Pengertian dan Jenis Metode Pembelajaran Yang Baik

Diposting pada

Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya  ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.

Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

Tidak ada  satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan  masing -masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain.

Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Teori Belajar beserta Prinsipnya


Faktor pemilihan metode pembelajaran

  1. Pengajar  ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas ).
  2. Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosial budaya ).
  3. Tujuan yang akan dicapai ( bila  tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka dapat ditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode. ).
  4. Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda.
  5. Waktu ( Persiapan mengajar ).
  6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
  7. Jumlah subyek belajar.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Macam Gaya Belajar Anak Usia Dini Menurut Para Ahli


Alasan Menentukan Metode

Metode pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran  melaui cara atau metode, yang  pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran adalah :

  1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran.
  2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atau semangat belajar.
  3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan sehingga pemahaman siswa makin jelas.
  4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis, rasional dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
  5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakan secara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan multi-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Cara dan Metode Cepat Menghafal Perkalian


Jenis dan Macam Metode Pembelajaran

Metode Ceramah

Metode Ceramah

Metode ceramah  yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, ( 2000 ). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau  rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham  siswa.

Metode ceramah dapat digunakan bila :

  • Guru akan memberikan informasi.
  • Kapasitas terlalu besar sehingga sulit untuk menggunakan metode lain.

Kelemahan metode ceramah :

  1. Menghalangi respon siswa sehingga membuat siswa pasif.
  2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa .
  3. Membatasi daya ingat siswa.
  4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
  5. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
  6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata ).
  7. Bila terlalu lama membosankan dan menjadi kurang menarik.
  8. Sulit dipakai untuk anak-anak.

Kelebihan metode ceramah :

  • Guru mudah menguasai kelas.
  • Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
  • Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
  • Mudah dilaksanakan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).
  • Dapat digunakan untuk mengajar orang dewasa.
  • Dapat menghabiskan waktu dengan baik.

Metode Diskusi

Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yanng berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok ( group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :

  • Mendorong siswa berpikir kritis.
  • Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
  • Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
  • Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang s**sama.

Kelebihan metode diskusi :

  1. Siswa balajar untuk bermusyawarah.
  2. Siswa belajar menghargai pendapat orang lain ( Toleransi ).
  3. Mengembangkan cara berpikir siswa dan sikap ilmiah.

Kelemahan metode diskusi :

  • Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
  • Pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan.
  • Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
  • Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
  • Membutuhkan waktu yang cukup lama.
  • Sulit membuat kesimpulan.
  • Terjadi perbedaan pendapat yang mengarah pada suatu perpecahan.

Metode Demontrasi

Metode Demontrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau  materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000 ). Contoh metode demonstrasi adalah seorang guru yang sedang mempraktekan nyala  logam natrium dan beberapa logam alkali lainnya di depan kelas dan siswa memperhatikannya dengan sesksama.

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :

  • Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
  • Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
  • Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa ( Daradjat, 1985 ).

Peta konsep dalam metode demonstrasi sama halnya seperti persiapan dalam metode eksperimen, yaitu sebgai berikut :

  1. Menentukan tujuan demonstrasi
  2. Menyiapkan prosedur demonstrasi
  3. Menyiapkan lembar pengamatan
  4. Menyiapkan alat dan bahan
  5. Menyiapkan pertanyaan untuk bahan diskusi yang mengarah pada pengembangan proses  berpikir siswa.

Kelebihan Metode Demonstrasi :

  • Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
  • Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
  • Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

  1. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
  2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
  3. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai materi yang didemonstrasikan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

Metode ceramah plus ( Ekspositori )

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :

  1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas ( CPTT ).
    Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
    Metode campuran ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu :
  • Penyampaian materi oleh guru.
  • Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
  • Pemberian tugas kepada siswa.
  1. Metode ceramah plus diskusi dan tugas ( CPDT )
    Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
  2. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL )
    Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan.

Kelebihan Metode Ceramah Plus :

  • Lebih sederhana daripada metode eksperimen.
  • Waktu yang digunakan lebih efisien.
  • Dapat digunakan pada kelompok besar.

Kelemahan Metode Cramah Plus :

  1. Kurang melatih hand-on siswa.
  2. Tidak ada data primer.
  3. Siswa sibuk mencatat.
  4. Membatasi psikomotorik siswa.
  5. Medianya tidak selalu dapat mengungkapkan respon siswa.

Metode Resitasi

Metode Resitasi Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri

Kelebihan Metode :

  • Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
  • Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri ( Syaiful Bahri Djamarah,2000).

Kelemahan Metode Resitasi :

  1. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
  2. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
  3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

Metode Eksperimen ( Praktikum )

Metode Eksperimen ( Praktikum )

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Metode Eksperimen ( Praktikum ) dapat digunakan apabila :

  • Materi yang dipelajari berkaitan dengan percobaan.
  • Teresdia alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan.

Kelebihan Metode Eksperimen :

  1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya dan dapat membuktikan konsep-konsep yang telah diterima atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
  2. Anak didik dapat mengembangkan sikap ilmiah untuk mengadakan studi eksplorasi ( menjelajahi ) tentang ilmu dan teknologi.
  3. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
  4. Siswa terampil melakukan percobaan sendiri.

Kekurangan Metode Eksperimen :

  • Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
  • Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
  • Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
  • Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
  • Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
  • Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
  • Diperlukan alat evaluasi khusus.
  • Waktu yang diperlukan terbatas.

Tujuan
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Prosedur Percobaan ( Eksperimen )
Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah :

  • Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
  • Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, langkah-langkah eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat.
  • Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
  • Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Metode Karya Wisata

Metode Karya Wisata

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Atau cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat ( obyek ) tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaran. Seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, perkebunan, museum, pabrik, bengkel, tempat-tempat ibadah, dan lain sebagainya dan sebagainya.

Kelebihan Metode Karyawisata :

  1. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
  2. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
  3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

Kekurangan Metode Karyawisata :

  • Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
  • Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
  • Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
  • Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
  • Biayanya cukup mahal.
  • Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

Langkah-langkah persiapan Metode Karya Wisata :

  1. Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan.
  2. Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap se*si, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
  3. Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.

Metode Latihan Keterampilan

Metode Latihan Keterampilan Metode latihan keterampilan adalah suatu  metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute atau pernak-pernik.

Kelebihan metode latihan keterampilan :

  1. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
  2. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda atau simbol, dan sebagainya.
  3. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kelemahan metode latihan keterampilan :

  • Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
  • Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

Metode Discovery ( Penemuan )

Metode Discovery ( Penemuan )

Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip tanpa harus didampingi oleh pendidik dan dapat menjadi penemuan yang baru bagi siswa maupun gurunya. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dan merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar.

Langkah-langkah dalam Metode Discovery

  • Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik.
  • Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis.
  • Peserta didik mencari informasi , data, fakta, yang diperlukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis.
  • Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi.
  • Aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.

Kelebihan Metode Discovery :

  1. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, seandainya siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin.
  2. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer.
  3. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan maupun terkadang kegagalan.
  4. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri.
  5. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus.
  6. Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.
  7. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan guru berpartisispasi dengan sesama dalam situasi penemuan yang jawabannya belum diketahui sebelumnya.
  8. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Kelemahan Metode Discovery :

  • Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain.
  • Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
  • Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru karena siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional.
  • Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan.
  • Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin tidak ada.
  • Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.

Metode Tanya jawab

Metode Tanya jawab

Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya baik secara lisan atau tertulis. Melalui Tanya jawab akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut.

Alasan penggunaan

  • Untuk meninjau pelajaran yang lain.
  • Agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pelajaran tersebut.
  • Untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin pengamatan dan pemikiran siswa.

Tujuan

  1. Mengetauhui pengusaan bahan pelajaran melalui ingatan dan pengungkapan perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang dipelajari, didengar atau dibaca.
  2. Mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam memecahkan masalah.
  3. Memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang dipandang serta mampu menyimpulkan dan mengikutsertakan pelajaran sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.
  4. Memperkuat lagi ikatan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya sehingga dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran tersebut.
  5. Membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta jawabannya yang benar dan tepat.

Manfaat

  • Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa serta mampu menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru.
  • Memperkuat ingatan antara jawabandan pertanyaan.
  • Dapat mengembangkan cara-cara berpikir logis dan sistematis.
  • Dapat mengurangi proses lupa atau menambah daya ingat siswa.
  • Jawaban yang salah segera dapat dikoreksi .
  • Merangsang siswa berpikir dan memusatkan perhatian pada pokok permasalahan.
  • Membangkitakan hasrat melakukan penyelidikan.
  • Membantu siswa mengetahui bagian-bagian yang perlu dipelajari.
  • Mengekspresikan perasaan dan ide-ide.
  • Menghargai pertanyaan orang lain.
  • Menghidupakan suasana kelas dan gembira.
  • Siswa iktu berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
  • Umpan balik bagi guru mengenai pengetahuan siswa.

Kelebihan Metode Tanya Jawab :

  1. Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja.
  2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa.
  3. Guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan..

Kelemahan Metode Tanya Jawab :

  • Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalarn mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalarn hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
  • Mernbutuhkan waktu lebih banyak.
  • Menimbulkan rasa tegang terhadap peserta didik.

Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving )

Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving )

Metode Pemecahan masalah dalah suatu metode atau cara penyjian pelajaran dengan cara siswa dihadapakan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok. Pada metode ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan tepat. Tekananya pada proses pemecahan masalah dengan penentuan alternatif yang berguna saja.

Alasan penggunaan

  • Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
  • Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah dapat membiasakan siswa menghadapi dan memcahkan masalah secara terampil. Hal ini merupkan kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
  • Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan proses runtut dengan menyoroti permasalahan dan berbagai segi dalam rangka mencapai pemecahannya

Tujuan
Tujuan penggunaan metode pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional.
  2. Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secra individual maupun secara bersama-sama.
  3. Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri.

Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan metode pemecahan masalah antara lain :

  • Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah-masalah serta mengmbil keputusan secara objektif dan rasional.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir, logis dan analitis.
  • Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-hati dalam mengemukakan pendapat.
  • Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan bagi siswa.

Langkah-langkah dalam metode problem solving :

  1. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
  2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-lain.
  3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.
  4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran j awab an ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain.
  5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

Kelebihan metode problem solving :

  • Dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari .
  • Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
  • Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
  • Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
  • Dapat digunakan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional.

Kekurangan metode problem solving :

  1. Memerlukan cukup banyak waktu.
  2. Melibatkan lebih banyak orang .
  3. Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru.
  4. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Keterampilan Menurut Para Ahli dan Keterampilan Yang Dibutuhkan Dalam Dunia Kerja Saat Ini | Ayoksinau.com


Metode Pembelajaran Yang Baik

mengacu pembelajaran untuk umum secara strategi prinsip, pedagogi dan manajemen yang digunakan untuk instruksi di dalam kelas. Pilihan Anda dari metode Pembelajaran tergantung pada apa yang cocok bagi anda – filsafat pendidikan, demografi kelas, mata pelajaran dan pernyataan misi sekolah. Teori mengajar terutama jatuh ke dalam dua kategori atau “pendekatan”  yang berpusat pada guru dan berpusat pada siswa. www.ayoksinau.com membagi metode pembelajaran yang utama menjadi dua yakni :

Pembelajaran terpusat pada Guru

Guru adalah sosok otoritas utama dalam model ini. Siswa dipandang sebagai “gelas kosong” yang berperan utama adalah untuk pasif menerima informasi (melalui ceramah dan instruksi langsung) dengan tujuan akhir dari pengujian dan penilaian. Ini adalah peran utama guru untuk memberi pengetahuan dan informasi ke siswa. Dalam model ini, mengajar dan penilaian dipandang sebagai dua entitas yang terpisah. siswa  belajar diukur melalui tes obyektif dan penilaian.

Pembelajaran terpusat pada Siswa

Sementara guru adalah figur otoritas dalam model ini, guru dan siswa berperan sama-sama aktif dalam proses pembelajaran. Peran utama guru adalah untuk melatih dan memfasilitasi belajar siswa dan pemahaman keseluruhan materi. belajar siswa diukur melalui kedua bentuk formal dan informal dari penilaian, termasuk proyek kelompok, portofolio siswa, dan partisipasi kelas. Pembelajaran dan penilaian yang terhubung; siswa belajar secara terus-menerus dan diukur selama guru  memberi instruksi.

Untuk lebih memahami pendekatan ini, penting untuk mendiskusikan apa yang umumnya dipahami sebagai tiga gaya mengajar utama dalam pedagogi pendidikan yakni :

  1. instruksi langsung
  2. pembelajaran berbasis pertanyaan
  3. pembelajaran kooperatif

Melalui tiga metode Pembelajaran tersebut, guru dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana untuk mengatur kelas mereka, menerapkan instruksi dan terhubung dengan siswa mereka. “Model” dalam setiap dari tiga gaya mengajar utama ini mengajar peran atau Theorist AF Grasha menjelaskan lima model Pembelajaran utama dalam Pembelajaran publikasi nya dengan Style (1996): Ahli, Otoritas Formal, Model Personal, Fasilitator dan Delegator.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dasar-dasar masing-masing gaya mengajar, yang terbaik untuk melihat mereka melalui lensa instruksi langsung, pembelajaran berbasis penyelidikan, dan Pembelajaran kooperatif.

1. Instruksi langsung

Instruksi langsung adalah istilah umum yang mengacu pada strategi Pembelajaran tradisional yang mengandalkan Pembelajaran eksplisit melalui ceramah dan demonstrasi guru yang dipimpin. Instruksi langsung adalah strategi mengajar utama di bawah pendekatan berpusat pada guru , guru-guru itu dan profesor adalah satu-satunya pemasok pengetahuan dan informasi. Instruksi langsung efektif dalam mengajarkan keterampilan dasar dan fundamental di semua bidang konten.

2. Pembelajaran berbasis pertanyaan

Pembelajaran berbasis penyelidikan adalah metode Pembelajaran yang berfokus pada penyelidikan siswa dan tangan-on belajar. Dalam metode ini, peran utama guru adalah sebagai fasilitator, memberikan bimbingan dan dukungan bagi siswa melalui proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis penyelidikan berada di bawah pendekatan yang berpusat pada siswa , bahwa siswa berperan aktif dan partisipatif dalam proses pembelajaran mereka sendiri

3. Pembelajaran kooperatif

Belajar kooperatif mengacu pada metode Pembelajaran dan manajemen kelas yang menekankan kerja kelompok dan rasa yang kuat masyarakat. Model ini mendorong pertumbuhan akademik dan sosial siswa dan termasuk teknik Pembelajaran seperti “Think-Pair-Share”dan Pembelajaran timbal balik. Pembelajaran kooperatif berada di bawah pendekatan yang berpusat pada siswa karena siswa ditempatkan dalam tanggung jawab belajar dan perkembangan mereka. Metode ini berfokus pada keyakinan bahwa siswa belajar terbaik ketika bekerja dengan dan belajar dari rekan-rekan mereka.

Dalam rangka untuk mengidentifikasi gaya Pembelajaran pribadi Anda, penting untuk mengakui nilai-nilai pribadi Anda terhadap pendidikan dan bagaimana siswa belajar. Memahami gaya mengajar Anda sejak dini akan terbukti efektif bagi Anda dan siswa Anda, menciptakan dan memelihara keseimbangan antara preferensi mengajar dan preferensi belajar siswa Anda.


Daftar Pustaka

  • Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: San Grafika
  • Faturrahman Pupuh dan Sutikno M. Sobry.2007.Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islam.Bandung:Refika Aditama
  • Surakhman, Prof. Dr. Winarno. 1980.Metode Pengajaran Nasional.Bandung:Jemmars
  • Majid, Abdul.2009.Perencanaan Pembelajaran.Bandung: Rosda