Pengertian dan Proses Hujan Asam beserta Dampaknya

Diposting pada

Pengertian-Hujan-Asam

Pengertian Hujan Asam

Hujan asam ialah salah satu jenis hujan apabila dilihat dari bentuknya. Hujan asam memiliki pengertian sebagai segala bentuk hujan yang mempunyai tingkat keasaman / pH dibawah normal, yakni dibawah 5,6. Secara umum, hujan yang turun di wilayah Indonesia mempunyai pH normal sekitar 6. Dan hujan asam ini memiliki kandungan pH di bawah kadar normal tersebut. Asamnya hujan ini dikarenakan adanya kandungan karbondioksida / CO? yang larut atas air hujan tersebut dan mempunyai bentuk sebagai asam lemah.

Hujan asam adalah segala jenis hujan yang memiliki pH dibawah 5,6. Hujan yang dimaksud disini bukan hanya hujan yang turun sebagai butiran air saja tetapi dapat berupa salju maupun kabut. Istilah hujan asam juga digunakan sebagai istilah umum untuk mendeskripsikan semua material asam baik kering maupun basah yang jatuh dari atmosfer. Sehingga dikenal adanya deposisi basah dan deposisi kering.

Hujan asam yang turun dalam bentuk hujan, salju maupun kabut disebut deposisi basah. Deposisi basah ini biasanya terjadi jauh dari sumber pencemar. Hujan asam yang turun  dalam bentuk gas, debu, dan partikel padat lainnya yang menyebabkan kondisi asam disebut deposisi kering. Deposisi kering ini biasanya terjadi di dekat sumber pencemar.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Hujan Beserta Proses Terjadinya


Karakteristik Hujan Asam

Seperti jenis hujan lainnya, hujan asam ini juga memiliki karakteristik khusus yang akan menjadi ciri khasnya dan membedakannya atas jenis hujan yang lainnya. Karakteristik / ciri- ciri yang dimiliki oleh hujan asam ini hanya bisa kita temukan di hujan asam saja dan tidak di hujan yang lainnya. Beberapa ciri / karakteristik yang hanya dimiliki oleh hujan asam ini antara lain ialah sebagai berikut:

  • mempunyai pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7
  • Terjadi atas adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang berada di dalam polusi udara.
  • Awal terjadinya atas disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang ada pada atmosfer
  • Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru
  • Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
  • Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang mempunyai kekabalan tubuh yang rendah

Itulah beberapa ciri / karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam. Karakteristik yang disebutkan di atas hanyalah sedikit karena ialah karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam semata dan tidak dimiliki oleh hujan lain. Sedangkan karaktersitik yang lainnya, yakni yang meliputi warna dan juga rasa, hujan asam ini tidak ada bedanya atas hujan yang lainnya.Dan sehingga kita akan mengetahui terjadinya hujan asam ini dari kandungan yang dimiliki oleh hujan asam tersebut dan juga dampaknya yang akan ditimbulkan dari hujan asam tersebut.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Proses Terjadinya Hujan


Proses Terjadinya Hujan Asam

Tahapan- tahapan yang akan dilalui di dalam proses terjadinya hujan asam ini setidaknya ada enam tahapan. Tahapan- tahapan tersebut akan disajikan secara urut dan disebut atas kronologis


Proses Hujan Asam

Di Bumi terdapat beragam aktivitas baik aktivitas di alam maupun aktivitas manusia yang menimbulkan berbagai macam gas penyebab hujan asam, seperti karbondioksida, karbonmonoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfur. Kemudian di Bumi juga terjadi penguapan oleh berbagai macam sumber air yang disebabkan oleh pemanasan sinar matahari dan menghasilkan uap air yang banyak.

Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan bertemu atas gas- gas yang menyebabkan terjadinya hujan asam tersebut. Yakni karbondioksida dan karbonmonoksida atas uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan uap air. Adanya pertemuan uap air dengan karbondioksida / karbon monoksida ini akan menghasilkan asam yang bersifat lemah. Hidrogen oksida dan sulfur dioksida ketika bertemu atas uap air akan menghasilkan asam yang bersifat kuat.

Tahapan- tahapan tersebut akan disajikan secara urut dan disebut dengan kronologis. Berikut ini akan dipaparkan mengenai tahapan- tahapan terjadinya hujan asam ini secara urutm yakni:

  • Di Bumi terdapat beragam aktivitas baik aktivitas alam maupun aktivitas manusia yang menimbulkan berbagai macam gas penyebab hujan asam, seperti karbondioksida, karbonmonoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfur.
  • Kemudian di Bumi juga terjadi penguapan oleh berbagai macam sumber air yang disebabkan karena pemanasan sinar matahari dan menghasilkan uap air yang banyak.
  • Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan bertemu dengan gas- gas yang menyebabkan terjadinya hujan asam tersebut. Yakni karbondioksida dan karbonmonoksida dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan uap air.
  • Adanya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau karbon monoksida ini akan menghasilkan asam yang bersifat lemah. Hidrogen oksida dan sulfur dioksida ketika bertemu dengan uap air akan menghasilkan asam yang bersifat kuat.
  • Kemudian kandungan syang bertemu tersebut terbawa oleh angin menuju tempat yang jauh dari sumbernya dan semakin ke atas.
  • Ketika sudah sampai di atas, gas yag bercampur dengan uap air tersebut akan mengalami kejenuhan sehingga menjatuhkan kandungan airnya sebagai titik- titik air. Titik- titik air inilah yeng menjadi hujan. Hujan inilah yang yang dinamakan sebgai hujan asam

Penyebab Terjadinya Hujan Asam

Hujan asam terjadi akibat pencemaran udara. Pencemaran udara ini dapat terjadi secara alami maupun akibat aktivitas manusia. Udara yang tercemar mengandung bahan-bahan antara lain karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), Hidrocarbon (HC), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), dll. Namun bahan pencemar utama yang menyebabkan terbentuknya hujan asam adalah nitrogen oksida (NOx) dan sulfur dioksida (SO2).

pencemaran oleh aktivitas manusia

Nitrogen oksida sering disebut NOx karena oksida nitrogen mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda yaitu gas nitrogen dioksida (NO2) dan gas nitrogen monoksida (NO). Sifat gas NO2 adalah berwarna merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. NOx banyak dihasilkan oleh berbagai macam aktivitas yang menunjang kehidupan manusia seperti transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Oleh karena itu, kadar NOx di daerah perkotaan yang berpenduduk banyak akan lebih tinggi daripada daerah pedesaan yang berpenduduk sedikit.

Gas sulfur dioksida (SO2) merupakan hasil pembakaran belerang atau proses kimia lainnya. Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar. SO2 secara alami banyak dihasilkan dari aktivitas vulkanik dari gunung berapi, terlihat pada Gambar 5. Di kota-kota besar, SO2 banyak dikeluarkan oleh pabrik-pabrik yang menggunakan bahan yang mengandung belerang, pembangkit listrik, dan transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil yang mengandung belerang. Contoh bahan bakar fosil yang mengandung belerang adalah batu bara dan minyak bumi. Saat dibakar belerang dalam bahan bakar tersebut akan beroksidasi membentuk SO2 dan lepas ke udara.

Aktivitas gunung berapi menghasilkan gas SO2

Hujan asam dapat terjadi jauh dari sumber pencemar hingga beribu-ribu kilometer jaraknya. Hal ini karena awan hujan asam dapat terbawa oleh angin hingga beribu-ribu kilometer melintasi laut, samudra bahkan daratan yang luas. Gambar 6 menunjukkan pencemaran udara yang terjadi Inggris (UK) dan Jerman terbawa sampai ke negara Swedia merusak hutan dan mencemari danau melalui hujan asam. Demikian pula dengan pencemaran di Amerika Serikat (US) yang menyebabkan hujan asam di negara Kanada.

Pencemaran udara yang menyebabkan


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Angin,Faktor Terjadinya Angin dan Jenis-Jenis Angin


Sifat Hujan Asam

Setelah kita mengetahui akan terjadinya hujan asam, kita akan mengetahui fakta akan hujan asam ini. Berikut ini ialah fakta mengenai hujan asam, yakni sebagai berikut:

Hujan asam ialah sebuah hujan yang intensitas terjadinya meningkat karena ketika terjadinya revolusi industri. Jenis industri yang paling banyak menimbulkan / memicu terjadinya hujan asam ialah indistri yang melakukan pembakaran / yang memiliki cerobong asam dan menggunakannya sebagai cara untuk membuang asap sisa pembakaran.

Penggunaan cerobong asap memang dapat mengurangi polusi udara yang ada di permukaan Bumi (khususnya di bagian bawah), namun penggunaan cerobong asap ini justru akan menambah kontribusi atas penyebaran hujam asam sendiri.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dataran Rendah

Manfaat Hujan Asam

Sebagai salah satu jenis fenomena alam, hujan sangat biasa dikenal sebagai fenomena alam yang memiliki banyak sekali manfaat bagi alam dan juga makhluk hidup yang ada di dalamnya. Bukan hanya manusia, namun juga binatang dan juga tumbuh- tumbuhan.

Seperti halnya hujan atas umumnya, hujan asam pun juga memiliki sisi positif. Sisi positif ini ialah sisi kemanfaatan dari hujan asam sendiri bagi alam sekitar atau alam semesta raya. Walaupun sebenarnya hujan asam lebih identik terhadapat sesuatu hal yang negatif, namun keberadaannya di Bumi ternyata juga bisa membawa sedikit manfatat.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penyebab Erosi


Dampak Hujan Asam

Kandungan asam dalam hujan menyebabkan hujan memiliki sifat sama seperti larutan asam pada umumnya. Asam yang ada dalam hujan asam merupakan asam kuat. Secara alami hujan memang bersifat asam dengan pH antara 5,6 sampai 6,2 karena adanya kandungan CO2 di udara. CO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam lemah yaitu asam karbonat (H2CO3). Namun keasaman yang disebabkan oleh H2CO3 ini dianggap normal karena jenis asam ini bermanfaat membantu melarutkan mineral tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.  Berbeda dengan kandungan H2SO4 dan HNO3 yang merupakan asam kuat yang dapat merusak jaringan hidup. Berikut beberapa dampak dari hujan asam terhadap lingkungan dan makhluk hidup :

Hujan asam dengan kadar keasaman tinggi

Hujan asam dengan kadar keasaman tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia. Kabut yang mengandung asam sulfat bersama-sama dengan udara terhisap dan masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dapat merusak paru-paru.


Menyebabkan korosi dan merusak bangunan

Menyebabkan korosi dan merusak bangunan Hujan asam dapat mempercepat proses korosi. Proses korosi (perkaratan) dapat terjadi pada beberapa material dari logam. Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat terjadinya reaksi kimia antara logam dengan lingkungan yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan. Lingkungan tersebut dapat berupa asam, basa, oksigen dalam udara, oksigen dalam air, atau zat kimia lainnya. Produk yang tidak diinginkan ini adalah karat

Ciri-ciri karat

Keberadaan karat ini sangat merugikan dan pada kondisi tertentu dapat mengancam keselamatan jiwa. Logam yang mengalami korosi ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos. Dan hal ini tentu sangat berbahaya jika yang mengalami korosi adalah jembatan dari besi. Jembatan lama kelamaan akan rapuh dan keropos. Untuk mencegah timbulnya korosi ini kita dapat melakukan beberapa cara salah satunya yaitu dengan pengecatan. Selain korosi pada logam hujan asam juga dapat merusak bangunan terutama bangunan yang terbuat dari batuan (lihat gambar 14b) . Hal ini disebabkan karena hujan asam akan melarutkan kalsium karbonat dalam batuan tersebut dan membuatnya batuan menjadi mudah lapuk.


Tumbuhan menjadi layu, kering dan mati

Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya untuk tumbuh. Zat kimia beracun seperti aluminium juga akan terlepas dan bercampur dengan nutrisi. Apabila nutrisi ini diserap oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati.


Merusak ekosistem perairan

Hujan asam yang jatuh pada danau akan meningkatkan keasaman danau. Keasaman danau yang meningkat menyebabkan beberapa spesies biota air mati karena tidak mampu bertahan di lingkungan asam. Meskipun  ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan terganggu maka spesies tersebut dapat mengalami kematian pula. Pada Gambar 9 terlihat ikan di perairan yang mati.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hujan Asam : Pengertian, Proses, Manfaat, dan Dampaknya


Pencegahan Terbentuknya Hujan Asam

Mengingat dampak hujan asam yang luas, maka perlu dilakukan upaya pencegahan terbentuknya hujan asam. Upaya pencegahan terbentuknya hujan asam antara lain:

Menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang rendah

Minyak bumi dan batu bara merupakan sumber bahan bakar utama di Indonesia. Minyak bumi memiliki kandungan belerang yang tinggi, untuk mengurangi emisi zat pembentuk asam dapat digunakan gas alam sebagai sumber bahan bakar. Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang seperti methanol, etanol, dan hidrogen. Namun penggunaan bahan bakar non-belerang ini juga perlu diperhatikan karena akan membawa dampak pula terhadap lingkungan.

Desulfurisasi adalah proses penghilangan unsur belerang. Desulfurisasi dapat dilakukan pada waktu :

  • Sebelum pembakaran
    Kandungan belerang dapat dikurangi saat proses produksi bahan bakar. Misalnya, batubara dapat dicuci untuk membersihkan batubara dari pasir, tanah, dan kotoran lain serta mengurangi kadar belerang yang berupa pirit sampai 50-90%.
  • Selama pembakaran
    Pengendalian pencemaran selama pembakaran dapat dilakukan sengan Lime Injection in Multiple Burners (LIMB). Caranya dengan menginjeksikan kapur Ca(OH)2 dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran diturunkan dengan alat pembakaran khusus. Teknologi LIMB ini dapat mengurangi emisi SO2 sampai 80% dan NOx 50%.
  • Setelah pembakaran
    Teknik pengendalian setelah pembakaran disebut scubbing. Prinsip teknologi ini adalah mengikat SO2 dalam gas limbah di cerobong asap dengan absorben. Dengan cara ini 70-95% SO2 yang terbentuk dapat diikat.

Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)

  • Reduce
    Menerapkan prinsip reduce dapat kamu lakukan dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam. Contohnya dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil terutama batu bara dan minyak bumi. Telah kita ketahui bahwa bahan bakar fosil ini paling banyak digunakan dalam kegiatan pabrik, transportasi dan pembangkit listrik. Oleh karena itu cara paling mudah yang dapat kamu lakukan adalah dengan menghemat listrik, menggunakan angkutan umum atau bersepeda saat pergi ke sekolah, mengurangi penggunaan plastik.
  • Reuse
    Dengan memanfaatkan dan menggunakan kembali barang bekas kamu sudah dapat menerapkan prinsip reuse. Contohnya memakai kembali botol atau kaleng bekas, menggunakan kotak makanan yang dapat dipakai kembali saat kamu membeli makanan.
  • Recycle
    Jika kamu tidak dapat mengurangi penggunaan suatu barang dan kamu tidak dapat menggunakan benda itu kembali maka langkah terbaik yang dapat kamu lakukan adalah dengan melakukan daur ulang barang tersebut. Barang yang dapat kamu daur ulang antara lain kaca, kertas, plastik dan logam.

Masalah hujan asam dalam skala yang cukup besar pertama terjadi pada tahun 1960-an ketika sebuah danau di Skandinavia meningkat keasamannya hingga mengakibatkan berkurangnya populasi ikan. Hal tersebut juga terjadi di Amerika Utara, pada masa itu banyak hutan-hutan di bagian Eropa dan Amerika yang rusak. Sejak saat itulah dimulai berbagai usaha untuk menanggulangi hujan asam.