Prinsip dan Konsep Geografi beserta Contohnya

Diposting pada

Prinsip-dan-Konsep-Geografi-beserta-Contohnya

Pengertian Geografi

Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian).Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.

Secara umum, definisi geografi ialah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi, meliputi geografi fisik, geografi manusia, geografi teknik geografi manusia-lingkungan, perencanaan dan pengembangan wilayah, ekologi budaya dan juga politik, penelitian resiko bencana serta geografi sejarah. Sedangkan secara husus Geografi Ialah ilmu yang mempelajari fenomena fisik dan manusia di atas bumi. Terdapat banyak cabang ilmu geografi dimana ruang lingkup geografi mencakup banyak sekali bidang dan aspek geografi. Dalam ilmu geografi juga terdapat 4 (empat) prinsip geografi. Prinsip-prinsip geografi yang ada mencakup prinsip distribusi (penyebaran), interelasi (keterkaitan), deskripsi (penggambaran) dan juga korologi (gabungan).


Sementara itu aspek aspek geografi dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik (topografi, biotik, non-biotik) serta aspek sosial (ekonomi, budaya, politik). Ilmu geografi dipelajari mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Dalam kaitannya dengan wilayah Indonesia, geografi juga berguna untuk menentukan letak geografis Indonesia beserta kondisi wilayah, pengaruh dan dampak lain yang ditimbulkan. Metode pembelajaran geografi juga mengikuti sejumlah prinsip utama geografi. Ilmu geografi juga mempunyai prinsip dasar geografi yang jumlahnya ada empat. Adapun definisi prinsip geografi ialah sebuah yang paling dasar dalam pengkajian, penjabaran, pengungkapan, penelitian dan penyajian gejala, variabel, faktor dan masalah-masalah geografi yang ada dalam fenomena geosfer.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam Ilmu Geografi dan Penjelasannya


Geografi Menurut Para Ahli

Batasan geografi sangat banyak dan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan peradaban manusia.Berikut ini adalah beberapa tokoh dengan definisi atau batasannya masing-masing

  • Sidney dan Donal J.D. Mulkerne, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan tentang bumi dan kehidupan makhluk yang ada di atasnya.
  • Hartshorne, menyatakan bahwa geografi berguna untuk memberikan deskripsi yang beraturan dan teliti dari permukaan bumi.
  • Starbo, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik tertentu pada suatu wilayah dan memperhatikan hubungan antara berbagai tempat.
  • Yeates, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi di permukaan bumi.
  • Alexander, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia.
  • Bintaro, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan dan menerangkan sifat bumi; menganalisis gejala alam dan penduduk; mempelajari corak yang khas dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

Berdasarkan keputusan Lokakarya Nasional di Semarang 19 April 1988, dinyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Yang dimaksud dengan gejala geosfer ialah gejala-gejala alam yang berhubungan dengan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.

  • Litosfer, yaitu kulit bumi termasuk permukaan tanah.
  • Hidrosfer, yaitu perairan darat dan perairan laut.
  • Atmosfer, yaitu udara yang menyelimuti bumi.

Dalam menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dengan alam, geografi menggunakan sudut pandang kewilayahan.Maksudnya, geografi membahas suatu wilayah menurut kenyataan wilayah tersebut.Geografi sangat memperhatikan cirri khas setiap wilayah. Dalam geografi, wilayah dapat diartikan sebagai luas atau sempitnya suatu bagian permukaan bumi. Wilayah yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Setelah geografi dengan sudut pandang kewilayahan akan memberikan kejelasan tentang interaksi (saling berhubungan) dan interdepensi (saling ketergantungan) antara manusia dengan alam di lingkungan hidupnya.

Persamaan dan perbedaan gejala geosfer dipelajari dengan sudut pandang kewilayahan dan konteks keruangan, yaitu ruang tempat hidup manusia. Di salam ruang tersebut terdapat hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan alam. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana interaksi antara manusia dengan lingkungannya dan tingkat hidup mereka.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :Objek Studi Geografi Beserta Penjelasannya (LENGKAP)


Konsep Dasar Geografi

Ada beberapa konsep dasar geografi, yaitu sebagai berikut.

  1. Konsep aglomerasi, yaitu persebaran gejala geografi yang mengelompok di suatu tempat karena ada faktor-faktor yang menguntungkan. Contohnya: penduduk biasanya bertempat tinggal di daratan rendah yang subur.
  2. Konsep diferensi area, yaitu adanya perbedaan cirri khas suatu daerah dengan daerah lain.
  3. Konsep interaksi dan interdepensi, yaitu peristiwa-peristiwa yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi gejala alam.
  4. Konsep jarak, yaitu berkaitan dengan proses pencapaian ke suatu lokasi dan perhitungan jarak antara satu tempat ke tempat lain.
  5. Konsep keterjangkauan, yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk mencapai suatu wilayah. Misalnya, transportasi di saerah rendah lebih mudah dibandingan transportasi di pegunungan.
  6. Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan antara persebaran gejala geografi di suatu tempat dengan gejala lain.
  7. Konsep lokasi, yaitu konsep yang sangat penting dalam geografi. Konsep ini ada dua, yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut. Lokasi relatif adalah lokasi yang didasarkan pada keadaan daerah sekitar. dan Lokasi absolut adalah lokasi yang didasarkan pada garis lintang dan gars bujur.
  8. Konsep morfologi, yaitu konsep yang berhubungan dengan relief (bentuk permukaan bumi) yang berbeda-beda sehingga kegunaanya pun berbeda.
  9. Konsep nilai kegunaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan manfaat fenomena yang ada. Misalnya, daerah wisata bagi wisatawan merupakan tempat rekreasi, tetapi bagi pedagang merupakan tempat yang menguntungkan untuk berdagang.
  10. Konsep pola, yaitu berkaitan dengan persebaran fenomena permukiman, sungai, jenis tanah, dan pengembangan kota.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi Geografi Menurut Para Ahli Lengkap


Cabang-cabang Geografi

Secara global geografi dibagi menjadi beberapa cabang. Kembali pada pengertian geografi di yang ada di atas, beberapa cabang geografi tersebut ialah sebagai berikut:

  1. Biogeografi, yakni bidang ilmu yang mempelajari tentang disitribusi organisme di dalam permukaan bumi.
  2. Paleontologi, yakni ilmu yang mempelajari mengenai sejarah kehidupan di muka bumi, termasuk kehidupan tumbuhan, hewan di zaman prasejarah yang sudah menjadi fosil.
  3. Hidrologi, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang distribusi, pergerakan, siklus, sumber daya, dan juga kualitas air yang ada di seluruh bumi.
  4. Hidrogeologi, yakni cabang dari hidrologi yang hanya fokus mempelajari tentang pergerakan air yang ada di dalam tanah dan batuan pada kerak bumi.
  5. Oseanografi, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari semua hal yang terkait dengan lautan.
  6. Geologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang bumi secara khusus, mulai dari komposisi, struktut, sifat fisik, dan proses pembentukanya.
  7. Geokimia, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari terkait komposisi kimia yang merupakan bagian dari bumi.
  8. Geomorfologi, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bentuk lahan dan proses yang mengakibatkan pembentukan lahan.
  9. Geofisika, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi dalam kaitannya dengan prinsip-prinsik fisika.
  10. Mineralogi, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mineral, mulai dari sifat kimia, struktur kristal dan fisika dari mineral tersebut.
  11. Petrologi, yakni cabang dari geologi yang fokus mempelajari tentang batuan dan kondisi pembentukannya.
  12. Vulkanologi, adalah ilmu yang mempelajari mengenai gunung berapi, magma, lava, dan fenomena geologi yang berhubungan.
  13. Demografi, adalh ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai penduduk, mulai dari komposisi penduduk hingga jumlah penduduk suatu wilayah.
  14. Antropologi, adalah ilmu yang mempelajari mengenai manusia, khususnya tentang ciri-ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat, dan kebudayaan manusia.
  15. Astronomi, adalah ilmu yang mempelajari tentang benda-beda langit di luar atmosfer bumi. Misalnya bintang, bulan, matahari, dan ruang angkasa.
  16. Geografi Matematik, adalah cabang geografi yang berhubungan dengan perkiraan ukuran, bentuk, serta gerakan bumi.
  17. Geografi Historik, adalah cabang geografi yang mempelajari tentang sejarah dan perkembangan bumi.
  18. Geografi Regional, adalah cabang geografi yang khusus mempelajari wilayah atau kawasan tertentu di bumi.
  19. Geografi Politik, adalah cabang geografi yang secara khusus melakukan pengkajian mengenai kondisi politik untuk kepentingan negara secara geografis.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :Macam Ilmu Penunjang Geografi (LENGKAP)


Pendekatan dan Aspek Geografi

  • Pendekatan Geografi

Dalam geografi dekenal beberapa pendekatan, yaitu pendekatan ruangan (spatial approach), pendekatan ekologi (ecological approach), pendekatan kronologi (history approach), dan pendekatan sistem (system approach).

1. Pendekatan Keruangan {Spatial Approach}

Pendekatan keruangan adalah mempergunakan prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi.Pendekatan keruanagn ini meliputi sebagai berikut.

  • Pendekatan Topik
    Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi geografi dapat dimulai dari topik utama yang menjadi perhatian utama, misalnya kelaparan.Kelaparan di suatu daerah di ungkapkan jenis, sebab, persebaran, intensitas, dan interelasinya dengan gejala lain dan masalah secara keseluruhan. Dengan begitu, masalah geografi di daerah tersebut dapat di ungkap secara lebih luas. Pendekatan topik dapat di lakukan terhadap topic-topik lainnya, seperti kekurangan air, erosi, industri, pengangguran, dan kenakalan remaja.Dalam melakukan pendekatan topik, pada prinsipnya tidak boleh terlepas hubungannya dengan ruang yang menjadi topik tersebut.Faktor-faktor geografi seperti keadaan fisis dan manusianya harus diikutsertakan dalam pendekatan ini. Berdasarkan landasan keruangan, kita dapat mengungkapkan karakteristik masalah kelaparan di wilayah tertentu dibandingkan dengan masalah kelaparan di daerah lain.

  • Pendekatan Aktifitas Manusia
    Dalam pendekatan utamanya, pendekatan ini di arahkan kepada aktivitas manusianya. Aktivitas penduduk dapat ditinjau dari persebaran, interelasi, dan deskripsinya dengan gejala lain yang berhubungan dengan aktivitas itu. Dari persebaran penduduk, kita dapat membedakan jenis aktivitas sehubungan dengan mata pencaharian.Misalnya, apakah aktivutas itu berlangsung di daratan rendah, di daratan tinggi atau pegunungan, di pantai, dan sebagainya. Dengan adanya persebaran kegiatan penduduk tadi, dapat pula di ungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, keadaan geologi, keadaan tinggi rendah permukaan, dan sebagainya.Oleh karena itu, kita dapat membuat deskripsi tentang aktivitas penduduk berdasarkan persebaran dalam ruangan.


  • Pendekatan Regional
    Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas dan membedakan diri dari region-region yang lain. Adapaun pendekatan region adalah mendekati suatu gejelah atau masalah dari region atau wilayah tempat gejala tadi tersebar.Pendekatannya ditekankan kepada region yang merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik atau aktifitas manusianya.Misalnya, maslah pantai. Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi pantai.Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai. Lalu, kita dapat mengungkapkan interelasi abrasi dengan penanaman hutan bakau (mangrove) di pantai.Apakah hutan bakau di pantai dapat menguangi abrasi pantai?Kita dapat membandingkan kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi pohon-pohon bakau.Itulah sebabnya antara pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional sukar dipisahkan satu sama lainnya. Hal itu terjadi karena suatu pendekatan akan membantu pendekatan lainnya.


2. Pendekatan Ekologi {Ecological Approach}

Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisis suatu gejala atau masalah dengan menerapkan suatu konsep san prinsip ekologi.Ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem.Geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan persebaran dan aktivitas manusia.

Pandangan dan penelaahan ekologi di arahkan kapada hubungan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pendekatan ekologi dapat mengungkapkan masalah persebaran dn aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian pula daerah pertanian, daerah perindustrian, daerah perkotaan dan sebagainya.


3. Pendekatan Kronologi {History Approach}

Pendekatan kronologi (history atau sejarah) dapat menjelaskan dimensi waktunya dan dapat pula menjelaskan pertumbuhan dan perkembangannya.Studi geografi dalam meneliti dan menganalisis gejala melalui konsep regional tidak hanya memperhatikan urutan waktu sebagai faktor ruang, melainkan juga harus memperhatikan tempat sebagai faktor historinya.Pendekatan kronologi suatu gejala atau masalah pada ruang tertentu dapat kita lakukan sebagai berikut:

  • Mengkaji perkembangannya
  • Melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-masa yang akan datang
  • Melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi di daerah atau wilayah tertentu.

Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan menggunakan pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta perkembangan daerah berdasarkan urutan waktunya. Kita akan dapat melihat kecenderungan ke arah mana kota itu tumbuh berkembang.


4. Pendekatan Sistem {System  Approach}

Pendekatan sistem adalah mode berpikir sintetik yang diterapkan kepada masalah yang merupakan suatu sistem (Nursid Sumaadja, 1981).Mode berpikir sintetik adalah mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau suatu benda atau hal sebagai bagian dari keseluruhan yang besar. Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu metodologi yang digunakan untuk mendekati, menelaah, dan mengkaji sistem gejala geografi dan sistem keruangan (spatial system).


  • Aspek Geografi

Untuk melakukan studi tentang berbagai aspek kehidupan dalam geografi maka harus dipelajari aspek-aspek secara geografi, yaitu pertanian, indusrti, permukiman, transportasi dan komunikasi, serta sumber daya.

1. Aspek Pertanian

Berdasarkan tinjauan studi geografi, pertanian sebagai suatu sistem keruangan merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis, meliputi komponen-komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala proses alamiahny. Subsistem manusia meliputi tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, dan kemampuan ekonomi.Berikut ini kita akan mengkaji asosiasi berbagai variable pertanian dan diferensi pertanian.

  • Pengkajian Asosiasi Variabe-Variabel Pertanian
    Untuk menelaah hubungan dua variable pertanian, misalnya hubungan antara penggunaan pupuk per satuan luas dengan produktifitas pertanian atau antara produktivitas tersebut dengan jarak dari saluran utama pengairan setempat, kita dapat menganalisisnya.
  • Pengkajian Diferensi Areal Pertanian
    Analisis keruangan sector pertanian dilakukan terhadap areal pertanian yang cukup luas.Dari areal atau region pertanian yang cukup luas dapat ditentukan perbedaan-perbedaan areal yang lebih kecilberdasarkan macam-masam subsistem.Misalnya, keadaan pengairannya, jenis tanahnya, kemampuan teknologi pertaniannya, dan jenis pertanian yang dikembangkannya.

2. Aspek Industri

Industri dalam arti sempit adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing industry).Industri sebagai suatu sistem merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia.Aspek industri tersebut terutama kepada interelasi keruangan komponen-komponennya dan kepada pengorganisasian ruang dalam mengembangkan industri tersebut.

  • Penerapan Teknologi Tepat
    Teknologi tepat (teknologi adaptif), yaitu ahli teknologi dari negara-negara maju yang disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan keadaan lingkungan masyarakat yang menerapkannya (Nursid Sumaadja, 1985).Penerapan teknologi adaptif pada sector industri, berarti :
    • Tepat, sesuai dan serasi dengan kondisi fisis-geografis wilayah yang akan dikembangkan industrinya
    • Tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi ekonomi setempat;
    • Tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi demografi setempat;
    • Dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat.
  • Penentuan Lokasi dengan Persebarannya
    Dalam hal ini, aspek keruangan industri menyangkut pemecahan masalah kepadatan penduduk, persebaran penduduk, pengembangan daerah pedesaan, penjagaan pelestarian lingkungan hidup, dan sebagainya.Pembangunan industri dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional kesejahtraan penduduk, baik di pedesaan maupun di perkotaan.Sementara itu, lokasi persebaran industri ke daerah pedesaan harus sesuai dengan kondisi geografi daerah pedesaan yang bersangkutan.
  • Diferensiasi Areal Industri
    Diferensiasi areal industri di arahkan kepada pemilihan kawasan yang tepat dan sesuai dengan jenis industri yang akan dikembangkan dikawasan tersebut.

3. Aspek Permukiman

Permukiman adalah bagian bumi yang dihuni manusia, meliputi sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan. Pada mulanya, manusia memilih tempat tinggal atau permukiman dengan syarat-syarat:

  • Cukup air
  • Tanahnya subur
  • Mudah untuk lalu lintas dan angkutan
  • Mudah untuk menacari lapangan kerja
  • Terlindung dari binatang buas

4. Aspek Transportasi dan Komunikasi

Transportasi adalah pemindahan benda maupun manusia dari satu tempat ke tampat lain. Komunikasi adalah pergerakan atau perpindahan bukan berbentuk benda, melainkan berupa berita, gagasan, buah pikiran, dan sebagainya.Transportasi dan komunikasi membawa pengaruh perkembangan dan perubahan fisik secara mental.Perkembangan dan pembangunan transportasi serta komunikasi dapat digunakan sebagai prasarana dan sarana untuk mengembangkan dan memajukan daerah terpencil.


5. Aspek Sumber Daya

Sumber daya adalah semua potensi dan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Persediaan ini akan menjadi sumber daya bilamana dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (bahan pangan, tempat berlindung, penghangat badan, transportasi, dan sebagainya).Suatu potensi, baru akan menjadi sumber daya jika kemampuan budaya telah dapat memanfaatkannya. Kekayaan yang tersimpan di dalam bumi tidak akan berkembang atau belum bermanfaat jika kemampuan ilmu dan teknologinya belum di gunakan. Bagi bangsa yang tingkat ilmu dan teknologinya sudah maju atau tinggi, sumber daya yang berada di Negara lain sudah dapat di manfaatkan .


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Prinsip-Prinsip Geografi: Distribusi, Korologi, Interelasi, Deskripsi


Prinsip-prinsip Geografi

Secara global ada 4 prinsip prinsip geografi yang ada, meliputi prinsip distribusi, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi. Berikut ini merupakan penjelasan dan mengenai prinsip geografi beserta contohnya, definisi, pengertian dan ruang lingkup geografi lengkap.


Prinsip Distribusi (Penyebaran)

Prinsip distribusi atau penyebaran merupakan salah satu dari 4 (empat) prinsip ilmu geografi yang paling utama. Manfaat dari prinsip persebaran ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang telah tersebar di permukaan bumi secara tidak sama dan juga tidak merata. Fenomena geografi yang diteliti dapat berupa bentang alam, tumbuhan, hewan dan juga manusia. Tujuan lain penggunaan prinsip penyebaran ini bisa mengungkap hubungan antara fenomena satu fenomena dengan fenomena yang lainnya secara merata. Selain itu adanya prinsip distribusi bisa digunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang.

Contoh prinsip distribusi ( penyebaran )

  • Persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia
  • Persebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya
  • Persebaran total penduduk transmigran di Indonesia yang tidak merata

Prinsip Interelasi (Keterkaitan)

Prinsip geografi selanjutnya ialah prinsip interelasi atau keterkaitan. Fungsi prinsip interelasi ini digunakan untuk mempelajari hubungan yang saling terkait antara gejala satu dengan gejala geografi yang lain dalam satu ruang. Tujuan prinsip ini juga berguna untuk menguraikan hubungan yang ada di dalam ruangan tersebut antara satu gejala dengan gejala yang lainnya. Adanya hubungan yang saling terkait antara alam dan juga manusia maka dibutuhkannya prinsip keterkaitan atau sebab-akibat ini. Interelasi bisa terjadi antara alam dengan alam, manusia dengan manusia, maupun alam dengan manusia.

Contoh prinsip interelasi ( keterkaitan )

  • Kekeringan yang terjadi sebagai dampak adanya fenomena La Nina
  • Fenomena banjir akibat adanya penebangan hutan di wilayah hulu
  • Kondisi iklim di Indonesia yang dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia
  • Penduduk pesisir pantai banyak yang menjadi nelayan karena dekat dengan wilayah lautan

Prinsip Deskripsi (Penggambaran)

Prinsip deskripsi atau penggambaran menjadi salah satu prinsip geografi yang selanjutnya. Fungsi prinsip deskripsi dipakai untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di muka bumi yang bisa diamati. Prinsip deskripsi ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam terhadap karakteristik yang spesifik pada gejala-gejala geografi. Geografi menganut prinsip ini karna ditujukan untuk menggambarkan fenomena geosfer yang membuuhkan deskripsi baik melalui tulisan, tabel, gambar dan grafik yang dituangkan melalui fakta, gejala dan masalah sebab-akibat secara kualitatif atau kuantitatif.

Contoh prinsip deskripsi ( penggambaran )

  • Tabel angka pengangguran di provinsi Jawa Timur
  • Grafik peta lempeng tektonik di dunia
  • Peta wilayah lautan di kawasan Asia Tenggara
  • Gambar persebaran curah hujan di Indonesia

Prinsip Korologi (Gabungan)

Contoh prinsip geografi yang terakhir ini ialah prinsip korologi atau gabungan yang memadukan dari gabungan 3 prinsip geografi yang sudah pelajari sebelumnya. Fungsi prinsip korologi ini bertujuan untuk mempelajari gejala, fakta ataupun permasalahan yang ada di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interelasinya, interaksinya dan integrasinya pada ruang tertentu. Prinsip korologi ini merupakan prinsip geografi yang komprehensif sebab memadukan prinsip-prinsip lainnya yakni prinsip distribusi, prinsip interelasi serta prinsip deskripsi dalam satu prinsip yakni prinsip korologi. Prinsip ini termasuk juga sebagai ciri-ciri geografi modern.

Contoh prinsip korologi ( gabungan )

  • Untuk meneliti suatu masalah hujan harus diteliti mengenai persebaran curah hujan di Indonesia, apa penyebab adanya perbedaan curah hujan di berbagai daerah serta dampak yang ditimbulkan dari tingginya curah hujan yang ada di wilayah tertentu
  • Untuk meneliti masalah suhu udara maka harus diteliti terlebih dahulu mengenai perbedaan suhu udara di pedesaan dan perkotaan, apa penyebab timbulnya pedesaan serta pengaruh banyaknya pepohonan yang ada di desa terhadap suhu udara di wilayah pedesaan disbanding wilayah perkotaan

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sistem Informasi Geografi


Contoh Penerapan Prinsip Geografi

Prinsip menjadi dasar dalam melakukan copi uraian, pengungkapan, dan penyajian gejala, variabel, faktor, dan masalah geografi dalam fenomena geosfer. pada saat akan melakukan pendekatan terhadap objek yang akan dikaji, dasar atau prinsip ini harus selalu menjiwainya. secara teoritis prinsip geografi terdiri dari prinsip penyebaran (distribusi), prinsip sebab akibat (interelasi), prinsip penggambaran (deskripsi), dan prinsip gabungan (korelasi).


1. Prinsip penyebaran (distriusi)

Prinsip ini mengkaji gejala dan fakta geografi baik yang berkenaan  dengan alam maupun yang berkenaan dengan manusia yang tersebar di permukaan bumi. penyebaran dan gejala dan fakta geografi di permukaan bumi tidak merata di setiap wilayah. dengan melihat dan menggambarkan berbagai gejala dan fakta geografi dalam peta,  maka kita akan dapat mengungkapkan  hubungannya antara satu sama lainnya. selanjutnya juga akan dapat memprediksi keadaanya di kemudian hari. prinsip penyebaran menjadi kunci utama pada studi geografi karena dengan prinsip ini dapat pula dijelaskan prinsip-prinsip lainnya. Contohnya sebagai berikut

  • Persebaran copi flora dan fauna di Indonesia yang dibagi menjadi 3 bagian menurut garis Wallace dan garis Weber. Alasan …. (dapat dikaji dalam prinsip prinsip sebab akibat (interelasi), prinsip penggambaran (deskripsi), dan prinsip gabungan (korelasi).
  •  Penduduk di daerah suburnya biasanya membuat pemukiman yang mengelompok, sedangkan penduduk copi di daerah pegunungan membuat pemukiman yang tersebar. alsan …. (dapat dikaji dalam prinsip sebab akibat (interelasi), prinsip penggambaran (deskripsi), dan prinsip gabungan (korelasi).

2. Prinsip sebab akibat (interelasi)

Setelah melihat gejala dan fakta geografi dalam penyebarannya yang tidak merata dalam ruang atau wilayah-wilayah tertentu, akan dapat diungkapkan pula hubungan satu sama lain. prinsip interelasi dapat copi mengungapkan hubungan antara faktor fisik dengan faktor fisik, faktor manusia dengan faktor manusia, dan faktor fisik dengan faktor manusia. dari hubungan tersebut akan dapat diungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi di tepat atau wilayah tertentu. interlasi/hubungan seba-akibat gejala, fakta, atau faktor tersebut dapat diukur secara matematik dengan metode kuantitatip. Contohnya sebagai berikut

  • Indonesia menjadi wilayah rawan gunung meletus karena copi dilewati oleh tiga sistem pegunungan api dunia (ring of fire).
  • tingkat kriminalitas di kota-kota besar masih lebih tinggi dibandingkan dengan di desa karena ….
  • banjir di kota jakarta seringkali diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak mempedulikan kelestarian lingkungan.

3. Prinsip Penggambaran (deskripsi)

Penjelasan atau deskripsi merupakan suatu prinsip dalam studi geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah yang copi sedang dikaji. prinsip ini dapat dijelaskan melalui kata-kata, diaram, grafik atau tabel . bentuk-bentuk deskripsi tersebut akan memberikan penjelasan tentang apa yang sedang dikaji.

  • Contohnya Prinsip Penggambaran
    wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di jakarta timur, 20 persen di jakarta barat, 10 persen di jakarta pusat, 20 pesen di jakarta selatan, dan 20 persen di jakarta barat. buat tabel, diagram, dan grafiknya.

4. Prinsip gabungan (korelasi)

Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang komperhensif  karena memadukan prinsip-prinsip lainnya. prinsip korologi merupakan ciri copi dari geografi modern yang diperkenalkan oleh Alfred Hettner. pada prinsip ini gejala, fakta, dan maslah ditinjau dari penyebararannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. faktor, sebab, dn akibat terjadinya suatu gejala atau masalah selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang yang bersangkutan. ruang ini memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk karena ruang merupakan satu kesatuan utuh.

  • Contohnya Prinsip gabungan
    titik banjir di jakarta terpusat di sekitaran daerah aliran sungai ciliwung, pesanggrahan, dan kali angke. wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di jakarta timur, 20 persen di jakarta barat, 10 persen di jakarta pusat, 20 pesen di jakarta selatan, dan 20 persen di jakarta barat. banjir tersebut seringkali diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak mempedulikan kelestarian lingkungan seperti copipaste tugas membuang sampah sembarangan, alih fungsi lahan di hulu sungai, dsb. hulu sungai-sungai tersebut meliputi wilayah bogor dan depok. jadi, untuk meminimalisir dampak banjir di jakarta diperlukan kerjasama antara pemimpin dan masyarakat bogor, depok, dan jakarta (koperhensif=menyeluruh).

Daftar Pustaka

  • Ullman (1954), “Geografi adalah interaksi antar ruang” Dalam buku Geography
  • a Spatial Interaction.
  • Maurice Le Lannou (1959).“Objek study geografi adalah kelompok manusia dan
  • organisasinya di muka bumi”Buku : La Geographie Humaine.