Pengertian dan Fungsi Seni beserta Menurut Para Ahli

Diposting pada

Pengertian-dan-Fungsi-Seni

Pengertian Seni

Pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.

Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, fungsinya, bentuknya, makna dari bentuknya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, ukiran. Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keperigelan teknik pembuatnya, untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya. Kegiatan-kegiatan tersebut pada umumnya berupa penciptaan karya seni, kritik seni, kajian sejarah seni dan estetika seni.

Pengertian seni dalam bahasa Indonesia memiliki riwayat peristilahannya sendiri yang tidak sederhana, baik dipandang dari segi terminologis maupun etimologisnya. Hal ini mulanya disebabkan oleh ketiadaan padanan istilah yang pas dalam bahasa Indonesia/Melayu untuk konsep art dalam bahasa Inggris atau kunst dalam bahasa Belanda.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Seni Lukis : Sejarah, Jenis Dan Macamnya.


Seni Menurut Para Ahli

  • Menurut Herbert Read
    Menurut Herbert Read, pengertian seni adalah ekspresi dari penuangan hasil pengamatan dan pengalaman yang dikaitkan dengan perasaan, aktivitas fisik dan psikologis ke dalam bentuk karya.
  • Menurut Leo Tolstoy
    Menurut Leo Tolstoy, pengertian seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang kemudian diungkapkan pada orang lain dengan harapan mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh penciptanya.
  • Menurut Aristoteles
    Aristoteles mendefinisikan seni sebagai bentuk penampilan dan ungkapan yang tidak menyimpang dari kenyataan. Dengan kata lain, seni hanyalah meniru alam. Pengertian tersebut cukup masuk akal karena pada dasarnya alam memberikan inspirasi dan kontribusi yang begitu besar pada penciptaan sebuah karya seni.
  • Menurut Plato
    Hampir sama dengan Aristoteles, Plato juga mengemukakan pendapat mengenai definisi seni. Menurut Plato, seni merupakan hasil tiruan alam. Itu berarti pencipta karya seni mengambil inspirasi dari alam untuk kemudian dituangkan dalam sebuah karya.
  • Menurut Thomas Munro
    Pengertian lain disampaikan oleh Thomas Munro. Menurutnya, seni merupakan suatu alat yang dibuat oleh manusia demi menimbulkan efek psikologis pada manusia lain yang melihatnya. Pendapat tersebut masuk akal karena sebuah karya seni mungkin memberikan kesan khusus secara psikologis bagi siapa saja yang menyaksikannya. Tidak heran, banyak seniman yang menyelipkan pesan khusus pada karyanya.
  • Menurut Sudarmaji
    Seniman Indonesia juga mempunyai definisi yang berbeda mengenai seni. Menurut Sudarmaji, seni merupakan manifestasi batin serta pengalaman estetis manusia yang menggunakan bidang, garis, tekstur, volume, warna, dan gelap terang. Pengertian tersebut mengacu pada karya seni yang dapat dilihat secara visual.
  • Menurut Ki Hajar Dewantara
    Ki Hajar Dewantara mendefinisikan seni sebagai hasil keindahan yang dapat mempengaruhi seseorang melalui penglihatannya. Beliau juga berpendapat bahwa seni merupakan suatu perbuatan yang dapat dipengaruhi oleh perasaan serta dapat menimbulkan perasaan yang indah.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Unsur Seni Rupa


Sejarah Seni

Bentuk kesenian tertua yang ditemukan adalah seni rupa, yang meliputi penciptaan gambar atau benda yang sekarang digolongkan menjadi lukisan, patung, cetakan, fotografi dan media rupa lainnya. Bentuk seni seperti patung, lukisan gua, lukisan batu, dan petroglif dari zaman Paleolitikum Akhir telah ada sejak dari 40.000 tahun yang lalu. Lukisan gua di Sulawesi disebut sebagai salah satu artefak seni tertua di dunia. Akan tetapi, makna sesungguhnya dari seni tersebut masih dalam perdebatan karena kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang menghasilkannya. Di gua Lubang Jeriji Saleh, Kalimantan Timur, para arkeolog menemukan gambar serupa binatang sapi yang ditegaskan sebagai karya seni figuratif tertua di dunia, diperkirakan berasal dari 40 ribu hingga 52 ribu tahun lalu (periode Paleolitik Atas dan akhir zaman es), lebih tua 5000 tahun dari penemuan sebelumnya di Sulawesi.[16] Benda seni yang disebut tertua lainnya berasal dari gua di Afrika Selatan, berusia 75.000 tahun, berbentuk rangkaian cangkang keong kecil-kecil yang dilubangi.[17] Wadah yang kemungkinan untuk tempat cat juga ditemukan dengan usia 100.000 tahun. Cangkang kerang dengan goresan oleh Homo erectus yang ditemukan tahun 2014 dipercaya berasal dari 430.000 dan 540.000 tahun yang lalu.

Banyak tradisi besar dalam seni memiliki akar dari salah satu peradaban besar kuno, yakni Mesir Kuno, Mesopotamia, Persia, India, Tiongkok, Yunani Kuno, Romawi, juga Inka, Maya dan Olmek. Tiap-tiap pusat peradaban awal ini mengembangkan gaya khas dalam keseniannya. Dikarenakan ukuran dan usia peradaban-peradaban tersebut, terdapat lebih banyak karya seni yang terselamatkan dan lebih banyak pengaruh yang disebarluaskan kepada budaya-budaya yang datang kemudian. Sebagian dari peradaban tersebut bahkan memiliki catatan terawal bagaimana seniman bekerja. Sebagai contoh, seni zaman Yunani melihat pemujaan bentuk tubuh manusia dan pengembangan keterampilan yang berimbang untuk menunjukkan proporsi otot, ketenangan, kecantikan, dan anatomi yang tepat.

Dalam seni peradaban Bizantium dan Abad Pertengahan Barat, banyak seni berfokus pada ekspresi subjek tentang budaya Alkitab dan keagamaan, dan menggunakan gaya yang menunjukkan kemuliaan yang lebih tinggi bagi dunia surgawi, seperti penggunaan emas pada latar belakang lukisan, atau kaca dalam mosaik atau jendela, yang juga menyajikan figur-figur dalam bentuk yang ideal, berpola (datar). Namun demikian, tradisi realis klasik bertahan dalam karya-karya kecil Bizantium, dan realisme terus tumbuh dalam seni Katolik Eropa.

Seni Renaisans kemudian berkembang dengan lebih menekankan pada penggambaran realistik dunia bendawi, dan tempat manusia di dalamnya. Hal itu tercermin dari penggambaran jasmani tubuh manusia, dan perkembangan metode sistematis penggambaran jauh-dekat dari sudut pandang grafis untuk mendapatkan kesan ruang tiga dimensi Langit-langit kubah Shah Cheragh, Iran, memperlihatkan paduan pola geometris dan kaligrafi dalam arsitektur Timur Tengah.

Di Timur, penolakan seni Islami terhadap ikonografi mengakibatkan pengutamaan pada pola geometris, kaligrafi dan arsitektur. Di Timur jauh, agama juga menguasai gaya dan bentuk kesenian. India dan Tibet memperlihatkan penekanan pada patung lukis dan tarian, sedangkan lukisan agamawi meminjam banyak aturan dari kesenian patung dan cenderung memiliki warna-warna terang yang kontras dengan penekanan pada garis-garis batasnya. Sementara itu, Cina memperlihatkan banyak perkembangan bentuk seni: ukiran giok, kerajinan perunggu, tembikar (termasuk tentara terakota dari Kekaisaran Qin, syair, kaligrafi, musik, lukis, drama, fiksi, dll. Gaya seni Cina sangat beragam dari zaman ke zaman dan masing-masingnya dinamai berdasarkan dinasti yang berkuasa. Jadi, sebagai contoh, lukisan-lukisan dinasti Tang memiliki warna monokromatik dan renggang-renggang, menekankan bentang yang ideal. Akan tetapi, lukisan-lukisan dinasti Ming berwarna-warni dan padat, dan berfokus untuk bercerita dengan pengaturan latar dan komposisi. Jepang juga menamai gaya-gaya dalam kesenian mereka dengan dinasti kekaisaran juga, dan menampakkan banyak pembauran antara gaya kaligrafi dan lukis. Cetak balok kayu menjadi penting di Jepang setelah abad ke-17.

Abad Pencerahan di Barat pada abad ke-18 melihat penggambaran artistik dari sudut kepastian fisik dan rasionalnya, serta visi politik revolusioner dari dunia pasca-monarki, seperti penggambaran Blake tentang Newton sebagai geometer ilahi[26], atau lukisan-lukisan propaganda David. Hal ini menyebabkan penolakan Romantisisme demi gambar-gambar dari sisi emosional dan individualitas manusianya, dicontohkan dalam novel-novel Goethe. Kemudian penghujung abad ke-19 memunculkan sejumlah gerakan artistik, seperti seni akademik, simbolisme, impresionisme, dan fauvisme.

Sejarah seni abad kedua puluh adalah narasi tentang kemungkinan yang tak terbatas dan pencarian standar-standar baru, masing-masing gerakan ditumbangkan secara berurutan oleh yang datang berikutnya. Dengan demikian, ukuran-ukuran impresionisme, ekspresionisme, fauvisme, kubisme, dadaisme, surealisme, dll. tidak dapat dipertahankan jauh melampaui waktu penemuan mereka. Meningkatnya keterhubungan global sepanjang masa ini memperlihatkan pengaruh yang setara dari budaya lain ke dalam kesenian Barat. Dengan demikian, cetakan balok kayu Jepang (dipengaruhi oleh kejurugambaran Renaisans Barat) memiliki pengaruh besar pada impresionisme dan perkembangan selanjutnya. Contoh lainnya, patung-patung Afrika diambil oleh Picasso dan sampai batas tertentu oleh Matisse. Demikian pula, pada abad ke-19 dan ke-20, gagasan-gagasan Barat memiliki dampak besar pada seni di Timur seperti komunisme dan pascamodernisme yang memberikan pengaruh kuat


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam Seni di Indonesia Dengan Contohnya


Fungsi Seni

Berdasarkan pengertian seni yang telah disebutkan di atas, fungsi seni secara umum adalah sebagai bentuk/ cara penyampaian ekspresi seseorang kepada orang lain dan lingkungannya. Beberapa fungsi seni dapat bedakan dalam dua kelompok, yaitu fungsi seni bagi individu dan fungsi seni bagi sosial.

Fungsi Seni Bagi Individu

Bagi individu, seni memiliki fungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan mereka. Adapun bentuk kebutuhan tersebut diantaranya:

  1. Seni Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Fisik
    Manusia adalah mahluk yang mempunyai kecakapan dalam memberi apresiasi pada keindahan dan penggunaan berbagai benda. Dalam proses pemenuhan kebutuhan fisik ini, para seniman mempunyai peranan penting dalam menciptakan berbagai benda-benda bernilai seni untuk pemuasan kebutuhan fisik dan memberikan kenyamanan bagi orang lain.
  2. Seni Sebagai Alat Pemenuhan kebutuhan Emosional
    Emosi adalah peraasaan di dalam diri manusia, baik itu perasaan senang, marah, sedih, haru, cinta, benci, dan lain-lain. Semua orang perlu meluapkan perasaan di dalam diri mereka agar kondisi kejiwaannya tetap normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional tersebut, manusia membutuhkan dorongan dari luar dirinya. Misalnya, seseorang yang punya jiwa seni dan estetika akan mengungkapkan emosinya melalui musik, lukisan. Atau ketika seseorang merasa stress, maka ia membutuhkan waktu untuk rekreasi, nonton bioskop, atau hal lainnya untuk meredakan tekanan jiwa.

Fungsi Seni Bagi Sosial

Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan akan interaksi dengan orang lain dan lingkungannya. Dalam hal ini seni juga berfungsi sebagai media untuk pemenuhan kebutuhan sosial tersebut.

  1. Seni Sebagai Media Agama/ Kepercayaan
    Seni punya peranan penting dalam penyampaian pesan religi/ agama kepada manusia. Hal ini bisa kita lihat dari busana/ pakaian, upacara pernikahan, upacara kematian, lagu rohani, kaligrafi, dan lain-lain.
    Contoh fungsi seni dalam agama dapat kita lihat pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Relief yang terdapat di dinding Candi tersebut merupakan ilustrasi kitab suci agama Budha dan Hindu.
  2. Seni Sebagai Media Pendidikan
    Seni juga punya peranan penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu
    a. Pendidikan formal; pendidikan di lingkungan sekolah
    b. Pendidikan non formal; pendidikan di lingkungan masyarakat
    c. Pendidikan informal; pendidikan di lingkungan keluarga
    Melalui seni, individu dapat belajar tentang nilai-nilai dan ilmu pengetahuan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya seorang siswa dapat belajar musik atau drama, dimana kegiatan ini dapat mengekspresikan diri mereka kepada orang lain.
  3. Seni Sebagai Media Informasi
    Melalui seni juga kita bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan lebih mudah. Misalnya penggunaan poster yang bernilai seni dimana di dalamnya terdapat informasi tentang bahaya nark*b*, pentingnya imunisasi, dan penyampaian program pemerintah.
  4. Seni Sebagai media Hiburan
    Sebagian besar yang berkaitan dengan hiburan mengandung unsur seni dimana para pelaku seni dapat mengekspresikan diri secara aktif atau pasif. Seorang seniman dapat merasakan senang, marah, terharu, ketika karyanya disukai atau tidak disukai orang lain.
    Begitupun individu yang melihat, mendengar, merasakan sebuah karya seni. Manusia bisa merasa terhibur ketika melihat sebuah lukisan, menonton bioskop, atau menonton sebuah konser musik.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Seni Patung – Bentuk, Fungsi, Jenis & Teknik | Ayoksinau.com


Macam Seni dan Contohnya

Adapun 5 macam-macam seni cabang antara lain sebagai berikut:

  • Seni Rupa

Seni Rupa adalah salah satu cabang kesenian, yang memiliki wujud pasti serta memanfaatkan unsur rupa ke dalam bentuk grafis, kerajinan tangan, kriya,gambar, lukis, patung, dan multimedia.


  • Seni Teateri

Seni Teateri dasarnya mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan membuat naskah, bukan hanya naskah, ada pula peran didalamnya. Orang-orang seperti ini biasanya orang-orang yang ahli dalam beraxting.

Seni Teater

  • Seni Musik

Seni Musik merupakan unsur-unsur bunyi adalah komponen utama dari seni musik. Unsur lain biasanya bentuk melodi, harmoni, dan notasi-notasi musik merupakan wujud sarana harmonisasi.

Seni Musik

  • Seni Tari

Seni Tari ciptaan manusia yang menggunakan gerak tubuh sebagai keindahan. Gerak yang berfungsi sebagai media mengkomunikasikan tertentu dari koreogragfer. Keindahan tari terletak pada kebahagian, kepuasaan, baik itu dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.

Seni Tari
  • Seni Sastra

Seni Sastra merupakan hasil kreasi manusia yang dapat dinikmat segi visual dan dari makna yang dimilikinya. Seni sastra ini  menggambarkan keindahan dalam bentuk kata-kata per kalimat, baik itu dituliskan ataupun audio. Contoh seni sastra adalah puisi, tulisan, dan kaligrafi.

Seni Sastra