Contoh

Diposting pada

ekonomi-makro-dan-mikro

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Membahas tentang ekonomi Mikro dan Makro. Ilmu ekonomi ialah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang keseluruhan tidak terbatas dengan memakai sumber daya yang terbata dengan masing-masing sumber daya memiliki alternatif penggunaan secara garis besar ilmu ekonomi ini dapat dibagi menjadi dua, yakni ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.


Pengertian Ekonomi Mikro

Menurut Wikipedia:  Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikro ekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama


Ilmu ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi mempelajari tentang perilaku konsumen, perusahaan dan penentuan harga-harga pasar serta kuantitas faktor input, barang, dan juga  jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro sendiri meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintan atas barang dan jasa, yang nantinya akan menentukan harga juga  bagaimana harga, pada gilirannya dengan menentukan penawaran serta permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi dengan optimal, dengan bersama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan pada skala makro, dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama.


ekonomi mikro merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalis bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro meliputi: Individu Rumah Tangga dan Perusahaan. Ilmu ekonomi mikro disebut juga Teori Harga. Aspek-aspek yang dibahas dalam ekonomi mikro meliputi:


  • Interaksi pembeli dan penjual di pasar barang dan jasa dalam menentukan tingkat harga.
    Contoh: Tawar menawar antara pembeli dan penjual mobil di pasar mobil.
  • Interaksi pembeli dan penjual di pasar faktor produksi/pasar input dalam menentukan tingkat harga.
    Contoh: Tawar menawar antara pelamar kerja dengan bagian personalia di suatu perusahaan.
  • Tingkah laku konsumen dan produsen
    Contoh: Bagaimana seorang pembeli menggunakan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa.
    Bagaimana penjual/produsen menentukan tingkat produksi dan pengalokasian sumberdaya yang terbatas agar efektif dan efisien.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Tujuan Pembangunan Ekonomi


Pengertian Ekonomi Makro

Menurut Wikipedia: Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.


Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.

Ekonomi makro adalah studi tentang ilmu ekonomi secara keseluruhan. Ekonomi makro atau makroekonomi yang menjelaskan perubahan pada ekonomi yang mempengaruhi, rumah tangga (household), sampai pasar, perusahaan. Ekonomi makro sendiri dapat di pergunakan untuk menganalisis cara terbaik agar mempengaruhi target-target kebijaksanaan, misalnya stabilitas harga, tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.


Ekonomi makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang menganalisis perekonomian secara keseluruhan, tidak membahas hal-hal kecil. Ilmu ekonomi makro disebut juga Teori Kesempatan Kerja. Aspek-aspek yang dibahas dalam ekonomi makro meliputi:

  • Inflasi
    Inflasi adalah gejala kenaikan harga-harga secara umum yang disebabkan terjadinya kelebihan permintaan di hampir seluruh industri dalam perekonomian nasional.
  • Pertumbuhan Output
    Pertumbuhan output dapat dilihat dari jumlah output/hasil produksi yang dihasilkan dari waktu ke waktu. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan output sehingga kinerja perekonomian bisa mengalami pasang surut/berfluktuasi.
  • Pengangguran
    Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan karena kesempatan kerja yang tersedian terbatas.
    Pengangguran yang tinggi menyebabkan terjadinya krisis sosial dan penurunan ekonmi.
  • Interaksi dengan Perekonomian Dunia
    Setiap negara membutuhkan negara lain dalam kegiatan ekonominya, maka dibutuhkan kerja sama ekonomi internasional terutama dalam hal perdagangan internasional.
  • Peranan Pemerintah
    Supaya kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan lancar maka peranan pemerintah sangat diperlukan melalui kebijakan-kebijakan yang diambil dalam bidang ekonomi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi & Faktornya


Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro

Ekonomi Mikro

Ekonomi Makro

1. Menganalis harga suatu barang tertentu saja.

2. Menganalisis tingkah laku pelaku ekonomi tertentu saja (produsen atau konsumen).

3. Memahami bagaimana mengalokasikan faktor produksi agar dicapai kombinasi yang tepat.

1. Menganalisis harga barang secara keseluruhan.

2. Menganalisis permasalahan ekonomi secara keseluruhan seperti produksi nasional, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.

3. Menganalisis pengaruh kegiatan ekonomi tertentu terhadap kinerja perekonomian secara nasional.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) – Pengertian, Sejarah, Tujuan dan Penjelasan Lengkap


Permasalahan Ekonomi Mikro dan Makro

Berbeda dengan Ekonomi Makro atau Makro-Ekonomi yang meliputi keseluruhan aspek ekonomi. Didalam Ekonomi Mikro atai Mikro-Ekonomi hanya menjelaskan tentang lingkup kecil (unit-unit kecil) dari apa yang disebut dengan ekonomi. Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku dari unit-unit ekonomi individual, seperti: rumah tangga, perusahaan, dan struktur industri. Ekonomi mikro membahas tentang alokasi dan efisiensi sumber daya pasar. Apa sih permasalahan di dalam Ekonomi Mikro?Apakah sama kompleks-nya dengan permasalahan di Ekonomi Makro? Untuk lebih jelasnya mari kita baca postingan saya kali ini.


  1. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
    Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen. Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.


  2. Meningkatnya Permintaan Beras
    Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.


  3. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
    Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.


  4. Masalah Monopoli
    Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing. Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.


  5. Masalah Distribusi
    Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebih dari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil.


Ilmu ekonomi makro juga mempelajari masalah-masalah utama ekonomi, yaitu sebagai berikut ini :

  • Sampai mana seluruh sumber daya telah dimanfaatkan dalam kegiatan ekonomi. apabila seluruh sumber daya tersebut telah dimanfaatkan maka keadaan ini disebut full employment. Dan sebaliknya apabila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan maka perekonomian dalam keadaan yang under employment atau terdapat pengangguran ataupun belum berada di posisi kesempatan kerja penuh.
  • Sampai mana perekonomian dalam keadaan yang stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka waktu yang panjang maka hal ini akan terjadi inflasi. Dan juga jika sebaliknya akan terjadi deflasi.
  • Sampai mana perekonomian ini mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan ini disertai pada distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi maupun pemerataan pada distribusi pendapatan terdapat trade off yaitu apabila satu membaik yang lainnya akan cenderung memburuk.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Konsumsi & Tujuannya Dalam Kegiatan Ekonomi (Lengkap)


Mengatasi Ekonomi Mikro dan Makro

Permasalahan Ekonomi Mikro & Makro Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.


1. Ekonomi Makro Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :

  • Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
  • Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
  • Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

2. Ekonomi Mikro Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus. Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Harga Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja) Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan) Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual.


Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi. Tujuan analisis Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi

  1. Masalah kemiskinan Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
  2. Masalah Keterbelangkangan Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.
  3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
  4. Masalah kekurangan modal Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Prinsip Ekonomi, Ciri-Ciri, Jenis & Contohnya Lengkap | Ayoksinau.com


Contoh Ekonomi Makro dan Mikro

Ekonomi Makro

1. inflasi
Inflasi adalah masalah yang dihadapi oleh tiap negara, masalah ini dikaitkan dengan adanya kenaikan harga, karena harga adalah indikator awal penentu inflasi. Inflasi sendiri adalah keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Maka bila di masyarakat terjadi kenaikan harga satu atau beberapa barang secara sementara, maka hal itu tidak dapat digolongkan sebagai inflasi, meskipun inflasi tidak secara langsung menurunkan standar hidup tapi hal ini tetap menjadi masalah karena 3 alasan berikut:

  • Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat.
  • Menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
  • Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.

Pemerintah biasanya melakukan kebijakan yang strategis dengan menaikkan suku bunga di bank agar orang mau menyimpan uang di bank, hal ini diharap dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat dan menurunkan inflasi. Dampak inflasi yang sangat jelas kita rasakan adalah kenaikan harga secara terus menerus yang ada di pasar.


2. Pendapatan nasional
pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara anatara lain adalah pendapatan nasional. Definisi pendapatan nasional sendiri ada 3 yaitu :

  • jumlah barang-barang jasa yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
  • Jumlah balas dan jasa dari faktor-faktor produksi dalam periode tertentu
  • jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan

Berdasarkan 3 definisi diatas , perhitungan pendapatan nasional dapat diakukan melalui 3 pendekatan yakni: pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan.
Perhitungan pendapatan nasional Indonesia sendiri dilakukan dengan pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran.


Perhitungan ini sendiri bertujuan untuk mendapatkan taksiran akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun, manfaat-manfaatnya antara lain adalah:

  • Menjadi sumber informasi bagi pemerintah.
  • Mengetahui struktur perekonomian
  • mengetahui struktur antar daerah
  • memperkirakan perubahan Pendapatan Riil
  • membandingkan kemajuan ekonomi antar negara.

3. Pertumbuhan ekonomi
adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.  Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam ,lembaga pengetahuan, dan teknik.


Ekonomi Makro

1. Investasi
investasi yang lazim disebut dengan istilah “penanaman modal atau pembentukan modal” merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian,pada praktiknya yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran atau pembelanjaan sebagai berikut:

  • Pembelian berbagai jenis barang modal.
  • Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan, dll
  • pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.

Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi antara lain:

  • keuntungan yang akan diperoleh
  • tingkat bunga
  • ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
  • kemajuan teknologi
  • tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya, dan keuntungan yang diperoleh dari perusahaan.

2. Penawaran
Penawaran (supply) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada tingkat harga tertentu.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:

  • harga barang itu sendiri.Semakin tinggi harga barang maka jumlah penawaran akan makin meningkat.Teknologi produksi. Tingkat kemajuan teknologi mempengaruhi penawaran
  • munculnya produsen baru. Kemunculan produsen baru di pasar akan menambah jumlah barang yang akan dijual dan ditawarkan. Naik turunnya harga faktor produksi akan mempengaruhi jumlah penawaran.

Penawaran sebagaimana permintaan, juga memiliki hukum penawaran yang berlaku pada keadaan ceteris paribus, semakin rendah harga barang, maka semakin sedikit juga jumlah barang yang akan ditawarkan, begitu juga sebaliknya. Jumlah barang yangditawarkan akan meningkat apabila harga naik dan akan berkurang jik harga turun, atau perubahan penawaran berbanding lurus dengan perubahan harga.


3. Permintaan
permintaan (demand) mencerminkan jumlah produk barang dan jasa yang ingin dibeli dengan jumlah dan harga tertentu. hukum permintaan digunakan untuk memperoleh norma atau hukum yang berlaku secara umum untuk setiap permintaan. Bunyi hukum permintaan: jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambah jika harga turun dan akan berkurang jika harga naik pada periode tertentu.


4. Usaha Kecil dan Menengah
UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:

  • Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
  • Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)
  • Milik Warga Negara Indonesia
  • Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
  • Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.