Struktur dan Ciri Alveolus beserta Fungsinya

Diposting pada

Pengertian-Alveolus

Pengertian Alveolus

Alveolus adalah struktur anatomi yang memiliki bentuk berongga. Terdapat pada parenkim paru-paru, yang merupakan ujung dari saluran pernapasan, dimana kedua sisi merupakan tempat pertukaran udara dengan darah. Alveolus merupakan anatomi yang hanya dimiliki oleh mamalia. Pada vertebrata sistem pertukaran gas memiliki struktur yang berbeda. Membran alveolaris adalah permukaan tempat terjadinya pertukaran gas. Darah yang kaya karbon dioksida dipompa dari seluruh tubuh ke dalam pembuluh darah alveolaris, dimana, melalui difusi, ia melepaskan karbon dioksida dan menyerap oksigen.


Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Gelembung tersebut diselimuti pembuluh kapiler darah .Alveolus adalah kantung berdinding tipis, lembap didalam paru2 yang mengandung udara dan berlekat erat dengan kapiler-kapiler darah, melalui seluruh dinding inilah terjadi pertukaran gas.Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara.Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.


Jumlah alveolus pada paru-paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya alveolus ini menjadikan permukaan paru-paru lebih luas.Diperkirakan, luas permukaan paruparu sekitar 160 m2. Dengan kata lain, paru-paru memiliki luas permukaan sekitar 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh. Dinding alveolus mengandung kapiler darah.Oksigen yang terdapat pada alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menem bus dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus.Setelah itu, masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah sehingga terbentuk oksihemoglobin (HbO2).Akhirnya, oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin.Oksigen ini digunakan untuk oksidasi.


Alveolus
Alveolus

Alveolus ialah gelembung-gelembung yang berisi udara dalam paru-paru atas jumlah sekitar 300 juta buah. Bentuk jamak alveolus ialah alveoli. Gelembung-gelembung terbilang mengandung kapiler darah ada pada dindingnya yang tipis , dan pembuluh kapiler darah menyelimuti sebilang gelembung. Melalui dinding alveolus terbilang terjadi pertukaran oksigen (O2) yang asal dari udara ke sel-sel darah di dalam tubuh, dengan pertukaran karbondioksida (CO2) dari sel-sel darah ke dalam tubuh ke udara bebas. Jadi, alveolus membentuk kantung yang mempunyai dinding yang tipis yang ada pada ujung saluran udara terkecil (bronkiolus) yang berada di dalam paru-paru yang berisi udara. Sebentuk alveolus bisa mencapai diameter sekitar 200-300 mikrometer. Dan sehingga keberadaannya membentuk permukaan paru-paru menjadi semakin luas, dan dimana luas permukaan paru-paru kurang lebih dari mencapai 160 M2 / sekitar 100 kali lebih luas dari permukaan tubuh.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Respirasi dan Macam-Macam Respirasi


Ciri-ciri Aleveolus

  • Permukaan dari alveolus yaitu Halus
  • Berupa gelembung udara yang sangat tipis
  • Merupakan cabang dari bronkiolus
  • Permukaan yang Lembap
  • Mempunyai jaringan kapilari yang banyak

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sistem Eksresi Pada Manusia dan Fungsinya Eksresi Pada Manusia


Fungsi Aleveolus

Fungsi alveolus yang utama adalah menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Kemudian, oksigen akan dialirkan ke dalam aliran darah. Sementara itu, karbon dioksida, yang masuk ke alveolus melalui aliran darah, akan dikirim alveolus ke luar tubuh. Oksigen yang Anda hirup, menyebar melalui alveolus dan kapiler (pembuluh darah terkecil) ke dalam darah. Sementara itu, karbon dioksida yang Anda hirup, mengalir dari kapiler ke alveolus, lalu naik ke bronkial, dan keluar dari mulut Anda.


Sebagai Daerah Pertukaran Gas

Pada umumnya, alveolus ialah tempat bertukarnya gas di paru-paru pada sistem pernafasan, dimana masing-masing dilapisi oleh sel-sel tipis datar dan berisi berlimpah kapiler. Alveolus inilah yang didalamnya bisa terjadi pertukaran gas di dalam tubuh. Pertukaran gas tersusun atas penyerapan oksigen dan lagi pengeluaran karbondioksida pada tubuh.

Pertukaran gas yang terbentuk pada paru-paru bersifat difusi pasif, dimana pada saat organ tersebut bukan memerlukan energi untuk dibakar. Gas-gas akan mendapat proses pertukaran atas gerakan melalui gradien konsentrasi / dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Mekanisme pertukaran gas yaitu Oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) yang terbetuk pada tubuh manusia di dalam proses pernapasan manusia dan akan dilakukan pada alveolus.


Sebagai Menyimpan Udara Sementara dalam Tubuh

Alveolus (jamak: alveoli) sebagai daerah penyimpan udara sementara yang selanjutnya akan mengizinkan adanya penyerapan udara yang mengandung oksigen kedalam darah.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Laring : Fungsi Bagian Dan Gangguannya


Struktur Organ Alveolus

Struktur Organ Alveolus

Alveolus merupakan gelembung-gelembung  kecil yang berisi udara yang berada didalam paru-paru dengan jumlah sekitar 300 juta buah. Bentuk jamak dari  alveolus ialah alveoli. Besar  dari sebuah alveolus  yaitu dapat mencapai diameter  antara 200-300 mikrometer. Sehingga keberadaan alveolus menjadikan permukaan paru-paru menjadi semakin luas, dimana luas dari  permukaan paru-paru  +/- mencapai 160 M2 atau sekitar 100 kali lebih luas dari permukaan tubuh manusia.


Jumlah alveolus pada paru-paru kurang lebih 300 juta buah.Adanya alveolus ini menjadikan permukaan paru-paru lebih luas.Diperkirakan, luas permukaan paruparu sekitar 160 m2. Dengan kata lain, paru-paru memiliki luas permukaan sekitar 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh. Dinding alveolus mengandung kapiler darah.Oksigen yang terdapat pada alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menem bus dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu, masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah sehingga terbentuk oksihemoglobin (HbO2).Akhirnya, oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin.Oksigen ini digunakan untuk oksidasi.


Beberapa organ Alveolus  diantaranya adalah:

  1. Faring
    Faring adalah lokasi bertemunya jalur udara dengan jalur makanan. Pada tempat ini ada sebuah katup bernama epiglottis. Fungsi katup ini adalah mengatur jalur yang ditutup saat makanan ataupun ketika udara masuk. Nah, mengalami tersedak umumnya bisa disebabkan oleh kesalahan pergerakan epiglottis ini.
  2. Laring
    Selanjutnya udara akan memasuki organ laring yang dikenal sebagai kotak suara. Adapun udara yang melalui laring ini juga bisa dimanipulasi otot kotak suara yang caranya bergetar sampai menghasilkan nada.
  3. Trakea
    Berikutnya udara akan masuk pada trakea setelah memasuki laring tadi. Udara yang masuk pada paru paru lewat trakea ataupun batang tenggorokan ini.
  4. Bronkus
    Selanjutnya trakea bercabang jadi 2 saluran atau biasa disebut dengan bronkus. Saluran bronkus ini juga memliki percabangan yakni ke paru-paru bagian kanan dengan paru-paru bagian kiri.
  5. Bronkiolus
    Bronkus lalu bercabang-cabang jadi struktur yang lebih rumit atau disebut sebagai bronkiolus. Sehingga, udara tersebut akan dialirkan lewat percabangan ini agar bisa mencapai alveolus.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Faring : Fungsi, Faringalisasi dan Penyakit Pada Faring


Letak Alveolus 

Struktur dan Letak Alveolus

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Gelembung tersebut diselimuti pembuluh kapiler darah . Alveolus adalah kantung berdinding tipis, lembap didalam paru2 yang mengandung udara dan berlekat erat dengan kapiler-kapiler darah, melalui seluruh dinding inilah terjadi pertukaran gas. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.


Jumlah alveolus pada paru-paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya alveolus ini menjadikan permukaan paru-paru lebih luas. Diperkirakan, luas permukaan paruparu sekitar 160 m2. Dengan kata lain, paru-paru memiliki luas permukaan sekitar 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh. Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Oksigen yang terdapat pada alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, lalu menem bus dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu, masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah sehingga terbentuk oksihemoglobin (HbO2). Akhirnya, oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Oksigen ini digunakan untuk oksidasi.


Dalam tubuh, oksigen digunakan untuk proses pembentukan energi. Pada proses tersebut dihasilkan energi dan gas karbon dioksida (CO2). CO2 tersebut diikat kembali oleh hemoglobin darah. Setelah itu, darah akan membawa CO2 ke paru-paru. Sesampai di alveolus, CO2 menembus dinding pembuluh darah dan dinding alveolus. CO2 dari paru-paru menuju tenggorokan, kemudian ke lubang hidung untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Jadi proses pertukaran gas sebenarnya berlangsung di alveolus.

Alveolus dikelilingi kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh membran alveoli-kapiler tempat terjadinya pertukaran O2 dan CO2 atau pernapasan eksternal. Alveolus merupakan struktur berongga tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah. Septum interalveolar memisahkan dua alveolus yang berdekatan, septum tersebut terdiri atas 2 lapis epitel gepeng tipis dengan kapiler, fibroblas, serat elastin, retikulin, matriks dan sel jaringan ikat.


Terdapat sel alveolus tipe 1 yang melapisi 97% permukaan alveolus, fungsinya untuk membentuk sawar dengan ketebalan yang dapat dilalui gas dengan mudah. Sitoplasmanya mengandung banyak vesikel pinositotik yang berperan dalam penggantian surfaktan (yang dihasilkan oleh sel alveolus tipe 2) dan pembuangan partikel kontaminan kecil. Antara sel alveolus tipe 1 dihubungkan oleh desmosom dan taut kedap yang mencegah perembesan cairan dari jaringan ke ruang udara. Sel alveolus tipe 2 tersebar di antara sel alveolus tipe 1, keduanya saling melekat melalui taut kedap dan desmosom. Sel tipe 2 tersebut berada di atas membran basal, berbentuk kuboid dan dapat bermitosis untuk mengganti dirinya sendiri dan sel tipe 1. Sel tipe 2 ini memiliki ciri mengandung badan lamela yang berfungsi menghasilkan surfaktan paru yang menurunkan tegangan alveolus paru.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Alat Pernapasan Manusia Beserta Fungsinya (LENGKAP)


Mekanisme Pertukaran Dari Alveolus

Mekanisme Pertukaran Dari Alveolus

Mekanisme Pertukaran Oksigen (O2) dan Karbon Dioksida (CO2) Dari Alveolus ke Kapiler Darah dan Sebaliknya diantaranya adalah sebagai berikut :


Pertukaran O2 dan CO2 Dari Alveolus ke Kapiler Darah

Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus.Oksigen dari Alveolus dibawa ke Kapiler darah dan berdifusi dalam darah. Di dalam sel-sel darah merah, oksigen berikatan dengan Hemoglobin (Hb) membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang selanjutnya akan beredar darah menuju seluruh tubuh. Begitu mencapai sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan sehingga HbO2 kembali menjadi Hb.

Dari sekitar 300 liter oksigen yang masuk ke dalam tubuh selama sehari semalam, hanya sekitar 2%-3% yang dapat larut dalam plasma darah. Sebagian besar oksigen akan diangkut oleh Hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan zat warna merah darah atau zat pigmen respirasi yang tersusun atas senyaw hemin atau hematin (mengandung unsur Fe) dan globin (suatu protein).


Pertukaran O2 dan CO2 Dari Kapiler Darah ke Alveolus

Pada waktu darah mengalir ke paru-paru, hemoglobin mengikat ooksigen sampai jenuh. Oksihemoglobin akan melepaskan oksigen lebih banyak pada lingkungan asam. Apabila lebih banyak oksigen yang digunakan, lebih banyak pula karbon dioksida yang terbetuk dan diambil oleh darah. Karbon dioksida yang diambil akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO2) yang berakibat darah bersifat asam.


Dalam kondisi normal tubuh menghasilkan sekitar 200 cc karbon dioksida dan setiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc karbon dioksida. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya asam karbonat dan pH darah menjadi asam (4,5). Dengan adanya ion Na+ dan K+, keasaman darah dapat dinetralkan. Pengangkutan karbon dioksida dari jaringan dengan pengubahan dari karbon dioksida menjadi asam karbonat atau sebaliknya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase.


Apabila ion H+ tetap tinggal di dalam darah akan berakibat darah bersifat asam. Oleh karena itu, ion H+ dinetralkan dengan ion K+.Setelah itu aliran darah kembali ke paru-paru dan melepaskan karbon dioksida.Hal itu dapat mengurai konsentrasi karbon dioksida dan asam karbonat.Kemudian asam karbonat diuraikan menjadi air dan karbon dioksida. Darah melepaskan sekitar 10% karbon dioksida saat darah mengalir ke paru-paru dan sisanya yaitu sekitar 90% tetap tertahan dalam bentuk bikarbonat (HCO3-) yang bertindak sebagai buffer (penyangga) darah yang penting untuk menjaga agar Ph darah tetap. Karbon dioksida yang dibentuk melalui respirasi sel diangkut menuju paru-paru.Setelah sampai di alveolus, karbon dioksida berdifusi dari kapiler ke alveolus. Dapi alveolus, karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernafasan saat menghembuskan nafas, dan akan keluar melalui hidung.


Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida dalam Pernapasan

Pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus dan di sel jaringan tubuh melalui proses difusi. Oksigen akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Kemudian, oksigen akan diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin adalah zat warna merah pada sel darah merah. Difusi bergantung pada perbedaan dalam kualitas yang disebut tekanan parsial. Pada waktu tekanan udara luar suatu atmosfer (760 mmHg), besarnya tekanan oksigen paru-paru 150 mmHg, di arteri 100 mmHg, di vena 40 mmHg, dan di jaringan 40 mmHg, sehingga oksigen dapat berdifusi ke sel-sel jaringan tubuh. Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui membran sel dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.


Kemudian oksigen diangkut oleh plasma darah dan hemoglobin (Hb).Oksigen yang diangkut hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin dan oksimioglobin.Makin tinggi tekanan parsial oksigen di alveolus, maka semakin banyak oksigen yang terikat oleh hemoglobin.Sementara hanya 2-3% oksigen yang larut ke dalam plasma darah.Karbon dioksida berdifusi ke aliran darah karena perbedaan tekanan darah. Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang kemudian akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses difusi ini terjadi karena tekanan parsial oksigen pada kapiler tidak sama dengan tekanan parsial oksigen di sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria. Hasil dari respirasi menghasilkan karbon dioksida dan dibawa ke dalam kapiler vena melalui difusi.


Tekanan karbon dioksida dalam jaringan 60 mmHg, dalam vena 47 mmHg, dalam arteri 41 mmHg, dan di dalam alveolus 35 mmHg. Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon dioksida per hari. Karbon dioksida diangkut oleh tiga cara, yaitu:

  1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh karbon dioksida).
  2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh karbon dioksida).
  3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh karbon dioksida).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Perpindahan Kalor (Konduksi, Konveksi & Radiasi) | Ayoksinau.com


Fisiologi Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida

Udara ligkungan dapat dihirup masuk kedalam tubuh  makhluk hidup melalui dua cara yakni, pernapasan secara langsung dan pernapasan tidak langsung. Pengambilan udara secara langsung dapat dilakukan oleh oleh permukaan tubuh lewat proses difusi. Sementara udara yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dinamakan pernapasan tidak langsung.

Saat kita bernapas udara diambil dan dikeluarkan melalui paru-paru, walaupun begitu proses difusi pada pernapasan langsung tetap terjadi pada paru-paru. Bagian yang mengalami difusi dengan udara yaitu gelembung halus kecil atau alveolus. Oleh karena itu, berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua tahap mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas O2 dan CO2 yang dimaksud yakni mekanisme eksternal dan internal.


Pernapasan eksternal

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paru-paru, yudara yang masuk mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepas. Proses pertukaran O2 dan CO2 antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan pernapasan eksternal.


Pada pernapasan eksternal, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbondioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3) dengan persamaan reaksi sebagai berikut:

H + HCO3= H2CO3.

Sisa karbondioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut:

H2CO3= H2O + CO2


Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalamsel-sel darah merah dapat mempercepat reaksi. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah diangkut: HHb menjadi Hb. Selanjutnya hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (Hb02) : Hb + O2 = HbO2


Selama pernapasan eksternal, didalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah melalui difusi. Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus) karena ada perbedaan tekanan parsial antara udara dan darah dalam alveolus. Tekana parsial membuat konsentrasi O2 dan Co2 pada darah dan udara berbeda. Tekanan parsial O2 yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan pada alveolus. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi dibandingkan konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, O2 dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus.


Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial pada udara.Sehingga konsentrasi Co2 dalam darah lebih tinggi dibandingkan konsentrasi CO2 dalam udara. Akibatnya, CO2 pada darah berdifusi menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.


Pernapasa Internal

Pada pernapasan internal darah masuk kedalam jaringan tubuh, 02 meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk kedalam cairan jaringan tubuh.

Hb02= Hb + O2

Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi karena tekanan O2 didalam jaringan lebih rendah dibandingkan tekanan oksigen dalam darah.Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus menerus menggunakan O2 dalam respirasi selular.Oleh karena itu, O2 dalam darah mengalir menuju cairan jaringan. Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah dibandingkan tekanan karbondioksida dalam jaringan. Akibatnya CO2 diangkut darah, sebagian kecilnya berikatan dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin (HbCO2):


CO2 + Hb = HbCO2

Namun sebagian besar karbondioksida tersebut masuk kedalam plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam bikarbonat ( H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion yakni, hidrogen dan ion bikarbonat.


H2CO3= H + HCO3

CO2 yang diangkat darah ini tidak semuanya dibebaskan keluar tubuh  oleh paru-paru, akan tetapi hanya 10% nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah.Ion-ion bikarbonat didalam berfungsi sebagai buffer atau larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas Ph ( derajat keasaman ) darah.


Ventilasi

  • Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli.
  • Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru).
  • Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal, pada saat inspirasi tekanan intra pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara dari atmosfer akan terhisap ke dalam paru-paru.
  • Sebaliknya pada saat ekspirasi tekanan intrapulmonal menjadi lebih tinggi dari atmosfer sehingga udara akan tertiup keluar dari paru-paru.
  • Perubahan tekanan intrapulmonal tersebut disebabkan karena perubahan volume thorax akibat kerja dari otot-otot pernafasan dan diafragma.
  • Pada saat inspirasi terjadi kontraksi dari otot-otot insiprasi (muskulus interkostalis eksternus dan diafragma)sehingga terjadi elevasi dari tulang-tulang kostae dan menyebabkan peningkatan volume cavum thorax (rongga dada),
  • Secara bersamaan paru-paru juga akan ikut mengembang sehingga tekanan intra pulmonal menurun dan udara terhirup ke dalam paru-paru.

Setelah inspirasi normal biasanya kita masih bisa menghirup udara dalam-dalam (menarik nafas dalam), hal ini dimungkinkan karena kerja dari otot-otot tambahan isnpirasi yaitu muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus.  Ekspirasi merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum thorax akibat kerja otot-otot inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah ekspirasi. Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa menghembuskan nafas dalam-dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan muskulus abdominis.