Pengertian dan Bentuk Struktur Organisasi beserta Jenisnya

Diposting pada

pengertian-struktur-organisasi

Pengertian Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.

Struktur organisasi merupakan susunan unit-unit kerja atau komponen-komponen kerja di dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Selain itu, struktur organisasi juga dapat menunjukkan tentang saluran perintah, spesialisasi dari suatu pekerjaan, maupun dalam penyampaian laporan.

Struktur organisasi juga dapat diartikan sebagai suatu susunan atau hubungan antara komponen-komponen bagian dan posisi dalam organisasi, yang mana komponen-komponen yang terdapat di dalam organisasi mempunyai saling ketergantungan. Sehingga apabila terdapat komponen yang baik maka akan mampu mempengaruhi komponen lainnya dan pastinya akan berpengaruh juga pada organisasi tersebut.

Secara umum, struktur organisasi diartikan sebagai susunan dan hubungan antar setiap bagian yang ada pada sebuah organisasi ataupun perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan agar dapat tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi. Dengan struktur organisasi maka akan dapat menggambarkan secara jelas kegiatan dari setiap pekerjaan antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Struktur organisasi yang baik, harus bisa menjelaskan hubungan antara wewenang siapa yang harus melapor atau harus bertanggung jawab kepada siapa, sehingga terdapat suatu pertanggungjawaban terhadap apa yang akan dikerjakan.

Struktur Organisasi Menurut Para Ahli

  • Menurut Huber, 2010
    Struktur merupakan susunan dari suatu bagian.Organisasi yaitu kelompok yang menggabungkan unsur-unsur kecil menjadi unsur yang lebih besar dan tersusun secara sistematis.
  • Menurut Robbins & Judge, 2007
    mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan dibagi, dan dikelompokkan secara formal.
    Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang menjelaskan pembagian aktivitas kerja, menjelaskan hirarki dan susunan kewenangan, serta hubungan alur penyampaian informasi (hubungan pelaporan)(Umar, 2003).
  • Menurut Tangkilisan, 2007
    Struktur organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi dimana terjadi penumpukan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, danada tidaknya hubungan dan urutan di antara unit-unit kerja yang ada.
  • Menurut Gomez-Mejia, 2004
    menyatakan struktur organisasi adalah hubungan formal maupun informal antar anggota suatu organisasi(Sukoco, 2007).Struktur organisasi menetapkan mekanisme koordinasi dan pola interaksi yang akan diikuti (Robbins, 1994, dalam Ruhana, 2012).
  • Menurut Huber, 2010
    menyatakan organisasi pada dasarnya merupakan organisasi sosial dimana dalam pelaksanaannya mengandalkan aktivitas manusia. Selanjutnya, Huber mendefinisikanstruktur organisasi sosial yaitu suatu cara dimana pekerjaan dibagi dan dikordinasikan kepada anggotanya dan merupakan hasil dari hubungan kerjasama antar kelompok.

Manfaat Struktur Organisasi

Manfaat dari struktur organisasi adalah struktur tersebut memungkinkan kita untuk mengetahui bagaimana organisasi itu terbentuk. Struktur yang jelas akan membuat atasan dan bawahan dapat mengetahui tugas dan wewenang yang dilakukan. Selain itu, dengan bagan struktur, alur informasi menjadi lebih jelas sehingga tidak terjadi kebingungan untuk melapor kepada siapa jika terdapat suatu masalah (Tangkilisan, 2007).

Fungsi Struktur Organisasi

Adapun fungsi dari struktur organisasi dalam sebuah lembaga, organisasi ataupun perusahaan, berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing fungsi struktur organisasi.

  1. Kejelasan Tanggung Jawab
    Adapun kejelasan tanggung jawab yang dimaksut adalah akan menjalankan bisnis tentu ada beberapa anggota didalamnya, di setiap anggota akan di berikan tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Misalnya di bagian s*ksi komsumsi menangani komsumsi dari makanan hingga minuman, sehingga dengan adanya struktur orgasisi berfungsi sebagai kejelasan tanggung jawab.
  2. Kejelasan Kedudukan
    Adanya kedudukan dalam organisai, dari mulai low, midle dan top. Biasanya kedudukan bisa mempengaruhi struktur organisasi. Didalam bagan organisasi nanti akan di letakkan berdasarkan kedudukan.
  3. Kejelasan mengenai jalur hubungan
    Kejelsan mengenai hubungan maksudnya hubungan antar devisi-devisi yang nantinya akan bekerjasama untuk tujuan atau goal yang sudah di tentukan.
  4. Kejelasan uraian tugas
    Setulnya kejelsan tugas hampir sama dengan kejelasan tanggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi dapat di ketahui tugas dari masing-masing devisi.

Bentuk Struktur Organisasi

Ivancevich, dkk (2008) membagi model struktur organisasi sebagai berikut:

Model Mekanistik

  1. Mechanistic. Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
  2. Mostly Mechanistic. Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut

Model Organik

  • Organic. Pada organisasi yang berbentuk organik, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
  • Mostly Organic. Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.

Dasar Hukum Struktur Organisasi

Terdapat beberapa dasar hukum yang melandasi struktur organisasi dirumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Indonesia, yaitu:

  1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1045/Menkes/Per/Xi/2006 Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan (Sari, n.d)
  2. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2002 tentang pedoman struktur organisasi dan tata kerja rumah sakit daerah(Anonim, n.d)
  3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 81/Menkes/Sk/I/2004 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit Menteri Kesehatan Republik Indonesia(Anonim, n.d)
  4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1144/Menkes/PER/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Kesehatan(Humve, 2012)
  5. Peraturan Pemerintah RI No 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah(Anonim, n.d)
  6. Peraturan atau Perda masing-masing daerah(Ismiaty, n.d)

Jenis Struktur Organisasi

  • Struktur fungsional

Struktur fungsional adalah yaitu struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemudian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian mereka (Sukoco, 2007).

Keuntungan dari struktur organisasi fungsional:

  1. Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
  2. Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
  3. Berkualitas tinggi pemecahan masalah teknis
  4. Mendalam pelatihan dan pengembangan keterampilan

Kekurangan struktur organisasi fungsional adalah:

  1. Adanya kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya mendahulukan rutinitas tugas
  2. Tempat berkumpulnya masalah, dan tidak langsung ke akar permasalahan
  3. Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama
  4. Menumbuhkan perspektif fungsional yang
  5. Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
  6. Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
  7. Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan

Struktur fungsional

  • Struktur program

Struktur program menekankan integrasi kerja dari konsumen, layanan, dan geografis.Dalam pelayanan kesehatan, program-program dikelompokkan berdasarkan kebutuhan pasien, umur, layanan tertentu, spesialis tertentu ataupun geografisnya(Huber, 2010).

Kelebihan struktur program:

  1. Pelayanan dapat dilakukan secara optimal karena ahli-ahli yang terkait berada di satu area
  2. Dapat membuat keputusan operasional yang tepat waktu
  3. Pasien dapat mengakses layanan yang terintegrasi dari berbagai profesi kesehatan dengan keahlian klinis yang spesifik

Kekurangan struktur organisasi program:

  1. Pasien yang membutuhkan lebih dari satu program akan merasa kesulitan dalam menghadapi pelayanan dari program yang berbeda
  2. Integrasi program dapat terjadi dengan menurunkan kordinasi antar program
  3. Para profesi kesehatan dari suatu program tertentu dapat terisolasi dari kolega mereka yang berada di program lain

Struktur program

  • Struktur organisasi matriks

Struktur organisasi matriks merupakan struktur organisasi gabungan antara fungsional dan program (Charnes & Tewksbury, 1993 dalam Huber, 2010), dimana struktur organisasi jenis ini merekrut orang-orang yang memiliki keahlian tertentu yang diperlukan dalam suatu proyek tertentu.Pada proyek ini, staf dapat memiliki pekerjaan rangkap atau terpisah yaitu pada proyek dan pada posisi permanen(Sukoco, 2007).

Keuntungan struktur organisasi matriks:

  1. Lebih baik kerjasamanya antar lintas fungsi
  2. Peningkatan pengambilan keputusan
  3. Meningkatkan fleksibilitas dalam restrukturisasi
  4. Pelayanan kepada pasien jadi lebih baik.
  5. Akuntabilitas kinerja lebih baik.
  6. Adanya peningkatan manajemen strategis karena mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.

Kerugian dari struktur organisasi matrik adalah:

  1. Adanya sistem dua pengawas yang rentan terhadap perebutan kekuasaan
  2. Adanya sistem dua pengawas yang dapat membuat kebingungan tugas dan konflik dalam prioritas kerja.
  3. Rapat Team biasanya banyak memakan waktu
  4. Peningkatan biaya karena menambah struktur tim

Struktur organisasi matriks

  • Struktur paralel

Struktur organisasi paralel merupakan sebuah mekanisme terbaru dalam menghadapi tantangan bentuk murni fungsional, yaitu dengan mengkordinasikan departemen/bagian-bagian fungsional. Mekanisme dalam  struktur ini dapat terdiri dari tim, para ahli, satuan kerja, peran penghubung, dan komisi kerja(Charnes & Tewksburry, 1993 dalam Huber, 2010).

Sebagai contoh yaitu departemen sumber daya manusia dapat didirikan pada suatu struktur organisasi rumah sakit untuk mengurus masalah penerimaan karyawan di seluruh unit rumah sakit, sehingga departemen yang lain tidak perlu melakukan penerimaan karyawan sendiri.Struktur organisasi paralel dapat mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar divisi dan memperkuat konsistensi dalam klinik dan praktek manajemen yang sesuai dengan standar prosedur.

  • Struktur organisasi program yang dimodifikasi

Struktur organisasi jenis ini dikembangkan untuk mengimbangi fragmentasi dan isolasi-isolasi fungsi dari struktur program dengan menyatukan berbagai fungsi serta profesi antar program.Sebagai contoh yaitu seorang perawat ingin menyelesaikan masalah keperawatan professional yang berhubungan dengan standar, sumber daya pendidikan, dan aktivitas penelitian antar organisasi.Tidak seperti dalam struktur fungsional di mana rekan sejawatnya memiliki otoritas, di dalam struktur ini perawat tersebut tidak dapat secara langsung mengontrol pekerjaan, keuangan dan masalah personal.Perawat ini harus menggunakan pengaruhnya dan keterampilan kepemimpinannya dalam memberikan perubahan(Charnes & Tewksburry, 1993 dalam Huber, 2010).

Adanya perbedaan dalam struktur organisasi di atas dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

  1. Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi maka logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Lebih tepatnya, struktur harus mengikuti strategi
  2. Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi tersebut.
  3. Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
  4. Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.

Macam-macam Organisasi

Ada beberapa jenis dari struktur organisasi:

1. Formal Stucture merupakan struktur dalam bentuk gambar biasanya secara formal dan di perusahaan atau organisasi yang besar.

Keunggulanya adalah:

  • Saluran komunikasi
  • Pengawas hubungan
  • Pembagian kerja

Kelemahanya ialah semua harus diatur sesuai dengan struktur, dan biasanya jika diorganisasi yang berkembang semakin besar maka akan banyak kendala birokrasi didalamnya.

2. Informal Structure meruakan hubungan yang bersifat bayangan, bisa di sebut tidak resmi, terdapat hubungan kerja antar anggota organisasi yang dapat dilakukan secara langsung tanpa keadaan

Keuntunganya:

  • Membantu orang menyelesaikan pekerjaan mereka
  • Mendapatkan akses ke jaringan interpersonal
  • Mengatasi batas-batas struktur formal
  • Dapat pelajaran informal

Kerugiannya ialah akan terjadi over-laping yaitu jika salah satu dari anggota organisasi tersebut tidak bisa menempatkan tugas dan tanggung jawabnya dengan semestinya seperti:

  • Kerentanan terhadap rumor/issue
  • Merasa tersaingi jika ada orang luar yang masuk dalam organisasi tersebut.
  • Akan ada banyak pengalihan upaya kerja dari tujuan yang penting
  • Informasi yang kurang akurat
  • Susah jika nantinya diajak untuk berubah

3. Functional Structure merupakan komunitas yang memiliki hobi atau tujuan yang sama, biasnya tidak mementingkan organisasi, hanya ada ketua wakil dan bendahara serta sekertaris

keunggulan:

  • Berkualitas tinggi pemecahan masalah teknis
  • Mendalam pelatihan dan pengembangan keterampilan
  • Tugas sesuai dengan keahlian

Kelemahannya:

  • Menumbuhkan perspektif fungsional yang Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
  • Tempatnya cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalahan
  • Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
  • Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama

Daftar Pustaka

  • Anonim. (n.d.). Retrieved Oktober 5, 2014
  • Anonim. (n.d.). Retrieved Oktober 5, 2014
  • Anonim. (n.d.). Pedoman struktur organisasi dan tata kerja rumah sakit daerah. Retrieved Oktober 5, 2014,
  • Fuad, M., Christine, H., Nurlela,, Sugiarto,, & Paulus, Y. E. (2006). Pengantar bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Huber, D. L. (2010). Leadership and nursing care management. Missouri: Elsevier Inc.
  • Humve. (2012). Retrieved Oktober 5, 2014,
  • Ismiaty, R. (n.d.). Retrieved Oktober 5, 2014
  • Ivancevich, dkk. (2008). Perilaku dan manajemen organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  • Robins, & Judge. (2007). Perilaku organisasi, Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
  • Ruhana, I. (2012). Struktur dan desain organisasi. Retrieved September 3, 2014
  • Sari, N. K. (n.d.). Pedoman susunan organisasi dan tata kerja RS daerah. Retrieved Oktober 5, 2014
  • Sukoco, B. M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  • Tangkilisan, H. N. (2007). Manajemen publik. Jakarta: PT Grasindo.
  • Umar, H. (2003). Bussiness an introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.