Pengertian dan Jenis Wawancara Beserta Tujuannya

Diposting pada

pengertian-wawancara

Pengertian Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang terjadi secara langsung antara dua orang atau lebih. Pewawancara biasa disebut dengan interviewer sedangkan orang yang akan diwawancarai disebut dengan interviewer.

Wawancara adalah cara menghimpun bahan – bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,  berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan (Anas Sudijono, 2012). Wawancara juga merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Pengertian wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) atau guru dengan orang yang diwawancarai (interviewee) atau peserta didik tanpa melalui perantara, sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik  melalui perantaan orang lain atau media. Jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya (Zainal Arifin, 2010).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Berita – Jenis, Unsur-Unsur, Syarat & Contohnya Lengkap | Ayoksinau.com


Tujuan Wawancara

Berikut Tujuan Wawancara antara lain sebagai berikut

  • Wawancara dilakukan tentunya memiliki tujuan terentu. Berikut beberapa tujuan diadakannya wawancara.
  • Tujuan wawancara yaitu untuk mendapatkan data dari narasumber (informan), sehingga data yang didapat akan lebih akurat.
  • Untuk melengkapi beberapa pengumpulan data dari teknik lainnya
  • Tujuan wawancara adalah untuk menguji hasil data yang sebelumnya sudah terkumpul.

Menurut Zainal (2010) tujuan wawancara adalah sebagai berikut :

  1. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
  2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
  3. Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Kompetensi Menurut Para Ahli | Ayoksinau.com


Petunjuk Melakukan Wawancara

  • Interview harus mengenalkan dirinya terlebih dahulu kepada interveiwer baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dan menyatakan tujuan mengapa melakukan wawancara, misalnya untuk kepentingan pendidikan dan lainnya. Namun, lain halnya jika wawancara pelamaran kerja, maka yang harus mengenalkan diri adalah si pelamar kerja atau yang diwawancarai.
  • Wawancara harus menciptakan suasana yang baik, seperti saling menghormati, mempercayai kerjasama dan menggunakan bahasa yang baik saat wawancara.
  • Usahakan untuk menciptakan suasana yang santai sehingga proses wawancara akan terasa sangat nyaman.
  • Dalam proses wawancara yaitu pada saat pengambilan informasi, pewawancara harus terampil dalam memberikan atau mengajukan pertanyaan kepada narasumber (informan), sehingga ketika proses wawancara nantinya tidak terbelit-belit. Jadi, usahakan untuk menyusun pertanyaan terlebih dahulu.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Unsur Surat Lamaran Pekerjaan


Jenis-jenis Wawancara

Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi, yaitu :

Wawancara Berstruktur

Wawancara terpimpin dikenal dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis. Bentuk wawancara berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah direncanakan secara rinci dan jelas dan dijadikan sebagai pedoman wawancara.  Dalam wawancara terpimpin, evaluator melakukan tanya jawab lisan dengan pihak-pihak yang diperlukan, misalnya wawancara dengan peserta didik, orang tua, atau wali murid dalam rangka menghimpun bahan-bahan keterangan untuk penilaian terhadap peserta didiknya.

Contoh dari wawancara berstruktur :

No Pertanyaan Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah bagi anda mata pelajaran matematika menyenangkan ?
2 Apakah anda memiliki buku pelajaran matematika ?
3 Apakah anda pasif saat pembelajaran mata pelajaran matematika sedang berlangsung ?
4 Apakah pada saat ujian mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang tersulit ?

Wawancara Tidak Berstruktur

Wawancara tidak terpimpin dikenal dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara tidak berstruktur, atau wawancara bebas. Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka. Peserta didik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini tidak memberi struktur jawaban kepada peserta didik karena jawaban dalam pertanyaan itu bebas. Dalam wawancara tidak berstruktur, evaluator mengajukan pertanyaan kepada peserta didik atau orang tuanya tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu.

Contoh dari wawancara tidak berstruktur :

Daftar pertanyaan :

  1. Bagaimana hasil panen padi tahun ini pak ?
  2. Apakah hasil panen tersebut dapat ditingkatkan lagi ?
  3. Bagaimana dan langkah apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan hasil panen bapak ?

Wawancara :

  • Siswa   :  Bagaimana hasil panen padi tahun ini pak ?
  • Petani :  Hasil panen tahun ini cukup baik.
  • Siswa   :  Apakah hasil panen tersebut dapat ditingkatkan lagi?
  • Petani :  Bisa, hasil panen bisa ditingkatkan lagi.
  • Siswa : Bagaimana dan langkah apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan hasil panen bapak ?
  • Petani : Untuk meningkatkan hasil panen dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk yang berkualitas, memberantas hama, serta pengairan yang cukup.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Contoh Surat Lamaran Pekerjaan Yang Benar


Macam Wawancara

Wawancara memiliki beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Wawancara Bebas
    Wawancara bebas merupakan jenis kegiatan wawancara yang pertanyaannya tidak disusun terdahulu, pertanyaan akan muncul sesuai dengan suasana saat proses wawancara. Jenis wawancara ini tekdadang juga disebut dengan wawancara tidak terstruktur. Contoh seperti wawancara yang dilakukan dengan artis.
  2. Wawancara Terpimpin
    Wawancara terpimpin merupakan wawancara yang mana pertanyaannya sudah disiapkan sebelumnya. Jenis wawancara ini disebut juga dengan wawancara berstuktur. Contoh wawancara terpimpin seperti wawancara yang dilakukan pembawa berita di televise kepada narasumber.
  3. Wawancara Individual
    Merupakan wawancara yang dilakukan oleh seorang wawancara pada narasumber tunggal, contoh dari wawancara ini yaitu wawancara yang dilakukan seorang wartawan pada pejabat tertentu.
  4. Wawancara Konferensi
    Wawanara Konferensi merupakan wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan sejumlah responden atau wawancara yang dilakukan oleh sejumlah pewawancara dengan seorang responden. Contohnya yaitu wawancara yang dilakukan wartawan pada sejumlah pimpinan perusahaan yang melakukan konferensi pers untuk publitas dan wawancara yang dilakukan sejumlah wartawan pada seorang artis.
  5. Wawancara Terbuka
    Wawancara terbuka merupakan jenis wawancara yang memiliki pertanyaan yang tidak terbatas atau jawabannya tidak terikat. Pertanyaan biasanya akan menghendaki penjelasan serta pendapat dari narasumber yang diwawancarai.
  6. Wawancara Tertutup
    yaitu wawancara yang memiliki pertanyaan terbatas, biasanya wawancara ini sudah disiapkan lembar pertanyaan (questionaire) dengan jawaban yang telah disiapkan untuk dipilih, seperti setuju, tidak setuju, ya, tidak, baik dan tidak baik.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Strategi Menurut Ahli, Perumusan Strategi, Tingkat-Tingkat Strategi, Jenis-jenis Strategi dan Contoh Strategi | Ayoksinau.com


Kelebihan dan Kekurangan Wawancara

Wawancara mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, kelebihan wawancara antara lain :

  1. Dapat berkomunikasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui objektivitasnya
  2. Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar
  3. Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal
  4. Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang panjang.
  5. Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud penelitian kepada responden.
  6. Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.

Adapun kelemahan wawancara antara lain sebagai berikut :

  • Jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak menggunakan waktu, tenaga, dan biaya.
  • Adakalanya terjadi wawancara yang berlarut-larut tanpa arah, sehingga data kurang dapat memenuhi apa yang diharapkan.
  • Situasi wawancara mudah dipengaruhi lingkungan sekitar.
  • Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer.
  • Adanya pengaruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawancara.
  • Adanya pengaruh subjektifitas dari interviewer terhadap hasil wawancara.
  • Sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta didik yang diwawacarai dan sikap overaction dari guru sebagai pewawancara.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang mungkin terdapat dalam wawancara, adapun upaya-upaya untuk mengatasinya adalah :

  1. Kondisikan keadaan agar lebih baik sehingga tidak terpengaruh keadaan lingkungan yang kurang baik.
  2. Bahasa yang digunakan bisa disesuaikan dengan klien agar klien mengerti dan faham.
  3. Minimalkan waktu, tenaga, dan biaya yang ada.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Tujuan Epidemiologi Beserta Menurut Para Ahli


Pedoman Wawancara

Menyusun pedoman wawancara dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

  • Merumuskan tujuan wawancara.
  • Membuat kisi-kisi atau layout dan pedoman wawancara.
  • Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk pertanyaan yang diinginkan. Untuk itu perlu diperhatikan kata-kata yang digunakan, cara bertanya, dan jangan membuat peserta didik bersifat defensive.
  • Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan yang disusun agar dapat diperbaiki lagi.
  • Melaksnakan wawancara dalam situasi yang sebenarnya.

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No. Masalah Tujuan Pertanyaan Bentuk Pertanyaan

Format Pedoman Wawancara

No. Aspek-aspek yang diwawancara Ringkasan Jawaban Ket.
1      
2      
3      
4      
5      
6      

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Integritas Menurut Para Ahli Beserta Penjelasan Lengkap | Ayoksinau.com


Hal diperhatikan sebelum wawancara

Dalam melaksanakan wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

  • Hubungan baik antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai perlu dipupuk dan dibina sehingga akan tampak hubungan yang akrab dan harmonis.
  • Dalam wawancara jangan terlalu kaku, tunjukkan sikap yang bersahabat, bebas, ramah, terbuka, dan adaptasikan diri dengannya.
  • Perlakukan responden itu sebagai sebagai sesama manusia secara jujur.
  • Hilangkan prasangka-prasangka yang kurang baik sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara netral.
  • Pertanyaan hendaknya jelas, tepat dengan bahasa yang sederhana.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam-Macam Pasar & Pengertiannya Lengkap | Ayoksinau.com


Hal Mempengaruhi Hasil Wawancara

  1. Pewawancara
    Seorang pewawancara yang baik harus memenuhi persyaratan, seperti keterampilan mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman. Ia tidak ragu dan takut menyampaikan pertanyaan. Pewawancara juga harus menyampaikan pertanyaan yang, merangsang responden untuk menjawabnya, menggali jawaban, dan mencatat semua hasil wawancara tersebut. Bila persyaratan wawancara terpenuhi hasil wawancara akan bermutu.
  2. Informan
    Informan dapat mempengaruhi hasil wawancara karena mutu jawaban yang diberikan tergantung pada apakah dia dapat menangkap isi pertanyaan dengan tepat dan bersedia menjawabnya dengan baik. Seorang pewawancara harus bisa mengarahkan responden dan sabar menghadapinya.
  3. Topik Penelitian
    Topik penelitian atau daftar pertanyaan dapat mempengaruhi kelancaran dan hasil wawancara. Kesediaan responden untuk menjawab tergantung pada apakah ia tertarik pada masalah itu dan apakah topik tersebut sensitif atau tidak.
  4. Situasi wawancara
    Situasi wawancara adalah situasi yang timbul karena faktor-faktor waktu, tempat, ada tidaknya orang ketiga, dan sikap masyarakat pada umumnya.