Pengertian Pantun Nasehat dan Contohnya

Diposting pada

pengertian-pantun-nasehat

Pengertian Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Pantun merupakan sastra lisan yang dibukukan pertama kali oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, seorang sastrawan yang hidup sezaman dengan Raja Ali Haji.Antologi pantun yang pertama itu berjudul Perhimpunan Pantun-pantun melayu. Genre pantun merupakan genre yang paling bertahan lama. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara.Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa minangkabau yang berarti “petuntun”.

Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: SAMPIRAN dan ISI. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak.Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Pantun Dalam Kamus Ilmiah “Lengkap”


Pengertian Pantun Nasehat

Pantun Nasehat merupakan sebuah pantun yang isinya berupa petuah-petuah bijak yang sifatnya membangun dan memberi motivasi positif terhadap yang membacanya maupun yang mendengarnya. Pantun ini digunakan untuk menyampaikan berupa pesan-pesan moral dalam kehidupan manusia.

Seperti yang Anda ketahui bahwa di dalam kehidupan ini tentu berjalan dengan berbagai liku kehidupan yang terkadang membuat seseorang jatuh membutuhkan sebuah spiritual mental untuk dapat bangkit kembali menghadapi kenyataan hidup ini. Pelajaran-pelajaran yang keras terkadang seseorang sulit menerima masukan yang panjang dan berbelit-belit. Nasehat yang disajikan dalam sebuah Pantun akan terdengar lebih simpel dan memiliki unsur seni sehingga akan terdengar asyik dan tidak membosankan dalam mendengarkannya. Penyampaian butir-butir kata dalam pantun ini semuanya berisi anjuran kebaikan untuk saling mengingatkan dalam hal positif yang bernilai luhur. berikut adalah beberapa contoh Pantun Nasehat yang sering Anda dengar.

Pantun nasehat biasanya digunakan dalam menyampaikan setiap pesan kebaikan di tengah pergaulan masyarakat yang heterogen. Contohnya saja tentang pesan untuk selalu berbakti kepada orang tua, guru, atau pemimpin baik itu dilingkungan kecil atau besar seperti lingkungan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari kita.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pantun Agama Beserta Maknanya


Ciri dan Fungsi Pantun

Adapun ciri-ciri dari pantun sebagai berikut:

  • Pantun terdiri atas 4 baris
  • Pantun terdiri atas sampiran dan isi
  • Pada setiap baris pantun terdapat 8-12 suku kata atau sekitar 4-6 kata
  • Pantun memiliki sajak A-B-A-B atau bisa menggunakan sajak A-A-A-A, namun ada juga yang menggunakan sajak A-A-B-B

Pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.

Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata. Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Contoh Pantun Cinta Paling Lucu Dan Romantis


Pantun Nasehat Paling Bijak

Berakit-rakit Dahulu, Berenang-renang Ke Tepian, Bersakit-sakit Dahulu, Baru Kemudian Bersenang-senang

Arti dari pantun di atas ini sungguh menarik untuk dibahas karena memilki pesan yang begitu bijak dan mendalam. Layaknya sebuah pantun pada umumnya pada bait pertama dan bait kedua tidaklah memilki arti tetapi hanya pembuka kata saja yang harus memenuhi syarat dan prosedur yang berlaku seperti jumlah suku kata tiap bait terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata.

Prosedur ini sudah digunakan dalam pembuatan pantun ini kemudian pada bait kedua dank ke empat barulah masuk pada inti nasehat yang disampaikan yaitu Bersakit-sakit Dahulu, Baru Kemudian Bersenang-senang. Arti dari bait ketiga dan ke empat isinya adalah berupa nasehat kehidupan bahwa dalam hidup haruslah ada perjuangan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Segala sesuatu tidak ada yang terjadi dengan instan tanpa sebuah proses yang harus ditempuh dalam mewujudkannya seperti suatu prestasi, kesuksesan kerja maupun keinginan-keinginan lainnya. Seseorang yang memilki segudang prestasi pastilah melalui sebuah proses yang panjang dan keras dalam usaha belajarnya.

Sama halnya ketika seseorang memilki target kehidupan yang mapan atau berkecukupan tidak mungkin semua itu diraih tanpa kerja keras dan berpangku tangan saja. Tentunya seseorang akan melakukan segala cara dengan segenap kemampuannya agar meraih cita-cita yang diimpikan.

Kalau Ada Sumur Di Ladang Bolehlah Kita Menumpang Mandi, Kalau Ada Umurku Panjang Bolehlah Kita Berjumpa Lagi

Anda pasti sering mendengar pantun ini yang berarti menyampaikan bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan pantun ini biasanya digunakan ketika seseorang hendak berpisah dengan temannya karena kepentingan suatu hal. Pantun Nasehat ini dimaksudkan agar seseorang saling berfikir positif ketika mengalami sebuah perpisahan baik dengan teman maupun rekan kerja bahkan sang kekasih.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pantun Teka-Teki


Contoh Pantun Nasehat

  1. Banyak sayur dijual di pasar
    Banyak juga menjual ikan
    Kalau kamu sudah lapar
    cepat cepatlah pergi makan
  2. Kalau harimau sedang mengaum
    Bunyinya sangat berirama
    Kalau ada ulangan umum
    Marilah kita belajar bersama
  3. Hati-hati menyeberang
    Jangan sampai titian patah
    Hati-hati di rantau orang
    Jangan sampai berbuat salah
  4. Manis jangan lekas ditelan
    Pahit jangan lekas dimuntahkan
    Mati semut karena manisan
    Manis itu bahaya makanan.
  5. Buah berangan dari Jawa
    Kain terjemur disampaian
    Jangan diri dapat kecewa
    Lihat contoh kiri dan kanan
  6. Di tepi kali saya menyinggah
    Menghilang penat menahan jerat
    Orang tua jangan disanggah
    Agar selamat dunia akhirat
  7. Tumbuh merata pohon tebu
    Pergi ke pasar membeli daging
    Banyak harta miskin ilmu
    Bagai rumah tidak berdinding
  8. Pinang muda dibelah dua
    Anak burung mati diranggah
    Dari muda sampai ke tua
    Ajaran baik jangan diubah
  9. Anak ayam turun sepuluh
    Mati satu tinggal sembilan
    Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
    Supaya engkau tidak ketinggalan
  10. Anak ayam turun sembilan
    Mati satu tinggal delapan
    Ilmu boleh sedikit ketinggalan
    Tapi jangan sampai putus harapan
  11. Anak ayam turun delapan
    Mati satu tinggal lah tujuh
    Hidup harus penuh harapan
    Jadikan itu jalan yang dituju
  12. Ada ubi ada talas
    Ada budi ada balas
    Sebab pulut santan binasa
    Sebab mulut badan merana
  13. Jalan kelam disangka terang
    Hati kelam disangka suci
    Akal pendek banyak dipandang
    Janganlah hati kita dikunci
  14. Bunga mawar bunga melati
    Kala dicium harum baunya
    Banyak cara sembuhkan hati
    Baca Quran paham maknanya
  15. Ilmu insan setitik embun
    Tiada umat sepandai Nabi
    Kala nyawa tinggal diubun
    Turutlah ilmu insan nan mati
  16. Ke hulu membuat pagar,
    Jangan terpotong batang durian;
    Cari guru tempat belajar,
    Supaya jangan sesal kemudian.
  17. Tiap nafas tiadalah kekal
    Siapkan bekal menjelang wafat
    Turutlah Nabi siapkan bekal
    Dengan sebar ilmu manfaat
  18. Kayu cendana diatas batu
    Sudah diikat dibawa pulang
    Adat dunia memang begitu
    Benda yang buruk memang terbuang
  19. Kemuning ditengah balai
    Bertumbuh terus semakin tinggi
    Berunding dengan orang tak pandai
    Bagaikan alu pencungkil duri
  20. Parang ditetak kebatang sena
    Belah buluh taruhlah temu
    Barang dikerja takkan sempurna
    Bila tak penuh menaruh ilmu
  21. Padang temu padang baiduri
    Tempat raja membangun kota
    Bijak bertemu dengan jauhari
    Bagaikan cincin dengan permata
  22. Ngun Syah Betara Sakti
    Panahnya bernama Nila Gandi
    Bilanya emas banyak dipeti
    Sembarang kerja boleh menjadi
  23. Jalan-jalan ke kota Blitar
    jangan lupa beli sukun
    Jika kamu ingin pintar
    belajarlah dengam tekun