Bioama Sabana

Diposting pada

Pengertian Bioama Sabana

Bioama Sabana ialah ekosistem besar dengan daerah luas berupa wilayah padang rumput yang terdiri dari pohon – pohon yang tumbuh dengan jarang dan juga diselingi oleh semak belukar serta rumput – rumputan yang terbentuk sebab adanya perbedaan letak geografis dan juga astronomis pada daerah tropis maupun subtropis dengan curah hujan antara 90 – 150 cm / tahunnya. Bioma Sabana ialah salah satu sistem biotik terbesar pada bumi yang menempati daerah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan juga Australia.

Bioama Sabana


Proses Terbentukannya Bioama Sabana

Padang rumput sabana ini secara alami terbentuk biasanya disebabkan karena cuaca dengan tingkat curah hujan yang rendah, yakni ialah hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Sehingga akan mengakibatkan hanya jenis tumbuhan rumput yang bisa bertahan hidup  dan juga beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.


Ciri – Ciri Bioma Sabana

Bioma Sabana mempunyai ciri – ciri yang sama dengan ciri – ciri hutan sabana, yaitu ialah sebagai berikut :

  • Daerah wilayah bioma sabana mempunyai suhu yang panas sepanjang tahun
  • mempunyai curah hujan sekitar 90 – 150 cm/ tahun
  • Hujan terjadi secara musiman dan juga menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
  • Lapisan tanahnya ialah daerah resapan air dan juga sistem pengairan yang baik
  • Sabana berubah menjadi semak belukar kalau terbentuk pada daerah yang intensitas curah hujannya semakin rendah
  • Sabana akan berubah menjadi hutan basah belukar kalau terbentuk pada daerah yang intensitas curah hujannya semakin tinggi
  • Pada biasanya daerah bioma sabana akan mengalami kekeringan yang panjang di setiap tahunnya.

Musim pada Bioma Sabana

Terdapat 2 musim yang sangat berbeda di daerah bioma sabana, yaitu ialah musim kering yang sangat panjang dan juga musim yang sangat basah. Pada musim kering ini, curah hujan rata – rata hanya sekitar 10cm. serta diantara bulan Desember dan juga Februari tak ada hujan yang turun sama sekali. Sedangkan di musim yang basah, atau disebut dengan musim hujan, curah hujan yang turun rata – rata sekitar 50 – 100 cm. di daerah Afrika, musim ini dimulai di bulan Mei.


Jenis Bioma Sabana

Berdasarkan pada jenis vegetasi penyusunnya, Bioma Sabana dibedakan menjadi 2, yaitu ialah:

Sabana murni, yaitu ialah sabana yang hanya mempunyai satu jenis vegetasi penyusun saja.

Sabana campuran, yaitu ialah sabana yang mempunyai berbagai jenis vegetasi penyusun di dalamnya.

Berdasarkan pada tipe ekologi yang berkaitan dengan iklim dan juga jenis – jenis tanah, daerah Bioma Sabana dibedakan menjadi 3 yaitu ialah:

Semiseasonal, yaitu ialah sabana yang dipengaruhi oleh iklim lemah dan juga berkaitan dengan kondisi tegangan air.

Seasonal, yaitu ialah sabana yang mempunyai iklim yang jelas berkaitan dengan banyaknya tumbuhan yang tumbuh

Hyperseasonal, yaitu ialah sabana yang berhubungan dengan kelebihan dan juga kekurangan air pada setiap tahunnya.


Perbedaan dengan Bioma Stepa

Bioma Sabana dan juga Bioma Stepa sekilas memang tampak mirip, namun keduanya sebenarnya berbeda. Perbedaan antar Bioma Stepa dan Bioma Sabana ialah Bioma Sabana ialah padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan bioma Stepa ialah padang rumput yang tak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada, pepohonan yang ada hanyalah sedikit saja, ada dua musim yang sangat berbeda di daerah bioma sabana, yaitu ialah musim kering yang sangat panjang dan juga musim yang sangat basah.


Pada musim kering ini, curah hujan rata – rata hanya sekitar 10cm. serta diantara bulan Desember dan Februari tak ada hujan yang turun sama sekali. Sedangkan di musim yang basah, atau disebut musim hujan, curah hujan yang turun  rata – rata hanya sekitar 50 – 100 cm. Pada daerah Afrika, musim ini dimulai pada bulan Mei.

Berdasarkan pada tipe ekologi yang berkaitan dengan iklim dan juga jenis – jenis tanah, daerah Bioma Sabana dibedakan menjadi 3 yaitu ialah:

Semiseasonal, yaitu ialah sabana yang dipengaruhi oleh iklim lemah dan juga berkaitan dengan kondisi tegangan air

Seasonal, yaitu sabana ialah yang memiliki iklim yang jelas berkaitan dengan banyaknya tumbuhan yang tumbuh

Hyperseasonal, yaitu sabana adalah yang berhubungan dengan kelebihan dan juga kekurangan air pada setiap tahunnya.

Flora dan juga Fauna Bioma Sabana


Jenis Flora

Jenis flora yang ada pada daerah sabana umunya ialah ekaliptus (dominan pada daerah Australia) dan juga baobab (adansonia digtata), yang dominan pada daerah Kenya, yang mempunyai ciri – ciri daun dan juga cabang membentuk tajuk yang berbentuk seperti payung yang melebar, batangnya tebal dan juga relatif kasar. Vegetasi yang tumbuh dengan jarang disebabkan karena kondisi musim panas yang lebih lama kalau dibandingkan pada musim hujan dan juga rendahnya curah hujan di daerah tersebut.

Pada sebagian besar jenis vegetasi maupun tumbuhan yang mendominasi ialah rumput – rumputan, seperti dari suku Gramineae dan juga terkadang dijumpai suku Cyperaceae. Rumput yang memiliki pertumbuhan dengan daun-daun kasar dan juga kaku akan cenderung bersifat dominan. Selain itu ada jenis Pennisetum purpureum, Acacia isp, dan juga suku Leguminoceae.


Jenis Fauna

Jenis Fauna yang ada di daerah bioma sabana antara lain seperti Kuda, Zebra, Macan tutul, Singa, Anjing hutan, hyena, gajah, dan juga kijang.

Sabana di Indonesia

Di Indonesia ada sabana yang umumnya cukup bagus untuk dijadikan wisata, diantaranya yaitu ialah :

Pada Taman Nasional Baluran, Jawa Timur Taman Nasional Baluran terletak pada Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Letaknya di sebelah utara Banyuwangi. Taman nasional ini pun mempunyai beragam vegetasi seperti hutan bakau, hutan rawa, hingga hutan hujan tropis.


namun padang sabana mendominasi taman nasional seluas 250 km2 dan juga sekitar 40% wilayah Taman Nasional Baluran diisi padang sabana luas, dengan jenis tanah aluvial dan juga vilkanik. Banyak terdapat beragam jenis fauna disini, diantaranya ialah seperti kerbau, kijang, rusa, banteng, kucing hutan, macan tutul, dan juga walet ekor jarum (Hirundapus caudutus).

Sabana Cikasur pada Gunung Argopuro, Jawa Timur. Letaknya Kabupaten Probolinggo, diapit Gunung Semeru dan juga Gunung Raung.

Sabana Sembalun pada Gunung Rinjani, Lombok. Dari jalur Sembalun yang terletak pada arah timur Rinjani, ada padang sabana sepanjang 6 kilometer.

Sabana Oro-oro Ombo pada Gunung Semeru, Jawa Timur. Oro-oro Ombo mempunyai arti ‘padang rumput yang luas’. Luas dari keseluruhan padang sabana ini mencapai hingga 100 hektar. Pohon pinus tumbuh subur pada kawasan sabana ini. sesudah melewati kawasan sabana, ada kawasan Cemoro Kandang yang menjadi habitat beberapa jenis burung dan juga kijang.

Manfaat Bioma Sabana bagi Masyarakat

Masyarakat yang tinggal pada daerah sabana biasanya memanfaatkan wilayah sabana untuk :


Lahan Ladang Pertanian

Ladang Pertanian ialah jenis usaha pertanian yang memanfaatkan lahan kering. Dan juga tidak membutuhkan banyak air. umumnya yang ditanam di lahan ini ialah seperti tanaman kacang – kacangan.


Lahan Peternakan

Masyarakat dengan menggunakan wilayah bioma sabana ini, bisa dengan bebas membiarkan ternak mereka mencari makan sendiri dan juga hanya dikandangkan sewaktu – waktu. Hewan yang diternak umunya berupa sapi, biri – biri, domba, kambing, kerbau, kuda, babi dan juga kelinci.  namun yang paling dominan ialah domba, sebab hampir seluruh masyarakat yang tinggal di daerah ini memelihara domba.


Permasalahan di Bioma Sabana

Pada biasanya masalah yang sering timbul di daerah bioma sabana ialah kebakaran hutan yang diakibatkan oleh manusia. Contohnya ialah pada kebakaran yang terjadi di daerah sabana di Australia dan juga New Guinea yang diperkirakan dilakukan oleh suku Aborigin maupun kebakaran di daerah sabana pada India ang dilakukan oleh manusia. Kebakaran ini umumnya terbatas hanya di lapisan herba.


Namun kebakaran yang terjadi tidak berfungsi untuk membunuh ataupun menekan bibit pohon sehingga mencegah pembentukan kanopi pohon secara terus menerus yang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan rumput lebih lanjut. Menurut dari banyak ahli, penyebab dari kebakaran hutan yang terjadi bisa menciptakan struktural lebih teratur di sabana terbuka yang bisa menciptakan mosaik habitat baru sehingga memungkinkan kemunculan  peningkatan keanekaragaman hayati dan juga mengubah struktur hutan dan pula jangkauan geografis dari berbagai spesies hutan.


Tetapi kenyataannya kebakaran hutan lebih banyak dampak negatifnya, diantaranya ialah penurunan pada jumlah rumput – rumputan untuk bahan makanan bagi ternak, terhambatnya pada pertumbuhan tanaman, suhu cuaca akan menjadi lebih panas, terjadinya bahaya pemanasan global serta menjadi penyebab pencemaran udara pada lapisan atmosfer di bumi.

Demikianlah artikel dari www.ayoksinau.com mengenai Bioama Sabana : Pengertian, Proses, Ciri ciri dan Persebarannya semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.