Pengertian dan Ruang Lingkup Ekologi

Diposting pada

Pengertian-dan-Ruang-Lingkup-Ekologi

Pengertian Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya lainnya. Ekologi berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Secara  sederhana  ilmu  ekologi  diartikan  sebagai  ilmu  yang  mempelajari ekosistem.  Secara  rinci, ia  juga  bisa  diartikan  sebagai  sebuah  studi  terhadap  hubungan timbal  balik di  antara  organisme  dengan  organisme  lainnya  serta  benda-benda mati yang  ada  di sekitarnya. Ekologi  sering  disebut  sebagai  ilmu dasar  lingkungan, meski harus diakui  bahwa  lingkup ekologi jauh lebih  sempit ketimbang  ilmu  lingkungan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Biosfer dan Tingkatan Organisasi Mahluk Hidup


Istilah dalam Ekologi

  • Ekosistem adalah sekumpulan beberapa komunitas yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem ekologi. Contoh ekologi air laut, ekologi daratan tinggi, ekologi hutan tropis, dll
  • Bioma adalah sekumpulan beberapa komunitas yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem ekologi yang khas sesuai dengan iklim daerah tertentu. Contohnya bioma tundra, bioma gurun, dll.
  • Individu adalah makhluk tunggal dan dapat hidup dengan sendiri. Contohnya seekor anak singa, seorang anak laki-laki,sepohon jati,dll.
  • Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup pada daerah tertentu atau habitat terntu. Contohnya sekumpulan harimau, sekolompok anak di halaman, beberapa ayam, dll.
  • Komunitas adalah sekumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang hidup bersama di suatu habitat tertentu. Contohnya populasi katak, ikan, kerbau, tikus, ular dan padi membentuk komunitas sawah.
  • Lingkungan adalah segalah sesuatu yang berada sekitar kita atau makhluk hidup.Lingkungan tetbagi dalam 2 macan yaitu: Lingkungan abiotik merupakan lingkungan yang terdiri dari benda mati atau tidak hidup. dan 2. Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
  • Simbiosis adalah hubungan antara 2 makhluk hidup atau lebih yang berbeda jenis.
  • Simbion adalah makhluk hidup yang melakukan atau membentuk simbiosis.
  • Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara 2 makhluk hidup yang satu menguntungkan dan yang satunya merugikan tang lain.
  • Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara 2 makhluk hidup yang satu menguntungkan dan satunya tidak merugikan yang lain.
  • Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan satu sama lain.
  • Produsen adalah makhluk hidup penghasil bahan organik/makanan yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidupnya.ciri produsen adalah yang mempunyai klorofil.
  • Konsumen adalah makhluk hidup pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
  • pengurai atau dekomposer adalah makhluk hidup yang dapat menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati (menjadi sampah dan bangkai) menjadi komponen penyusun tanah.
  • organisme Autotror adalah organisme yang dapat membuat/menghasilkan bahan organik sendiri yang dibuat dari bahan-bahan anorganik yang berasal dari lingkungannya.
  • organisme Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat/menghasilkan bahan organik sendiri.
  • Adaptasi adalah proses penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungannya.
  • Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya berdasarkan bebtuk atau alat tubuh.
  • Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya berdasarkan fungsi organ tubuh.
  • Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian makhluk hidup dengan lingkunganya dengan memperlihatkan tingkah lakunnya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Herbivora, Karnivora, Omnivora Berserta Contohnya


Ekologi Menurut Para Ahli

  • Menurut Ernst Heackel (1968 dalam Ramli, 1989), ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya.
  • Kreb (1972 dalam Ramli, 1989) mengemukakan bahwa ekologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi-interaksi penyebaran dan jumlah dari organisme.
  • Pianka (1988 dalam Smith, 1990) menyatakan bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme dan seluruh faktor fisik dan biologi yang mempengaruhi dan di pengaruhinya.
  • Lynn Margulis menyatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia dapat membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya dapat membuat kehidupan.
  • Mike Nickerson juga menyatakan bahwa “ekonomi tiga perlima dari ekologi” sejak ekosistem menciptakan sumber serta  membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan “untuk bebas”.
  • Menurut Ernest Haeckel, ekologi ialah  ilmu yang mempelajari seluk-beluk hubungan antara komponen organik serta  anorganik di sekitar lingkungannyanya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Lingkungan Hidup Secara Umum & Menurut Para Ahli | Ayoksinau.com


Jenis Pembagian Ekologi

Pembagian Ekologi berdasarkan 3 bidang yaitu: bidang kajian, bidang habitat, dan bidang toksomoni.

Ekologi menurut Bidang kajian

  1. Autekologi yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. biasanya tekanannya pada aspek siklus hidup, adaptasi, sifat parasitis, dll.
    Contoh: jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya
  2. Synekologi yaitu Ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa,di taman nasional,dan lain sebagainya.

Dua bidang kajian utama dalam sinekologi adalah :

  • Bidang kajian tentang klasifikasi komunitas tumbuhan.
  • Bidang kajian tentang analisis ekosistem

Ekologi menurut Bidang habitat

  • Bahari atau kelautan
    Salah satu ekologi bahari adalah Ekologi laut topis, Contohnya adalah interaksi antara ekosistem mangrove, eksositem lamun dan ekosisitem terumbu karang.
    Karakteristik laut tropis :
    • Keanekaragaman organisme tinggi.
    • Suhu relatif hangat.
    • Sumber makanan, mineral dan hasil laut lain tinggi.
  • Ekologi estuaria
    Estuaria adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan daerah percampuran antara air laut dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar lainnya (saluran air tawar dan genangan air tawar). Lingkungan estuaria merupakan peralihan antara darat dan laut yang sangat di pengaruhi oleh pasang surut, tetapi terlindung dari pengaruh gelombang laut .
  • Padang rumput
    Padang rumput adalah daerah yang ditumbuhi tumbuhan yang berjenis rumput, seperti alang-alang.
    Alang-alang adalah jenis rumput tahunan yang menyukai cahaya matahari , dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang (rhizome) yang menyebar luas di bawah permukaan tanah.
    Alang-alang dapat berkembang biak melalui biji dan akar rimpang, namun pertumbuhannya terhambat bila ternaungi. Oleh karena itu salah satu cara mengatasinya adalah dengan jalan menanam tanaman lain yang tumbuh lebih cepat.

Ekologi menurut Bidang Toksonomi

a. Ekologi tumbuhan
Ekologi ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan faktor-faktor berikut:

  • Faktor cahaya
    Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber energi utama bagi ekosistem. Ada tiga aspek penting yang perlu dikaji dari faktor cahaya, yang sangat erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu:
    1) kualitas cahaya atau komposisi panjang gelombang.
    2) Intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya.
    3) Lama penyinaran, seperti panjang hari atau jumlah jam cahaya yang bersinar setiap hari.
  • Faktor suhu
    Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Suhu berperan langsung hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan tersebut, sedangkan berperan tidak langsung dengan mempengaruhi faktor-faktor lainnya terutama suplai air. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju kehilangan air dari organisme.
  • Faktor air
    Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air seluruh organisme tidak akan dapat hidup. Bagi tumbuhan, air mempunyai peranan yang penting karena dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah.

b. Ekologi hewan
Ekologi hewan adalah cabang biologi yang khusus mempelajari interaksi antara hewan dengan lingkungannya yang menentukan sebaran (distribusi) dan kemelimpahan hewan-hewan tersebut

c. Ekologi mikroba
Mikroba ada dimana-mana seperti : udara, air, makanan, tanah, manusia (usus, kulit, hidung), permukaan suatu benda atau bahan pangan. Dengan pembelahan yang cepat mikrooragnisme berkembang biak dengan cepat dan kadang-kadang menghasilkan toksin. Dengan ukuran dan massa yang kecil mikrooragnisme dapat berpindah dengan mudah.

d. Ekologi Manusia
Menurut Amos H Hawley (1950:67) dikatakan, “Human ecology may be defined, therefore, in terms that have already been used, as the study of the form and the development of the community in human population.” (Ekologi manusia, dengan demikian bisa diartikan, dalam istilah yang biasa digunakan, sebagai studi yang mempelajari bentuk dan perkembangan komunitas dalam sebuah populasi manusia).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Lingkungan


Ruang Lingkup Ekologi

Ekologi modern telah menjadi sains percobaan yang aktif di pelajari. Para ahli ekologi menyusun hipotesis. Para ahli ekologi bekerja di tingkat hierarki biologis yang berbeda, mulai dari organisme individual hingga ke planet (Campbell, et al.,2008). Berikut ini ruang lingkup riset ekologi pada setiap tingkat hierarki biologis.

Ekologi Organisme

Organisme adalah makhluk yang mempunyai ciri–ciri metabolisme, tumbuh, gerak, dan reproduksi. Semua organisme terdiri atas bermacam–macam spesies. Setiap spesies menggambarkan susunan materi hereditas khusus yang disebut gene (gene pool ), yang berbeda dari gene pool spesies lain.Setiap anggota spesies secara potensial dapat atau mampu mengadakan perkawinan dengan anggota lain dari spesies yang sama, tetapi secara normal tidak dapat kawin dengan anggota spesies yang berbeda. Setiap anggota organisme tunggal disebut induvidu. (Purnomo, 2006). Ekologi organisme (organism ecology), mencakup subdisiplin ekologi fisiologi, ekologi evolusi, dan ekologi perilaku, mempelajari bagaimana struktur, fisiologi, dan (untuk hewan) perilaku organism memenuhi tantangan dari lingkungan.


Ekologi Populasi

Populasi (population) adalah suatu kelompok individu dari spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah. Di dalam menyebut suatu populasi harus dilakukan dengan cara menyebut batas waktu dan tempatnya. Dengan demikian, populasi merupakan kelompok kolektif organisme dari spesies yang sama yang menempati ruang dan memiliki ciri yang merupakan milik kelompok. Suatu organisme tidak dapat hidup sendirian, akan tetapi harus hidup bersama-sama dengan organisme lain, baik dengan organisme sejenis maupun dengan organisme tidak sejenis dalam suatu tempat tumbuh atau habitat (Irwan, 1992).

Interaksi yang terjadi antar spesies antar anggota populasi akan mempengaruhi terhadap kondisi populasi mengingat keaktivan atau tindakan individu dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ataupun kehidupan populasi. Menurut Odum (1993 dalam Purnomo 2006) setiap anggota populasi dapat memakan anggota-anggota populasi lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah. Contoh organisme misalnya seekor kucing, seekor burung, seorang manusia, dan lain sebagianya. Ekologi populasi (population ecology) menganalisis factor-faktor yang memengaruhi ukuran populasi serta bagaimana dan mengapa populasi berubah seiring waktu.


Ekologi Komunitas

Komunitas (community) adalah suatu kelompok populasi dari sejumlah spesies yang berbeda di suatu wilayah. Komunitas juga didefinisikan sebagai sekumpulan populasi yang berbeda baik populasi tumbuhan maupun populasi hewan yang hidup dan berinteraksi pada suatu area dan pada suatu waktu (Purnomo, 2006).Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Ekologi komunitas (community ecology) mengkaji bagaimana interaksi antarspesies, seperti predasi dan kompetisi, memengaruhi struktur dan organisasi komunitas.


Ekologi Ekosistem

Ekosistem (ecosystem) adalah komunitas organisme di suatu wilayah beserta faktor-faktor fisik yang berinteraksi dengan organism-organisme tersebut. Ekologi ekosistem (ecology ecosystem) mnekankan pada aliran energi dan siklus kimiawi antara organism dan lingkungan. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam.Suatuekosistemberdasarkansusunan dan fungsinya tersusun dari beberapa komponen sebagai berikut :

  • Komponenautotrof
    Autotrofberasaldari kata Auto yang berarti sendiri, dan trophikos yang berarti “menyediakan makan” pengertian dari Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrofberfungsisebagaiprodusen, contohnyatumbuh-tumbuhanhijau.
  • Komponenheterotrof
    Heterotrof berasal dari kata “Heteros” yang berarti berbeda, dan trophikos yang berarti makanan).Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrofadalahmanusia, hewan, jamur, danmikroba.
  • Bahantakhidup (abiotik)
    Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari.Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempatberlangsungnyakehidupan, ataulingkungantempathidup.
  • Pengurai (dekomposer)
    Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasukpenguraiiniadalahbakteridanjamur

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawardanekosistem air laut.Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakanmenjadibeberapabioma.


Ekologi Bioma

Bioma adalah mosaik ekosistem-ekosistem yang saling terkait. Riset dalam ekologi bioma berfokus pada faktor-faktor yang mengontrol pertukaran energi, material, dan organism di berbagai ekosistem.


Ekologi Biosfer

Biosfer adalah ekosisdari semua ekosistem dan bentang alam/bioma di planet ini. Ekologi global/biosfer mengkaji begaimana pertukaran regional energi dan material memengaruhi fungsi dan distribusi organism di seluruh biosfer.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Keanekaragaman Hayati


Asas-asas ilmu ekologi

Asas-asas ilmu ekologi merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang kondisi ekologi dialam ini.

  1. Asas 1 : Semua energi yang memasuki sebuah organisasi hidup populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepas. Energi dapat diubah dari satu bentuk yang lain,tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan, atau diciptakan.
  2. Asas 2 : Asas ini tak lain adalah hukum termodinamika kedua yang banyak digunakan dan berlaku dalam fisika. Ini berarti, meskipun energi itu tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah ke dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Semua sistem biologi adalah tidak efisien dalam arti kata,hanya sebagian saja dari input energi kedalam suatu makhluk hidup populasi atau ekosistem yang tersedia dapat dipidahkan dan digunakan oleh organisme hidup, populasi atau ekosistem yang lain.
  3. Asas 3 : Materi,energi,ruang,waktu, dan keanekaragaman, semua termasuk kategori sumber alam. Perubahan energi oleh sistem biologi yang berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya.
  4. Asas 4 : Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanna sudah mencapai optimum,pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan menambahan sumber alam itu sampai kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
  5. Asas 5 : Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaannya seterusnya,dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut. Ada dua hal pada asas ini. Disuatu pihak dapat dibayangkan suatu keadaan atau situasi, dimana jenis sumber alam tidak akan menimbulkan rangsangan untuk penggunaannya lebih lanjut. Dipihak lainn dapat dibayangkan adanya paling sedikit dua situasi yang mempunyai kesan merangsang itu.
  6. Asas 6 : Individu dan spesies yang menpunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya,cenderungan berhasil mengalahkan saingannya itu. Apabila pada makhluk hidup terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik
    Dan kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan, maka makhluk hidup yang kurang mampu beradaptasi, yang kalah dalam persaingan tadi. Keculi makhluk hidup yang dapat penyesuaian diri dengan lingkungan. Bahwa makhluk hidup yang adaptif itu yang mampu menghasilkan lebih banyak keturunan dari pada yang non-adaptif.
  7. Asas 7 : Kemantapan keanekaragaman suatu komonitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal. Adanya keteraturan pada pola faktor lingkungan dalam suatu perioda yang relatif lama, bahwa terdapat fluktuasi turun naiknya kondisi lingkungan disemua habitat,tetepi besarnya perbedaan dari satu habitat ke habitat lain.
  8. Asas 8 : Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Bahwa kelompok tak sonomi tertentu dari pada suatu makhluk hidup ditandai keadaan lingkungannya yang khas(nicia). Jadi tiap tiap spesies mempunyai nicia tertentu. Spesies itu dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaingan, karena masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda dialam. Tetapi, ada suatu kelompok taksonomi lain yang terdiri atas spesies dengan makan serupa dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam ragam serta luas, maka jelas alam lingkungan itu hanya ditempati oleh spesies yang kecil saja beranekaragaman.
  9. Asas 9 : Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produk tivitas. Morowitz (1968) adanya hubungan antara biomasa, aliran energi dan keanejaragaman dalam suatu sistem biologi. Suatu sistem menyimpan sejumlah materi B(untuk biosama) dan mengandung aliran energi melali materi materi P(untuk produktivitas)
  10. Asas 10 : Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biosama dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Asas ini merupakan kelanjutan dari asas 7 dan 9. Dalam perjalanan waktu serta habitat yang stabil D meningkat sebanding dengan , berarti meningkat pula. Dalam asas 10, bahwa sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil.
  11. Asas 11 : Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksplotasi sistem yang belum mantap (belum dewasa). Hal ini ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindah energi biomasa dan keanekaragaman tingkat organisasi kearah yang belum dewasa.
  12. Asas 12 : Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat brtgantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan. Asas ini merupakan kelanjutan asas 6 dan 7.

Daftar Pustaka

  • Pack, Philip.(2008). Biologi Edisi Ke-2. Bandung: PT. Intan Sejati
  • Spurgeon, Richard.(2004). Ekologi. Bandung: PT. Intan Sejati
  • Soeriatmadja,RE.(1981). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB
  • Anonim. 2011. Ekologi Darat. Diakses dari pada hari Kamis, 10 Mei 2012
  • Campbell, Neil A.(2004). Biologi. Jakarta: Erlangga
  • Hutagalung RA.2010.Ekologi Dasar.Jakarta.