Pengertian dan Jenis Prosa beserta Contohnya

Diposting pada

Pengertian-dan-Jeni-Prosa-beserta-Contohnya

Pengertian Prosa

Berdasarkan jenisnya, prosa bisa dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu prosa lama dan prosa baru. berkut adalah macam-macam bentuk dan contoh prosa lama dan prosa baru.

Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata dalam setiap baris serta tidak terikat  oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi.


Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa latin yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasnya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat serta berbagai jenis media lainnya.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Kalimat Aktif dan Pasif Beserta Contoh


Ciri Karakteristik Prosa

Kita bisa mengenali sebuah karya sastra dari karakteristiknya. Adapun ciri-ciri prosa yakni sebagai berikut:

  • Bentuknya Bebas
    Seperti apa yang sudah dijelaskan pada pengertian prosa di atas, bentuk prosa tidak terikat oleh baris, bait, suku kata, dan irama. pada umumnya bentuk prosa adalah sebuah rangkaian kalimat yang membentuk suatu paragraf, misalnya dongeng, hikayat, dan lain sebagainya. Prosa juga bisa disajikan dalam bentuk tulisan maupun secara lisan.
  • Memiliki Tema
    Setiap prosa juga pasti memiliki tema yang menjadi dasar dalam sebuah cerita dan merupakan pokok pembahasan di dalamnya.
  • Mengalami Perkembangan
    Prosa juga dapat mengalami suatu perkembangan karena dipengaruhi oleh perubahan yang ada di masyarakat.
  • Terdapat Urutan Peristiwa
    Biasanya di dalam prosa juga terdapat alur sebuah cerita yang menjelaskan urutan peristiwa. Alur peristiwa tersebut ada yang berbentuk alur maju, mundur atau campuran.
  • Terdapat Tokoh di Dalamnya
    Seperti layaknya karya sastra lain, di dalam prosa tersebut juga terdapat tokoh, baik itu manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan.
  • Memiliki Latar
    Di dalam prosa tersebut juga terdapat latar pada masing-masing kejadian, baik itu latar tempat, waktu, maupun suasana.
  • Terdapat Amanat
    Di dalam prosa juga banyak terkandung amanat dan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca atau pendengarnya sehingga dapat mempengaruhi mereka.
  • Pengaruh Bahasa Asing
    Pada prosa juga dapat dipengaruhi oleh bahasa asing, misalnya bahasa Jepang, atau bisa juga tidak terpengaruh.
  • Nama Pengarang
    Setiap prosa pasti ada yang mengarangnya. Akan tetapi, nama pengarangnya juga ada tidak selalu dipublikasikan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Campuran


Unsur Intrinsik Prosa

Unsur pembangun prosa terdiri dari struktur dalam atau unsur intrinsik serta struktur luar atau unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya satra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra.

Adapun unsur intrinsik prosa terdiri atas :

Tema

Tema, yaitu suatu yang menjadi pokok masalah atau persoalan sebagai bahan karangan, yang diungkapkan dalam suatu cerita oleh pengarang. Tema prosa fiksi terdiri dari tema utama serta beberapa tema bawahan. Sedangkan untuk cerpen (cerita pendek) hanya memiliki tema utama saja.


Amanat

Amanat, yaitu pesan-pesan yang disampaikan oleh si pengarang melalui cerita yang digubahnya. Si pengarang menyampaikan amanatnya dengan dua cara, yaitu

  • Secara eksplisit (terang-terangan): Pembaca dengan mudah menemukannya
  • Secara implisit (tersirat/tersembunyi): Untuk menemukan amanat dalam hal ini, pembaca agak sukar menemukannya, terlebih dulu pembaca hendaknya membaca secara keseluruhan isi cerita tersebut.

Alur/Plot

Alur/plot, yaitu urutan atau kronologi peristiwa yang dilukiskan pengarang dalam suatu cerita yangmana alur terjalin dengan alur yang lainnya.


Tokoh

Tokoh, yaitu pelaku di dalam cerita dan mengambil peranan dalam setiap insiden-insiden.

Penokohan

Penokohan (Perwatakan), yaitu pelukisan watak atau karakter dari para tokoh di dalam cerita.


Latar

Latar (setting), yaitu lingkungan (tempat/lokasi, waktu, dan suasana) terjadinya suatu peristiwa di dalam cerita.
Tempat : umpamanya di rumah sakit, daerah wisata, dan lain sebagainya.
Waktu : tahun, musim, masa perang, periode sejarah, dan sebagainya.
Suasana : aman, damai, gawat, berduka, kacau, galau, dan sebagainya.


Sudut Pandang

Sudut pandang (point of view), yaitu status atau kedudukan si pengarang dalam cerita. Ada empat macam sudut pandang, antara lain:

  • pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku utama (pengarang = aku);
  • pengarang sebagai orang pertama sebagai pelaku sampingan;
  • pengarang berada di luar cerita sebagai orang ketiga;
  • kombinasi atau campuran, kadang-kadang di dalam dan kadang-kadang di luar cerita.

Gaya Bahasa

Gaya Bahasa (Majas) disebut juga “langgam, corak, bentuk, atau style bahasa” yaitu cara yang digunakan oleh si pengarang untuk mengungkapkan maksud dan dan tujuannya baik dalam bentuk kata, kelompok kata, atau kalimat. Jadi, gaya bahasa atau majas meliputi; kata, frasa atau kelompok kata, kalimat (struktur) biasa/majas. Gaya bahasa atau majas adalah ibarat kendaraaan bagi seseorang pengarang yang akan membawanya kemana arah tujuan yang ingin ditujunya.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Contoh Teks Diskusi Yang Baik Dan Benar Sudah Terpercaya


Macam dan Jenis Prosa

Prosa lama

Prosa lama merupakan sebuah karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari kebudayaan barat. Pada mulanya prosa lama berbentuk lisan karena belum ditemukannya alat tulis menulis. tetapi, kini prosa lama juga dapat ditemukan dalam bentuk tulisan. Adapun bentuk-bentuk prosa lama, Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan.


Ciri-ciri Prosa Lama

Prosa lama memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:

  • Statis
    Kalu kita baca sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Si Miskin, Hikayat Bangsawan, dan prosa lama yang lain, bentuknya selalu sama, pola-pola kalimatnya sama, malahan banyak kalimat dan ungkapannya sama betul, tema ceritanya pun sama.

  • Diferensiasi sedikit
    Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena hubungan beberapa unsur kuat sekali.


  • Tradisional
    Prosa lama memiliki pola-pola bentuk yang dijadikan transisi. Kalimat-kalimat dan ungkapan-ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang.


  • Terbentuk olah masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyrakat.
    Kebanyakan hasil sastra dalam kesustraan lama tidak diketahui siapa pengarangnya. Kalau dicantumkan suatu nama, itu hanya penyadur dan bukan nama pengarang yang sebenarnya. Sebab cerita lam itu hidup di tengah-tengah masyarakat yang diceriatakan secara turun temurun.


  • Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun
    Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja dan kaum bangsawan dan kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan waktu dan kejadian-kejadiannya (tidak kronologis). Nama-nama tempat terjadinya peristiwa juga tidak jelas.


  • Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional. Misalnya ;
    Banyak memakai kata penghubung yang menyatakan urutan peristiwa, misalnya : harta, syahdan, maka, arkian, sebermula, dan lalu.
    Banyak memakai bentuk yang tetap sehingga terdapat banyak pengulangan kata, misalnya : Kata sahibul hikayat , ada sebuah negeri di tanah Andalas Palembang namanya, Demang Lebar Daun nama rajanya, asalnya daripada anak cucu Raja Sulan, Muara Tatang nama sungainya. ( dari sejarah melayu).


Macam Prosa Lama

1. Hikayat

Hikayat ialah cerita yang berisi tentang kehidupan para dewi, raja, dewa, pangeran, dan lain-lain. Cerita-cerita yang ada di dalam hikayat ini bersifat fiksi dan tidak masuk akal.  Misalnya ialah Hikayat Hang Jebat, Hikayat Raja Bijak, dan lain-lain.


2. Sejarah (Tambo)

Sejarah merupakan salah satu bentuk prosa lama yang bercerita tentang peristiwa-peristiwa tertentu. Sejarah sastra lama tentunya berbeda dengan sejarah yang ditulis pada masa kini. Kebanyakana sastra lama sejarah disampaikan dengan menambahkan bumbu-bumbu cerita sehingga terdengar lebih menarik. Sedangkan sejarah yang ditulis pada masa kini ialah sama persis dengan kejadian sebenarnya dan dapat dibuktikan dengan fakta. misalnya bentuk prosa lama sejarah ialah  Sejarah Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang pada tahun 1612.


3. Kisah

Kisah merupakan prosa lama yang berbentuk cerita-cerita pendek. Biasanya kisah bercerita tantang sebuah perjalanan, pengalaman ataupun petualangan orang-orang dahulu. Salah satu contoh prosa lama kisah ialah Kisah Raja Abdullah menuju Kota Mekkah.


4. Dongeng

Salah satu bentuk prosa lama yang sangat popular ialah dongeng. Bentuk prosa lama ini bercerita tentang khayalan-khayalan masyrakat pada zaman dahulu kala. Ragam dan bentuk dongeng pun berbeda-beda sesuai dengan isinya. Bentuk-bentuk dongeng antaranya ialah:

  • Myth (Mitos)
    Mite atau Myth merupakan dongeng yang bercerita tentang kepercayan terhadap alam-alam ghaib atau benda-benda magis. misalnya: Ratu Pantai Selatan, Dongeng tentang Batu Menangis, Dongeng asal-usul kuntilanak, dan lainnya.
  • Legenda
    Bentuk dongen ini bercerita tentang riwayat atau asal-usul terjadinya sesuatu. Contohnya ialah Legenda Tangkuban Perahu, Legenda Pulau Jawa, dan lainnya.
  • Fabel
    Fabel ini bercerita tentang kisah-kisah yang menokohkan binatang. Cerita fable ini biasa digunakan oleh para orang  tua sebagai media untuk mendidik anak-anak mereka. misalnya: Si Kancil dan Buaya, Si Kancil yang Cerdik, dan lainnya.
  • Sage
    Bentuk dongeng ini adalah menceritakan tentang kisah-kisah kepahlawanan, keberanian, maupun kisah kesaktian seseorang. Contohnya ialah Ciung Winara, Patih Gadjah Mada, Calon Arang, dan lainnya.
  • Jenaka atau Pandir
    Dongeng jenaka atau pandir adalah menceritakan tentang orang-orang bodoh yang bernasib sial. Dongeng ini biasanya bersifat humor dan juga menghibur pendengarnya dengan kelucuan-kelucuan yang ada di dalam cerita. misalnya: Dongeng Abunawas, Dongeng Si Pandir, dan lainnya.

Prosa Baru

Prosa baru merupakan bentuk prosa yang muncul ketika mendapat pengaruh dari budaya-budaya asing atau barat. Bentuk prosa ini muncul setelah prosa lama dianggap telah kuno. Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Prosa lama sebagian dari strukturalnya sudah terpengaruhi oleh budaya-budaya asing.


Untuk prosa baru saya akan jelaskan secara singkat saja mengenai ciri cirinya berikut ini :

  • Rakyat sentris (keadaan masyarakat)
  • Dinamis(bisa diubah)
  • Dipengaruhi sastra Inggris dan Belanda
  • Adanya pengarang

Bentuk-bentuk prosa Baru

  1. Roman
    Roman merupakan prosa baru yang menceritakan tentang kehidupan seseorang, dimulai dari lahir hingga kematiannya. Prosa roman ini menyajikan suatu aspek kehidupan masyarakat secara utuh dan menyeluruh dan mempunyai banyak alur yang bercabang-cabang. Salah satu contoh roman ialahLayar Terkembang karya Sultan Takdir Ali Syahbana.

  2. Novel
    Bentuk prosa baru ini adalah menceritakan sebuah cerita atau kisah yang panjang. Novel menceritakan sebagian kehidupan seseorang sebagai tokoh utama nya yang mengandung beberapa konflik. Konfilk-konflik tersebutlah yang merubah kehidupan pelaku utamanya. Contohnya ialah Novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Ave Maria, dan lainnya.


  3. Cerpen
    Cerpen merupakan salah satu bentuk prosa baru yang cukup popular. Prosa baru ini menceritakan tentang sebuah pengalaman atau sebagaian kecil kisah pelaku utamanya. Yang membedakan cerpen dengan novel ialah konflik pada cerpen hanya satu dan juga tidak meyebabkan perubahan sikap pada tokoh utama, sedangkan pada novel banyak ditemukan konflik. Contoh cerpen adalah Robohnya Surau Kami karya A.A Navis, Keluarga Gerilya karya Pramoedya Ananta, dan lainnya.


  4. Riwayat
    Riwayat ialah menceritakan sebuah kisah yang berisi tentang pengalaman-pengalam hidup seseorang yang diangkat dari kisah nyata orang tersebut dari lahir hingga meninggal. Biasanya yang dieritakan ialah tokoh-tokoh terkenal dan menginspirasi orang banyak. Ada beberapa jenis riwayat adalah biografi dan otobiografi. Biografi ialah  kisah tokoh yang ditulis oleh orang lain. Sedangkan otobiografi ialah kisah yang ditulis oleh orang yang bersangkutan.


  5. Kritik
    Kritik merupakan berbentuk sebuah uraian-uraian pertimbangan seseorang terhadap suatu hasil kerja atau karya orang lain. Kritik ini sendiri berisi alasan-alasan tertentu dan bersifat objektif atau menghakimi.


  6. Resensi
    Resensi ialah prosa baru yang isinya membicarakan atau mengulas suatu karya baik yang berbentuk buku, lagu ,film, maupun jenis karya seni lainnya. Resensi tujuannya ialah untuk memberikan penilaian terhadap suatu karya baik dari segi tema, alur ,tokoh, dan unsur-unsur lainnya agar menjadi pertimbangan bagi pembaca untuk menikmati atau tidak karya tersebut.


  7. Esai
    Bentuk prosa baru yang terakhir ialah Esai. Prosa ini berisi tulisan-tulisan yang mengandung pendapat-pendapatt pribadi penulisnya terhadap sesuatu yang sedang menjadi bahan pembicaraan hangat di masyarakat.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Yang Tepat Dan Sesuai Kaidah

Contoh Prosa

Ikan-Ikan dalam Sendang
Karya: Kuntowijoyo

Pedusunan sudah terlelap ketika laki-laki tua itu menggeliat dari tidurnya, masih berbaring. Sarung yang dipakainya untuk selimut, kini diselempangkan di leher. Dia merasa hangat sekarang. Sebuah jas lurik dan celana hitam sampai lutut. Masih lagi selembar sarung ikat kepala dan sandal. Itu cukup untyk melindunginya dari malam-malam yang beku di dusun. Segera dia menyambar batang kail di pojok kamar, sebuah bungkus cacing umpan, dan sebuah kepis. Lalu, dibukanya pintu pelan. Selamat tidur, Istri. Selamat ternyenyak, pedudusunan. Dia meninggalkan rumahnya.

Dalam kepekatan malam itu, dia hanyalah sebuah bayang hitam yang bergerak arah pinggiran dusun. Memang ada lampu-lampu yang digantng di emper-emper rumah, tapi kelip-kelipnya cuma menerangi pohonan rimbun di sekitar. selain itu, semuanya adalah kegelapan. Jauh di pojok dusun, entah di mana, terdengar orang menabuh kentong bambu. Itu menegaskan kesunyian. Siapa orang yang sudi bangun pada lewat tengah malam itu?.