Pengertian dan Klasifikasi Monera

Diposting pada

Pengertian-dan-Klasifikasi-Monera

Pengertian Monera

Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (Uniseluler) sesuai dengan asal kata monera dari bahasa yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal. Monera meliputi sebagian besar prokariotik (memiliki inti sel tetapi tidak memiliki membran (selaput) inti sel. Oleh sebab itu, nama lainnya adalah Prokaryota atau Prokaryotae. Monera merupakan suatu kerajaan yang disebut dengan kingdom monera Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru. Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria. Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria.

Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Anggota kingdom Monera meliputi makhluk hidup yang terdiri atas satu sel, sesuai dengan asal kata dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal.

Monera merupakkan salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-kingdom, yang sekarang ini sudah tidak dipakai lagi. Anggota kingdom Monera mencakup makhluk hidup yang terdiri dari satu sel (uniselular), sesuai dengan asal kata dari bahasa Yunani, moneres yang artinya adalah tunggal. Anggota kingdom ini menempati berbagai habitat bahkan juga habitat ekstrem yang tidak bisa dihuni makhluk hidup lain. Sebagian besar anggota Monera merupakan prokariotik, artinya mempunyai nucleus inti sel atau organel tetapi tidak mempunyai membran (selaput) inti sel, misalnya mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi. Dinding selnya juga terbuat dari peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali tekanan atmosfer. Oleh karena itu, nama lain Monera ialah Prokaryota atau Prokaryotae. Sedang organisme yang sudah mempunyai membran inti disebut eukariotik.

Cara reproduksi monera bisa berlangsung secara a**ksual dan s**sual. Reproduksi a**ksual dilakukan dengan cara pembelahan biner atau binery fision, fragmentasi atau spora. Reproduksi secara s**sual ialah dengan cara konjugasi, transduksi maupun transformasi. Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi meliputi Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru. Pengelompokan ini sekarang sudah tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta pada sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan juga dinamakan sebagai Cyanobacteria.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jenis-Jenis Monera(Bakteri) dan Jeins-Jenis,Pengertian Ganggang Biru (Cyanobacteria)


Sejarah Monera

Mulanya dalam klasifikasi Systema Naturae hanya ada tumbuhan, hewan, dan mineral. Mineral lalu dibuang dari klasifikasi makhluk hidup.

Ketika ditemukannya mikroskop, para ilmuwan mulai menggolongkan mikroorganisme ke dalam hewan dan tumbuhan. Pada tahun 1866 Ernst Haeckel mengajukan sistem tiga kingdom, ialah menambahkan Protista sebagai kingdom yang baru yang berisi sebagian besar dari makhluk hidup microskopik. Salah satu dari 8 divisio Protista ialah Moneres, yang meliputi sekelompok bakteri sepeertii Vibrio. lalu para ilmuwan membuktikan bahwa kingdom Protista hampir tidak ada kemiripannya sama sekali untuk dijadikan sebuah kingdom.

Walaupun kita bisa membedakan prokaryota dan eukaryota dari ada atau tidaknya inti sel, mitosis atau fisi biner sebagai cara berkembang biak, ukurannya, dan ciri lain, akan tetapi monofilia dari Monera masih kontroversial selama beberapa dekade. Pada Tahun 1937 Édouard Chatton mengusulkan klasifikasi dua kingdom, yaitu Eukaryota dan Prokaryota, meskipun papernya tidak banyak ditinjau ulang sampai pada tahun 1962, karena dia tidak menekankan pembeda antar dua kingdom tersebut, seperti para ahli biologi pada masa itu. Roger Stanier dan juga C. B. van Niel percaya bahwa bakteri atau pada saat itu alga hijau-biru belum masuk bakteri dan alga hijau-biru ialah berasal dari induk yang sama, yang kemudian membuat dia mengeluarkan pernyataan pada tahun 1970, “Alga hijau-biru tidak ada bedanya dengan bakteri”.

Di tahun 1949, E. G. Pringsheim dalam tulisannya memaparkan bahwa bakteri dan alga hijau-biru itu berasal dari induk yang berbeda. Pada Tahun 1974, Bergey’s Manual mengeluarkan istilah cyanobacteria guna mengacu pada alga hijau-biru, membuatnya diterima ke dalam kelompok Monera. Pada Tahun 1969, Robert Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom.Sistem ini juga meletakkan sebagian besar makhluk hidup bersel satu ke dalam Monera atau (prokaryota) ataupun Protista (eukaryota). Tiga kingdom lainnya ialah dari eukaryota: Fungi, Hewan, dan Tumbuhan. Akan tetapi Whittaker tidak percaya bahwa semua kingdomnya monofilia.

Di Tahun 1977, sebuah paper dari PNAS ditulis oleh Carl Woese dan juga George Fox yang mengusulkan bahwa Archaea (sebelumnya dinamai archaebacteria) tidak lebih dekat dengan Bakteri daripada eukaryota. Paper ini menjadi halaman pertama di koran The New York Times dengan kontroversi yang sangat besar. Karena diterima khalayak, kingdom Monera akhirnya diganti menjadi dua kingdom baru yaitu Bacteria dan Archaea. Namun Thomas Cavalier-Smith tidak pernah terima dengan pembagian menjadi dua kelompok tersebut ini, dan mempublikasikan bahwa archaebacteria merupakan bagian dari sebuah subkingdom dari Kingdom Bacteria.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Klasifikasi Protista berserta Cirinya


Jenis Monera

Monera terbagi menjadi dua yaitu Eubacteria dan Archaebacteria

Eubacteria

  • Reproduksi a**ksual ( pembelahan biner) dan reproduksi s**sual ( transformasi, transduksi dan konjugasi)
  • Pengelompokkan eubacteria
  • Berdasarkan cara mendapatkan makanan: Bakteri heterotrof ( parasite dan saprob), Bakteri autotrof ( fotoautotrof dan kemoautotrof)
  • Berdasarkan bentuk: Basilus (monobasilus, diplobasilus dan streptobasilus), Kokus (monokokus, diplokokus, streptokokus, stapilokokus, tetrakokus dan sarkina), Spiral (vibrio, spiral dan spiroketa)
  • Berdasarkan kebutuhan terhadap O2: Bakteri aerob, Bakteri anaerob
  • Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel: Bakteri atrik, Bakteri monotrik, Bakteri lofotrik, Bakteri amfitrik, Bakteri peritrik
  • Berdasarkan pengecatan gram: Bakteri gram positif, Bakteri gram negatif.
  • Pengelompokkan eubacteria menurut Campbell: Proteobacteria, Bakteri gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, Chlamydias

Archaebacteria

  • Reproduksi as**sual (cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi)
  • Pengelompokkan Archaebacteria: Metanogen, Ekstrem termofil, Ekstrem halofil

Ciri-ciri Monera

Mikroorganisme-mikroorganisme yang termasuk Monera berdasarkan analisis molecular terbagi menjadi dua filum, yaitu Eubacteria (Bacteria) dan Archaebacteria (Archae). Pada klasifikasi sekarang ini, kedua filum tersebut telah diangkat menjadi dua kingdom tersendiri.

Adapun ciri-ciri monera secara umum yaitu :

  1. Tersusun atas satu sel (uniseluler)
    Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari kerajaan plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.
  2. Bentuk sel bervariasi
    Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).
  3. Tipe sel prokariotik
    Semua anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena ketiadaan membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.
  4. Memiliki dinding peptidoglikan
    Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).
  5. Tidak memiliki organel bermembran
    Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang terdapat pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil, membrane sel, dan dinding sel.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Sifat Gen beserta Fungsinya


Klasifikasi Monera

Pengelompokan monera dibagi dua:

Eubacteria ( Bakteri )

Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674, dia adalah seorang ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828.


Karakteristik dan Ciri-ciri Eubachteria

  • Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm, dan diameter 1 mikron
  • Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni)
  • Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan
  • Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk
  • Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid
  • Reproduksi terjadi secara a**ksual dan s**sual, secara a**ksual melalui pembelahan biner dan s**sual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi.

Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri

  • Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan, perlindungan terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul dimiliki oleh bakteri virulen. Pada bakteri parasite, kapsul dilengkapi pelindung terhadap system pertahanan sel inang.
  • Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat bergerak.
  • Phili atau fimbriae merupakan rambut halus yang muncul dari dinding sel berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu permukaan benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi
  • Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk, sebagai bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan perperan dalam pembelahan sel
  • Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak berfungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel pada sianobakteri berperan dalam fotosintesis. Didalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis
  • Mesosom untuk pabrik energi .
  • Lembar fotosintetik untuk berfotosintesis .
  • Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik .
  • DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat .
  • Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
  • Ribosom untuk tempat sintesis protein .
  • Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah satu ujung sel.

Reproduksi Bakteri

Reproduksi bakteri dilakukan melalui dua cara yaitu a**ksual dan s**sual. Reproduksi a**ksual dilakukan dengan pembelahan biner atau  membelah diri. Adapun reproduksi s**sual dengan paras**sual atau rekombinasi genetic.

a. Reproduksi As**sual

Reproduksi Aseksual

Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi as**sual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat.Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 x 1021 anakna baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan.


b. Reproduksi S**sual

Reproduksi s**sual bakteri tidak melibatkan gamet dan peleburan sel, tetapi berupa pertukaran materi genetic (DNA). Proses perpindahan materi genetik semacam ini disebut juga paras**sual atau rekombinasi genetik. Rekomendasi genetic menghasilkan dua sel bakteri yang mempunyai materi genetik kombinasi dari keduanya. Proses rekomendasi genetik dapat terjadi melalui tiga metode berikut.

  • Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetic (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses ini pertama kali dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982. Bakteri yang melakukan transformasi antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus, Bacillus, Neiseria, dan Pseudomonas Transformasi
  • Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui perantara bakteriofage (virus bakteri). Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952 Transduksi
  • Konjungsi adalah pemindahan DNA secara kontak langsung antara sel bakteri yang berdekatan melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang memberikan DNA-nya disebut bakteri donor . bakteri donor memiliki tonjolan yang disebut phili s*ksyang berguna untuk pada bakteri resipien yang menerima DNA.kemudian jembatan sitoplasma sementara akan terbentuk diantara 2 sel bakteri . Contoh bakteri yang berkonjugasi adalah Salmonella typhi dan Pseudomonas sp. Transfer kromosom dapat juga terjadi dengan pilus s*ks, seperti yang terjadi dengan Escherichia coli. Konjungsi

Archaebacteria

Archaebacteria pada tahun 1977 oleh carl woessedan george fox. Istilah archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaituarchaio yang artinya kuno. Para ahli berpendapatbahwa archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki membran inti sel). Archaebacteriahidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal dibumi. Archaebacteria berbeda dari Eubacteria dalam hal susunan basa nitrogen dalam rRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Meskipun secara struktural mirip prokariotik uniseluler, organisme Archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bakteri. Hal itu disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik.

Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya). Archaebacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.

Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria

  • Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia.
  • Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
  • Organisme prokariotik
  • Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein).
  • Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
  • Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.
  • Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan asam)

Pengelompokkan Archaebacteria

  1. Archaebacteria Metanogen
    Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain.Tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 980C dan tidak mampu bertahan hidup di bawah suhu 840C.
    Contoh archaebacteria metanogen beserta peranannya:
    a. Methanobacterium ruminantium (membantu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari)
    b. Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).
    c. Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)
    d. Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas metana atau gas rawa)
  2. Archaebacteria Ekstrem Termofil/Thermoasidofil (suka panas dan asam)
    Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 60 – 800C dengan pH 2 – 4 misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra.. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus, Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus acidorcaldarius.Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.
  3. Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam)
    Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi(10 kali salinitas air laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP. Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Virus Biologi dan Cara Kerjanya Lengkap


Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
Dinding sel Tidak mengandung peptidoglikan Mengandung peptidoglikan
Zat penyusun dinding sel Selulosa dan lipid Selulosa/asam amino dan asam glutamat
Lipid membran Beberapa hidrokarbon bercabang Hidrokarbon tidak bercabang
RNA polimerisasi Beberapa jenis Satu jenis
Intron ( bagian gen yang bukan untuk pengkodean) Ada pada beberapa gen Tidak ada
Membran plasma Mengandung lipida berikatan eter Mengandung lipida berikatan ester
Sensitivitas pada antibiotik Tidak sensitive Sensitif
Habitat Ditempat ekstrem (asin sekali,panas sekali, dingin sekali) Bersifat kosmopolitan/ dapat hidup di berbagai lingkungan ( tubuh organisme,tanah,air tawar,air laut)

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam-Macam Virus Beserta Penjelasnnya | Ayoksinau.com


Manfaat dan Fungsi Monera di kehidupan

Bidang Farmasi

  • Bakteri penghasil zat antibiotic
No Jenis Bakteri Produk zat antibiotik Penyakit yang dapat diatasi
1 Streptomyces Tetrasiklin Infeksi bakteri kokus
2 Streptomyces griseus Streptomisin Disentri, tipus, TB
3 Streptomyces aureofaciens Aureomisin Pneumonia, infeksi mata, batuk rejan
4 Streptomyces rimosus Teramisin Pneumonia,tipus, infeksi urogeitalia
5 Streptomyces fradiae Neomisin TB
6 Streptomyces venezuelae Kloromisetin Riketsiae
  • Escherichia coli membantu membusukkan makanan dan menghasilkan vitamin K dan vitamin B

Bidang Nonfarmasi

1. Bidang Pertanian

Bakteri nitrifikasi ialah bakteri yang akan membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah. Bakteri yang mengikat N2 atau nitrogen bebas meningkatkan kesuburan tanah. Contohnya Clostridium pasteureanum, Rhodospirillum rubrum.

2. Bidang Industri

  • Archeobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco
  • Streptococcus lactisdan cremoris menghasilkan keju dari bahan susu
  • Lactobacillus casei dalam pembuatan k
  • Enzim dari Archaebacteria ditambahkan kedalam sabun cuci atau detergenuntuk meningkatkan sabun cuci dan sabun cuci pada ph dan suhu tinggi
  • Beberapa archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya tumpahan minyak

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Ciri Protozoa

Monera yang Merugikan

  1. Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.
  2. Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.
  3. Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
  4. Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
  5. Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.
  6. Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
  7. Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.
  8. Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada tempe bongkrek.
  9. Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan kaleng yang telah rusak.
  10. Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.