Pengertian CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) beserta Tekniknya

Diposting pada

cpr-cardiopulmonary-resuscitation

Pengertian CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation adalah teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan untuk orang-orang yang detak jantung atau pernapasannya terhenti. Tindakan CPR yang disebut juga resusitasi jantung paru (RJP) tersebut juga bisa dilakukan pada orang yang tenggelam atau terkena serangan jantung.

CPR merupakan suatu usaha dalam mengembalikan fungsi pernafasan serta sirkulasi pada saat seseorang yang mengalami kegagalan total secara tiba-tiba akibat terhentinya fungsi dan denyut jantung.

Dengan dilakukannya CPR (Cardiopulmonary Resusication), dapat menjaga darah beroksigen yang mengalir ke otak dan organ penting lainnya hingga mendapatkan penanganan medis secara lebih lanjut untuk mengembalikan irama jantung agar kembali normal. Ketika jantung berhenti, tentu terjadi kekurangan oksigen dalam darah yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak hanya dalam waktu beberapa menit saja. Bahkan,orang yang mengalami tersebut dapat meninggal dalam waktu 8 – 10 menit saja.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 4 Manfaat Mempelajari Biologi Di Bidang Kedokteran [WAJIB BACA]


Tips Memberikan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

Sebelum memberikan CPR, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, di antaranya:

  1. Periksa keamanan lokasi sekitar.
    Sebelum memberikan pertolongan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi keamanan lokasi dan lingkungan sekitar tempat ditemukannya orang yang akan ditolong. Misalnya jika ditemukan di tengah jalan, sebelum melakukan evaluasi dan pertolongan, orang tersebut perlu dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
  2. Periksa kesadaran orang yang akan ditolong.
    Untuk memeriksa kesadaran seseorang, Anda bisa mencoba untuk memanggil namanya dengan suara yang cukup lantang, atau menggoyangkan tubuhnya. Jangan memindahkannya atau mengguncangkan tubuhnya dengan keras, karena Anda tidak mengetahui apakah ada bagian tulang yang retak, patah, atau mengalami cedera. Anda juga bisa meneriakkan, “Apakah Anda baik-baik saja?”. Jika ia merespons, Anda bisa membiarkannya hingga bantuan tiba, namun tetap periksa pernapasan, denyut nadi, dan tingkat responsnya.
  3. Evaluasi pernapasan.
    Untuk memastikan apakah ia bernapas atau tidak, Anda bisa mengetahuinya dengan cara melihat apakah dadanya bergerak naik dan turun, yang menandakan ia bernapas. Selanjutnya, Anda juga bisa mendekatkan telinga Anda ke mulut dan hidungnya, untuk mendengar apakah ada suara napas atau tidak, serta merasakan ada tidaknya embusan napasnya pada pipi Anda selama 10 detik.
  4. Periksa nadi.
    Untuk memastikan detak jantungnya, Anda bisa memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya, atau memeriksa denyut nadi di bagian sisi lehernya.
  5. Panggil bantuan medis.
    Jika orang yang hendak ditolong tidak menunjukkan respons atau tidak sadar, segera hubungi tenaga medis pada nomor 118 atau rumah sakit terdekat, dan lakukan CPR hingga bantuan datang

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Sifat Virus berdasarkan Cara Kerjanya


Periksa melakukan CPR (Cardiopulmonary Resusication)

Anda mungkin mengira bahwa teknik ini harus dilakukan oleh dokter atau tenaga terlatih. Kabar baiknya, sebagai orang awam, Anda bisa melakukan teknik dasar CPR. Memang, teknik CPR yang bisa Anda berikan mungkin akan berbeda jika dibandingkan dengan yang dilakukan dokter atau tenaga terlatih lainnya. Meski begitu, siapa pun yang melakukannya mempunyai tujuan sama, yaitu menyelamatkan nyawa seseorang.

Sebelum melakukan prosedur CPR, pastikan bahwa:

  • Apakah orang tersebut sadar atau tidak?
  • Jika tampak sadar, coba goncangkan tubuhnya sambil terus ajak ia berkomunikasi
  • Jika korban tidak memberikan respon apapun, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menelepon polisi (110) atau layanan gawat darurat (118/119), kemudian mulai pemberian CPR — kecuali jika orang tersebut kehilangan kesadaran akibat tercekik atau tenggelam. Pada kasus ini, mulai CPR terlebih dulu selama 1 menit, sebelum menghubungi bantuan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Jenis Yoga berserta Manfaatnya


Teknik Melakukan CPR (Cardiopulmonary Resusication)

Sebelum anda memulai melakukan CPR, terdapat beberapa hal yang harus Anda periksa terlebih dahulu yaitu:

Pastikan apakah orang tersebut dalam keadaan sadar atau tidak sadar? Jika orang tersebut dalam keadaan tidak sadar, coba Anda tepuk atau guncanglah bahunya dan tanyalah dengan keras, contoh: ”Apakah Anda Baik-Baik Saja / Apakah Anda OK? “ Jika orang tersebut tidak merespon atau menjawab pertanyaan anda, maka haru terdapat dua orang yang tersedia, yang mana salah satu dari kalian harus menghubungi nomor darurat local atau misalkan 911 dan satu Anda harus memulai melakukan CPR. Akan tetapi, jika Anda sendirian dan Anda mempunyai akses langsung ke telepon maka langsung saja Anda telepon 911 sebelum melakukan CPR.

Anda harus mengingat Circulation/Sirkulasi – Airway/Jalur napas – Breathing/Pernapasan atau secara singkat dapat kita eja C – A – B.


Circulation / Sirkulasi

Circulation

Circulation / Sirkulasi: Memulihkan Sirkulasi Darah dengan Cara Kompresi Dada
Tempatkan tumit salah satu tangan Anda di atas bagian tengah dada seseorang, yaitu diantara putting (Perempuan: Payudara). Kemudian, tempatkan tangan yang satunya di atas tangan pertama. Lalu, Jaga siku Anda agar tetap lurus dan posisi bahu Anda tepat di atas tangan Anda. Gunakan berat badan bagian atas (tidak hanya lengan anda) ketika anda mendorong ke bawah (menekan) dada minimal 2 inci ( sekitar 5 cm ).  Tekan dada pasien sekitar 100 tekanan/menit. Akan tetapi, Jika Anda belum pernah dilatih ataupun belajar melakukan CPR, maka hal yang harus anda lakukan adalah dengan melanjutkan kompresi dada hingga terdapat tanda pergerakan ataupun hingga personil medis gawat darurat datang ke lokasi dan mengambil alihnya. Nah, jika Anda telah dilatih ataupun pernah belajar melakukakan CPR, maka lanjutkan saja dengan melakukan pemeriksaan pernapasan.


Airway / Jalur Nafas

Airway

Airway / Jalur Nafas: Loloskan Jalan Nafas
Langkah ini dilakukan jika Anda telah melakukan sebanyak 30 kali penekanan dada, maka buka jalan napas orang tersebut dengan cara meletakkan telapak tangan Anda di dahinya kemudian miringkan kepalanya ke arah belakang. Kemudian dengan menggunakan tangan Anda yang satunya, angkatlah dagu orang tersebut ke depan agar dapat membuka jalan napasnya. Kemudian, periksalah apakah napas orang tersebut normal dalam kira-kira 10 detik. Lalu, dengarkan bunyi napasnya, dan rasakan napasnya di pipi dan telinga Anda. Jika orang tersebut tidak bernapas secara normal, maka mulailah memberikan pernapasan mulut ke mulut. Dan jika orang tersebut masih tetap tidak sadar maka lanjutkanlah dengan penekanan dada.


Breathing / Pernapasan

Breathing

Breathing / Pernapasan: Berbagi Pernapasan
Penyelamatan pernapasan dapat dilakukan pernapasan mulut ke mulut atau mulut ke hidung, jika mulut pasien terluka serius atau tidak dapat dibuka. Kemudian, lanjutkan dengan melakukan penekanan dada guna memulihkan sirkulasi. Lanjutkan terus CPR sampai terdapat tanda pergerakan ataupun tenaga medis datang mengambil untuk menangani orang tersebut.