Contoh Penulisan Bab I Pada Karya Ilmiah Proposal Penelitian

Diposting pada

Pada sistematika penulisan karya ilmiah terdiri dari beberapa bab yang akan menjelaskan struktur dan isi dari hasil penelitian. Bab I proposal penelitian terdiri atas, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup.

Contoh Bab I Proposal Penelitian

  1. Latar Belakang

Untuk mencapai pendidikan berkualitas diperlukan sistem pembelajaran yang berkualitas pula. Pendidikan berkualitas dalam proses pembelajaran di sekolah seharusnya tidak melalui pemberian informasi pengetahuan melainkan melalui proses pemahaman tentang bagaimana pengetahuan itu diperoleh.

Dengan demikian, yang diutamakan bukanlah apa yang harus diketahui oleh siswa tetapi bagaimana proses mengetahuinya dan proses untuk menggali serta mendapatkan pengetahuan yang diinginkan. Masih rendahnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran fisika.

SMA Muhammadiyah 2 Jakarta merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta favorit. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika, belum tercapainya hasil belajar fisika siswa yang memuaskan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung kemungkinan disebabkan karena hal-hal berikut:

(1) Metode diskusi informasi masih dominan dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa;

(2) Siswa kurang diikutsertakan berpartisipasi dalam proses belajar mengajar;

(3) Kurang dioptimalkannya penggunaan media pembelajaran sehingga materi fisika  tidak dapat dipahami siswa dengan baik;

(4) Aktivitas siswa seperti oral activities yaitu mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan mendebat pernyataan masih belum muncul selama proses KBM;

(5) Guru belum sepenuhnya memperhatikan kemampuan verbal siswa sehingga metode yang digunakan kadang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa;

(6) Guru belum memperhatikan pentingnya sikap ilmiah siswa sebagai salah satu penentu keberhasilan siswa;

(7) Penilaian guru hanya menekankan pada ranah kognitif siswa saja padahal penilaian seharusnya bersifat integratif karena dalam proses pembelajaran dipadukan secara utuh ketiga ranah, baik dari ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik;

(8) Salah satu materi pembelajaran yang masih sulit dipahami dan dikuasai siswa adalah materi pembelajaran momentum dan impuls.

Ada beberapa materi bahan ajar fisika yang disampaikan di kelas XI IPA antara lain: Kinematika Gerak, hukum Newton tentang gravitasi, hukum Hooke dan elastisitas, osilasi (getaran), usaha dan energi, hukum kelestarian energi mekanik, momentum dan impuls. Materi momentum dan impuls mencakup pengertian momentum, pengertian impuls, hukum kekekalan momentum, tumbukan, serta aplikasi impuls dan momentum.

Karakteristik materi momentum dan impuls adalah salah satu materi fisika yang bersifat abstrak. Kendatipun konsep momentum dan impuls banyak dijumpai dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya  tumbukan. Namun demikian pada materi ini siswa masih banyak yang mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, hal ini diduga diantaranya terjadi karena istilah momentum dan impuls pada umumnya jarang didengar oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga untuk membelajarkan konsep momentum dan impuls harus divisualisasikan dengan sarana bantu (komputer dan video animasi/ multimedia interaktif), dalam hal ini, diperlukan  multimedia interaktif yang berkaitan dengan materi tersebut. Tujuannya adalah agar mempermudah mengomunikasikan dan membangun konsep tentang materi tersebut.

Selain itu, siswa juga diharapkan mampu mengaplikasikan apa yang telah diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, hasil belajar yang dicapai tentunya dapat lebih bermakna dan siswa mempunyai tujuan yang nyata dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dibuat konklusi bahwa untuk membelajarkan fisika sesuai dengan hakikat fisika yang sesungguhnya yang meliputi proses, produk, dan sikap. Maka diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat, inovatif, dan kreatif. Pendekatan pembelajaran yang tepat harus mampu membelajarkan siswa bagaimana cara memperoleh pengetahuan, bukan hanya menerima pengetahuan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, telah dilakukan penelitian mengenai perbandingan hasil belajar fisika melalui metode eksperimen dengan demonstrasi menggunakan multimedia interaktif pada materi momentum dan impuls. Harapannya dengan menerapkan kedua metode menggunakan  multimedia interaktif untuk membelajarkan konsep materi yang bersifat abstrak dan ilmiah serta akan dapat berpengaruh secara positif terhadap optimalnya pencapaian hasil belajar fisika siswa.


2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:

Manakah yang lebih tinggi hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika antara metode eksperimen dengan demonstrasi menggunakan  multimedia interaktif?

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui:

Metode yang menghasilkan rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi antara penerapan metode eksperimen dengan demonstrasi menggunakan  multimedia interaktif.

4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut:

  1. Memberikan alternatif pembelajaran fisika yang melibatkan peran aktif siswa.
  2. Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi para guru untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa.
  3. Memberikan motivasi kepada para guru untuk lebih giat menggunakan media yang ada dalam proses pembelajaran secara maksi

5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

  1. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang meliputi aspek kognitif. Hasil belajar tersebut berbentuk pengetahuan.
  2. Metode eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan metode eksperimen yang bersifat eksperimen laboratorium virtua Hal ini sesuai dengan karakteristik materi momentum dan impuls yang bersifat abstrak yang dalam proses pembelajarannya membutuhkan media untuk memvisualisasikan konsep materi yang akan disampaikan. Siswa mengontrol sendiri pelaksanaan eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat-alat berbasis komputer.
  3. Metode demonstrasi adalah suatu teknik penyajian pelajaran dimana guru/kelompok siswa memperagakan kepada seluruh siswa sesuatu proses sehingga siswa dapat mengamati dan merasakan proses tersebut.
  4. Multimedia interaktif merupakan perpaduan interaksi antara berbagai media berupa teks, gambar, grafik, suara, animasi, video, yang dikemas menjadi file digital untuk menyampaikan pesan kepada siswa.
  5. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Muhammadiyah 2 Jakarta tahun pelajaran 2012/2013.
  6. Materi pokok yang akan diberikan adalah momentum dan impuls.

[irp posts=”2835″ name=”Penjelasan Format Penulisan Proposal Penelitian Secara Lengkap dan Terstruktur”]