8 prinsip mudah menghafal al-quran

Diposting pada

Sebelum membaca lebih jauh, ayoksinau harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu satu jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yang penting durasinya satu jam.

Berikut ulasan dari ayoksinau mengenai delapan prinsip mudah menghafal al-quran

  1. Menghafal tidak harus hafal

Allah memberikan kemampuan menghafal dan mengingat yang berbeda-beda pada seriap orang.

Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs yang mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya adalah Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun.

Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ melainkan bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

  1. Bukan untuk diburu-buru, bukan juga untuk ditunda-tunda

Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 merupakan WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya, maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.

Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 apabila ayat pertama belum benar-benar kita hafal. Nikmati saja saat-saat ini. Saat dimana kita bercengkrama dengan Allah.

Masak iya untuk urusan duniawi delapan jam betah, hehe. Inget, satu huruf mempunyai sepuluh pahala bukan?

jadi, jangan buru-buru. Tapi ingat, juga bukan juga untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘tepat’.

  1. Menghafal bukan untuk buru-buru khatam, melainkan untuk setia bersama Qur’an

Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal ialah BERSYUKUR bukan BERSABAR. Tapi kita sering sekali mendengar kalimat “Menghafal emang kudu sabar”, ya kan?

Sebenarnya sih gak salah, hanya kurang tepat saja. Kesannya ayat-ayat itu ialah sekarung batu di punggung kita, yang cepat-cepat kita pindahkan guna segera terbebas dari beban (khatam).

Bukankah di awal surat Thoha Allah telah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN. Untuk apa khatam bila tidak pernah diulang? Setialah bersama Al-Qur’an.

  1. Senang dirindukan ayat

Jika Ayat-ayat yang sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di otak kita, sebenarnya ayat itu lagi kangen sama kita,hehe. Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” . Coba dibaca arti dan tafsirnya yah.

Bisa jadi ayat itu merupakan ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita. Jangan buru-buru suntuk dan sumpek apabila gak hafal-hafal. Senanglah jadi orang yang dirindukan ayat Allah.

  1. Menghafal sesuap-sesuap

Nikmatnya suatu makanan itu ialah terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan juga setelahnya. Nikmatnya menghafal ialah ketika membaca berulang-ulang.

Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa lebih nikmat. Makan pake sendok teh tidak terasa nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi juga bikin muntah karena terlalu banyak.

Menghafal Al-quran pun demikian. Jika “‘amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah dengan “‘amma” diulang-ulang.

apabila terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “‘anin nabail ‘adzhim” lalu diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

  1. Fokus kepada perbedaan, baikan persamaan

“Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” bila kita hafal 1 ayat ini,1 saja! Maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yang ada di surat Ar-Rahman.

Sudah hampir separuhnya surat kita hafal. Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan juga sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

  1. Mengutamakan durasi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukanlah pada jumlah ayat yang akan dihafal. Ibarat argo taxi, dalam keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap.

Serahkan satu jam waktu kita pada Allah.. Syukur-syukur bisa lebih dari satu jam.

Tenang saja, Satu jam itu sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari loh! Lima persen untuk Al-Quran, harus bisa dong …

  1. Pastikan ayatnya bertajwid

Carilah guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan susah dirubah ataupun diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya).

Jangan dibiasakan otodidak dalam hal apapun yang berkaitan dengan Al-Qur’an; baik membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

Demikian lah ulasan mengenai 8 prinsip mudah menghafal al-quran  Semoga bermanfaat, niat kami ialah ingin berbagi. Mungkin juga ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, ataupun capek dalam menghafal.

Baca juga artikel menarik lainnya dibawah ini;