Pengertian dan Klasifikasi Monera berserta Pengelompokannya

Diposting pada

Pengertian-dan-Klasifikasi-Monera-berserta-Pengelompokannya

Pengertian Monera

Monera adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu sel ( Uniseluler) sesuai dengan asal kata monera dari bahasa yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal. Monera meliputi sebagian besar prokariotik (memiliki inti sel tetapi tidak memiliki membran (selaput) inti sel . Oleh sebab itu, nama lainnya adalah Prokaryota atau Prokaryotae.

Monera merupakan suatu kerajaan yang disebut dengan kingdom monera Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru. Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria. Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria

Kingdom monera adalah kerjaan dari makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Istilah monera berasal dari kata “moneres” (yunani) yang berarti tunggal. Struktur makhluk hidup ini sederhana, terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki membran inti (kariotek) sehingga disebut prokariotik. Kingdom inijuga kita kenal dengan nama bakteri. Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang bermakna batang yang sangat kecil.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jenis-Jenis Monera(Bakteri) dan Jeins-Jenis,Pengertian Ganggang Biru (Cyanobacteria)


Sejarah Klasifikasi Monera

Awalnya dalam klasifikasi Systema Naturae hanya ada hewan, tumbuhan, dan mineral. Mineral lalu dibuang dari klasifikasi makhluk hidup. Setelah ditemukannya mikroskop, para ilmuwan mulai menggolongkan mikroorganisme ke dalam hewan dan tumbuhan. Tahun 1866 Ernst Haeckel mengajukan sistem tiga kingdom, yaitu menambahkan Protista sebagai kingdom baru yang berisi sebagian besar makhluk hidup microskopik. Salah satu dari 8 divisio Protista adalah Moneres, yang meliputi sekelompok bakteri seperti Vibrio.

Kemudian para ilmuwan membuktikan bahwa kingdom Protista hampir tidak ada kemiripannya untuk dijadikan sebuah kingdom. Meskipun kita bisa membedakan prokaryota dan eukaryota dari ada/tidaknya inti sel, mitosis atau fisi biner sebagai cara berkembang biak, ukurannya, dan ciri lain, tapi monofilia dari Monera masih kontroversial selama beberapa dekade. Tahun 1937 Edouard Chatton mengusulkan klasifikasi dua kingdom, Eukaryota dan Prokaryota, meskipun papernya tidak banyak ditinjau ulang sampai tahun 1962, karena dia tidak menekankan pembeda antar dua kingdom itu, seperti para ahli biologi di masa itu. Roger Stanier dan C. B. van Niel percaya bahwa bakteri (pada saat itu alga hijau-biru belum masuk bakteri) dan alga hijau-biru berasal dari induk yang sama, yang kemudian membuat dia mengeluarkan pernyataan di tahun 1970, “Alga hijau-biru tidak ada bedanya dengan bakteri”. Di tahun 1949, E. G. Pringsheim dalam tulisannya mengatakan bahwa bakteri dan alga hijau-biru berasal dari induk yang berbeda. Tahun 1974, Bergey’s Manual mengeluarkan istilah cyanobacteria untuk mengacu pada alga hijau-biru, membuatnya diterima ke dalam kelompok Monera.

Tahun 1969, Robert Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom. Sistem ini meletakkan sebagian besar makhluk hidup bersel satu ke dalam Monera (prokaryota) ataupun Protista (eukaryota). Tiga kingdom lainnya adalah dari eukaryota: Fungi, Hewan, dan Tumbuhan. Namun Whittaker tidak percaya bahwa semua kingdomnya monofilia.  Tahun 1977, sebuah paper dari PNAS ditulis oleh Carl Woese dan George Fox mengusulkan bahwa Archaea (sebelumnya dinamai archaebacteria) tidak lebih dekat dengan Bakteri daripada dengan eukaryota. Paper ini menjadi halaman utama di koran The New York Times dengan kontroversi yang besar. Karena diterima khalayak, kingdom Monera akhirnya diganti menjadi dua kingdom baru Bacteria dan Archaea.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Biolog


Ciri-ciri Monera

Mikroorganisme-mikroorganisme yang termasuk Monera berdasarkan analisis molecular terbagi menjadi dua filum, yaitu Eubacteria (Bacteria) dan Archaebacteria (Archae). Pada klasifikasi sekarang ini, kedua filum tersebut telah diangkat menjadi dua kingdom tersendiri.

Adapun ciri-ciri monera secara umum yaitu :

  • Tersusun atas satu sel (uniseluler)
    Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari kerajaan plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.
  • Bentuk sel bervariasi
    Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).
  • Tipe sel prokariotik
    Alasan yang paling mendasari terbentuknya kingdom monera adalah struktur sel. Semua anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena ketiadaan membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.
  • Memiliki dinding peptidoglikan
    Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).
  • Tidak memiliki organel bermembran
    Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang terdapat pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil, membrane sel, dan dinding sel.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : engertian Virus Biologi dan Cara Kerjanya Lengkap


Klasifikasi Monera

NO Kelompok Ciri-ciri Monera dan Habitat

1

Archebacteria
  1. Bakteri Metanogenik
  2. Bakteri Halofilik : Termofilis

(klasifikasi berdasarkan tempat hidup yang ekstrim)

  • Bakteri metanogenik : anaerobik, kemoautotrof, mati jika terkena banyak oksigen, habitat di tempat yang sedikit oksigen seperti rawa dan tempat sampah.
  • Halofilik (halo = garam, filik = suka) : suka garam, habitat ditempat yang asin (salinitas tinggi)
  • Termofilik : suka tempat yang panas, suhu optimal 60o samapi 80o C.

2

Eubacteria
  1. Probacteria- Bakteri Ungu- Kemoautotrof – Kemoheterotrof
  2. Bacteri Gram Positif
  3. Cyanobacteria
  4. Spirochetes
  5. Chlamydias
  • Probacteria : habitat pada danau dan lumpurBacteri gram positif : hidup sebagai parasit pada orgam makhluk hidup seperti bakteri bacillus anthracis
  • Cyanobacteria : hidup di laut , sungai, dan danau
  • Spirochetes : hidup di habitat perairan
  • Chlamydias : hidup parasit di organisma lain

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penerapan Ilmu Biologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Dengan Contoh


Pengelompokan Monera

Pengelompokan monera dibagi dua:

Eubacteria (Bakteri)

Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674, dia adalah seorang ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828.


Karakteristik dan Ciri-ciri Eubachteria

  • Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm, dan diameter 1 mikron
  • Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni)
  • Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan
  • Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk
  • Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid
  • Reproduksi terjadi secara as**sual dan s**sual, secara as**sual melalui pembelahan biner dan s**sual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi.

Struktur Tubuh dan Fungsi Bakteri

Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri

Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri

Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri Meliputi antara lain :

  • Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan, perlindungan terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul dimiliki oleh bakteri virulen. Pada bakteri parasite, kapsul dilengkapi pelindung terhadap system pertahanan sel inang.
  • Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat bergerak.
  • Phili atau fimbriae merupakan rambut halus yang muncul dari dinding sel berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu permukaan benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi
  • Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk, sebagai bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan perperan dalam pembelahan sel
  • Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak berfungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel pada sianobakteri berperan dalam fotosintesis. Didalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis
  • Mesosom untuk pabrik energi .
  • Lembar fotosintetik untuk berfotosintesis .
  • Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik .
  • DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat .
  • Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
  • Ribosom untuk tempat sintesis protein .
  • Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah satu ujung sel.

Reproduksi Bakteri

Reproduksi bakteri dilakukan melalui dua cara yaitu as**sual dan s**sual. Reproduksi as**sual dilakukan dengan pembelahan biner atau  membelah diri. Adapun reproduksi s**sual dengan para**ksual atau rekombinasi genetic.

a. Reproduksi A**ksual

Reproduksi Bakteri

Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi a**ksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat.Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 x 1021 anakna baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan.


b. Reproduksi S**sual

Reproduksi s**sual bakteri tidak melibatkan gamet dan peleburan sel, tetapi berupa pertukaran materi genetic (DNA). Proses perpindahan materi  genetik semacam ini disebut juga paras**sual atau rekombinasi genetik. Rekomendasi genetic menghasilkan dua sel bakteri yang mempunyai materi genetik kombinasi dari keduanya. Proses rekomendasi genetik dapat terjadi melalui tiga metode berikut.

  • Transformasi Transformasi
    Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetic (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses ini pertama kali dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982. Bakteri yang melakukan transformasi antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus, Bacillus, Neiseria, dan Pseudomonas

  • Transduksi Transduksi
    Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui perantara bakteriofage (virus bakteri). Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952


  • Konjungsi
    Konjungsi adalah pemindahan DNA secara kontak langsung antara sel bakteri yang berdekatan melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang memberikan DNA-nya disebut bakteri donor . bakteri donor memiliki tonjolan yang disebut phili s*ksnyang berguna untuk pada bakteri resipien yang menerima DNA.kemudian jembatan sitoplasma sementara akan terbentuk diantara 2 sel bakteri .


Cara Hidup Bakteri

Organisme yang termasuk ke dalam kingdom monera ini mempunyai cara hidup yang berbeda-beda. Ada yang hidup dengan cara mengambil bahan organik dari lingkungannya (heterotrof), akan tetapi ada juga yang dapat berfotosintesis (autotrof). Tapi kebanyakan sih bakteri bersifat heterotrof, nah yang bersifat dari yang bersifat heterotrof tadi, ada yang sifatnya saprofit dan ada juga yang parasit. Bakteri saprofit merupakan bakter yang hidup bebas di alam dengan mengurai sampah, bangkai, juga kotoran.

Sedangkan bakteri parasit hidup di tubuh makhluk hidup lain dan merugikan inangnya.Berbagai penyakit manusia, tanaman, dan juga hewan disebabkan oleh bakteri parasit ini. Bakteri bisa menular melalui makanan,minuman melalui perantara maupun melalu kontak langsung. Oleh sebabitu saya sarankan kepada sobat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan.


Perkembangbiakkan Bakteri

Perkembangbiakkan bakteri bisa terjadi secara kawin maupun tidak kawin. Perkembangbiakan tak kawin dilakukan dengan cara membelah diri. Pada pembelahan diri, satu sel membelah menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan, enambelas dan seterusnya. Sedangkan kalau secara kawin, bakteri bisa berkembang biak dengan konjugasi. Caranya, dua sel yang berdekatan membentuk saluran konjugasi. Melalui saluran ini plasma dari sel yang satu mengalir ke sel yang lain.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Biosfer dan Tingkatan Organisasi Mahluk Hidup


Pengelompokan Eubachteria

Eubacteria dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan:

Berdasarkan mendapatkan makanan

Bakteri terbagi menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof

a. Bakteri Heterotrof
Bakteri Heterotrof adalah kelompok bakteri yang tidak dapat menyusun bahan makanannya sendiri sehingga hidupnya tergantung pada organisme lain.  Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 kelompok yaitu

  • Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari organisme yang masih hidup (inang). Jenis bakteri tersebu biasanya menimbulkan penyakit. Contoh : Mycobacterium tuberculosis ( penyebab TB)
  • Bakteri saprob adalah bakteri bakteri yang makanan dari sisa organisme yang telah mati. Contoh : E.coli

b. Bakteri Autotrof
Bakteri Autotrof adalah kelompok bakteri yang dapat menyusun makanan berupa bahan organik dari bahan anorganik jadi hidupnya tidak bergantung terhadap organisme lain karena dapat mensintesis/menyusun makanannya sendiri Berdasarkan sumber energi yang digunakan bakteri autotrof dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu

  • Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang memakai sumber energi cahaya untuk menyusun bahan organik. Bakteri tersebut biasanya memiliki pigmen didalam tilakoidnya. Contoh : Bacteriochlorophyll ( pigmen hijau ) dan Bacteriopurpurin ( pigmen karotenoid ungu )
  • Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang memperoleh energi dari hasil reaksi kimia. Contoh : Nitrosococcus, Niitrobacter, Nitrosomonas, bakteri belerang (Thiobacillus) dan bakteri besi.

Berdasarkan bentuk

a. Basillus
Basillus adalah bentuk bakteri seperti batang atau tongkat
Basillus terbagi menjadi :

  • Monobasillus (tunggal tersusun dari satu basil). Contoh : Lactobacillus,Escherichia coli, dan Salmonella typhi
  •  Diplobasillus (bergandengan dua-dua). Contoh : Azotobacter
  • Streptobasilus (bergandengan panjang seperti rantai). Contoh : Bacillus anthracis,dan Streptobacillus moniliformis

b. Kokus
Kokus adalah bentuk bakteri seperti bola (bulat)
Kokus terbagi menjadi:

  • Monokokus ( tersusun dari satu kokus ). Contoh : Neisseria gonorrhoe (Monococcus sp)
  • Diplokokus ( bergandeng dua-dua). Contoh :Diplococcus pneumonia (Diplococcus sp)
  • Streptokokus ( bergandeng panjang seperti bentuk rantai ). Contoh : Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus lactis (Streptococcus sp)
  • Stapilokokus ( bergerombol seperti buah anggur). Contoh : Staphylococcus aureus (Staphylococcus sp.)
  • Sarkina ( tersusun dari 8 kokus membentuk kubus).
    Contoh : Sarcina sp
  • Tetrakokus (berbentuk bulat terdiri dari 4 kokus yang tersusun dalam bentuk persegi)

c. Spiral (Spirilum)
Spiral (Spirilum) adalah bentuk bakteri seperti bengkok atau spiral.
Spiral terbagi menjadi :

  • Vibrio ( berbentuk koma/bentuk lengkung setengah lingkaran ). Contoh : Vibrio comma atau Vibrio cholerae
  • Spiral ( berbentuk spiral ). Contoh : Spirillum minor ( Aquaspirillum sp)
  • Spiroketa ( berbentuk spiral halus/bentuk lengkung seperti kumparan ) . Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis) (Treponema sp)

Berdasarkan kebutuhan oksigen

Bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob.

  • Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen. Contoh : Acetobacter, Nitrobacter, Nitrococcos, dan Nitrosomonas
  • Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak menggunakan oksigen. Contoh : Lactobacillus, Clostridium, Streptococcus, Bacillus, Escherichia, dan Enterobacter

Berdasarkan jumlah dan kedudukan

Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel (alat gerak). Bakteri dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok:

  • Bakteri atrik (tidak memiliki flagel)
  • Bakteri monotrik (flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung tubuh)
  • Bakteri lofotrik (flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung tubuh)
  • Bakteri amfitrik (flagel banyak dan melekat pada kedua ujung tubuh)
  • Bakteri peritrik(flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan tubuh)

Berdasarkan pengecatan gram

Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif.

  • Bakteri gram positif
    Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang banyak sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram. Contoh : Enterobakteria( bakteri pengurai yang hidup di tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang hidup di tubuh manusia seperti Escherichia coli dan Salmonella
  • Bakteri gram negative
    Bakteri gram-negatif peptidoglikannya lebih sedikit dan struktur dinding selnya lebih kompleks, membran luarnya mengandung lipopolisakarida. Sehingga tidak terwarnai oleh pengecatan gram. Contoh : Klamidia  ( Chlamydia trachomatis penyebab penyakit kebutaan )

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Monera dan Sejarah Monera (LENGKAP)


Pengelompokan Archaebacteria 

Archaebacteria

Archaebacteria pada tahun 1977 oleh carl woessedan george fox. Istilah archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaituarchaio yang artinya kuno. Para ahli berpendapatbahwa archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki membran inti sel). Archaebacteriahidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal dibumi. Archaebacteria berbeda dari Eubacteria dalam hal susunan basa nitrogen dalam rRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Meskipun secara struktural mirip prokariotik uniseluler, organisme Archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bakteri. Hal itu disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik.

Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya). Archaebacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.


Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria

  • Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia.
  • Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
  • Organisme prokariotik
  • Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein).
  • Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
  • Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.
  • Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan asam)

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
Dinding sel Tidak mengandung peptidoglikan Mengandung peptidoglikan
Zat penyusun dinding sel Selulosa dan lipid Selulosa/asam amino dan asam glutamat
Lipid membran Beberapa hidrokarbon bercabang Hidrokarbon tidak bercabang
RNA polimerisasi Beberapa jenis Satu jenis
Intron ( bagian gen yang bukan untuk pengkodean ) Ada pada beberapa gen Tidak ada
Membran plasma Mengandung lipida berikatan eter Mengandung lipida berikatan ester
Sensitivitas pada antibiotik Tidak sensitif Sensitif
Habitat Ditempat ekstrem (asin sekali,panas sekali, dingin sekali) Bersifat kosmopolitan/ dapat hidup di berbagai lingkungan ( tubuh organisme,tanah,air tawar,air laut)

Pengelompokkan Archaebacteria dikelompokkan menjadi :

Archaebacteria Metanogen

Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain.Tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 98?C dan tidak mampu bertahan hidup di bawah suhu 84?C.

Contoh archaebacteria metanogen beserta peranannya:

  • Methanobacterium ruminantium (membantu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari)
  • Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).
  • Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)
  • Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas metana atau gas rawa)

Archaebacteria Ekstrem Termofil

Archaebacteria Ekstrem Termofil/Thermoasidofil (suka panas dan asam)
Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 60 – 80 ?C dengan pH 2 – 4 misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra.. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus, Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus acidorcaldarius.Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.


Archaebacteria Ekstrem Halofil

Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam)
Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi(10 kali salinitas air laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP. Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sel Menurut Para Ahli Lengkap


Eubacteria Menurut Campbell 

Menurut Campbell (1998:510)Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok yaitu Proteobacteria, Bakteri Gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, danChlamydias

Proteobacteria

Proteobacteria

Proteobakteria merupakan kelompok bakteri pengikat Nitrogen (N-Fixing Bacteria). Kelompok ini merupakan kelompok bakteri yang paling beragam, dibedakan menjadi tiga subkelompok utama, yaitu bakteri ungu, proteobakteri kemoautotrof, dan proteobakteri kemoheterotrof. Bakteri ungu adalah kelompok bakteri yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof. Bakteri ini mempunyai klorofil yang terbentuk di kantung membran plasma. Bakteri ungu mengekstrasi elektron dari molekul selain H2O, misalnya H2S, sehingga bakteri ini tidak membebaskan oksigen. Sebagian besar spesiesnya adalah bakteri anaerob obligat, ditemukan dalam endapan kolam, danau, dan lapisan lumpur. Banyak spesies yang mempunyai flagela. Contoh bakteri ungu adalah bakteri Chromatium sp.

Proteobakteri kemoautotrof merupakan kelompok bakteri yang hidup bebas dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain. Bakteri ini memegang peranan penting dalam siklus kimiawi
ekosistem, misalnya berperan dalam fi ksasi nitrogen (perubahan gas nitogen N2 di atmosfer menjadi mineral bernitrogen yang dapat digunakan oleh tumbuhan). Contohnya adalah Rhizobium sp. yang hidup bersimbiosis dengan membentuk bintil akar pada tanaman kacang-kacangan. Dengan simbiosis ini, tanaman tersebut mendapatkan nutrisi dari Rhizobium sp.

Rhizobium sp
Adapun Proteobakteri kemoheterotrof adalah kelompok bakteri enterik yang hidup di usus hewan. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat anaerob fakultatif. Contoh yang tidak berbahaya adalah Escherichia coli. Sedangkan jenis lainnya ada yang bersifat patogen, misalnya Salmonella sp. yang menyebabkan keracunan makanan. Perhatikan gambar dibawah ini:

Salmonella sp


Bakteri gram positif

Bakteri gram positif

Sebagian besar bakteri gram-positif bersifat kemoheterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat fotosintetik. Ketika berada pada kondisi yang sulit, bakteri ini akan membentuk endospora.

Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium sp. dan Bacillus sp. Sedangkan yang yang tidak membentuk endospora, contohnya adalah Mycoplasma sp. Ukurannya sangat kecil, bahkan dari semua sel yang diketahui saat ini, diameternya 0,10 – 0,25 ?m. Bakteri ini ditemukan dalam tanah, dan beberapa di antaranya bersifat patogen pada hewan. Contohnya adalah Mycoplasma pneumoniayang menyebabkan walking pneumonia pada manusia. Selain itu, yang termasuk bakteri gram-positif adalah Actinomycetes, yaitu bakteri tanah yung membentuk koloni menyerupai jamur. Contohnya adalah Streptomyces sp. yang merupakan sumber antibiotik yang penting. Perhatikan gambar dibawah ini:


Chlamydias

Chlamydias

Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk beraktivitas diperoleh dari inangnya. \Dinding selnya gram-negatif, tetapi sifat tersebut tidak umum di antara bakteri karena tidak memiliki
peptidoglikan. Contoh klamidia adalah Chlamydia trachomatis. Bakteri ini merupakan penyebab kebutaan paling umum di dunia dan juga penyebab penyakit yang ditularkan secara s**sual (nongonococcal urethritis) di Amerika Serikat.


Cyanobacteria

Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Akan tetapi,belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh karenaitulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria.Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel danberpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmenmerah). Akan tetapi, fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteriadahulu disebut ganggang hijau-biru.
Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawardan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin,tropis, bahkan ada yang tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembangbiak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dariCyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena


Spirochetes

Spirokaeta merupakan bakteri kemoheterotrof yang berbentuk heliks. Panjangnya mencapai 0,25 mm, tetapi karena terlalu tipis ia tidak dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Perputaran fi lameninternal mirip fl agela, meng hasilkan gerakan seperti pem buka sumbat botol. Anggota Spirokaeta ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat patogen. Contohnya adalah Treponema pallidum (penyebab penyakit sifi lis), dan Borrelia burgdorferi (penyebabkan penyakit Lyme).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Sifat Gen beserta Fungsinya


Bentuk dan Ukuran Bakteri

Bentuk dan Ukuran Bakteri (Kingdom Monera)
Seperti yang dijelaskan tadi bahwa bakteri merupakan makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Pada umumnya sel bakteri (monera) tidak mengandung klorofil sehingga untuk hidup dan mendapatkan makanan ia hidup sebagai parasit maupun saprofit. Akan tetapi tidak semua bakteri bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), ada juga yang autotrof (membuat makanan sendiri) seperti monera jenis bakteri ungu dan bakteri hijau.

  1. Ukuran Monera. Ukuran bakteri sangat kecil tapi masih lebih besar jika dibandingkan ukuran virus. Ukuran mereka hanya dalam satuan mikron atau 0,001 mm, bergerak dari yang paling kecil 0,1 mikron hingga 100 mikron.
  2. Bentuk-bentuk Monera atau Bakteri. Bentuk bakteri ada berbagai macam. Perbedaan bentuk sel bakteri inilah yang sering dijadikan dasar klasifikasi dari kingdom monera (bakteri). Ada monera yang berbentuk bulat (cocus), bentuk seperti batang (bacillus), bentuk koma atau sekrup (vibrio), dan bentuk spiral (heliks). Di alam, jarang sekali dijumpai bakteri cocus dan bacillus dalam bentuk sel tunggal. Mereka hidup berkoloni sama halnya manusia. Berdasarkan koloninya jenis bakteri dibedakan: Koloni bakteri cocus
  • Koloni bakteri cocus
    Diplokokus -> berkoloni dua-dua
    Streptokokus -> sel bakteri berkoloni bentuk rantai
    stapilokokus -> bergerombol seperti buah anggur
    sarcina -> berkelompok delapan dengan membentuk kubus
  • Koloni bakteri batang (bacillus)
    Diplobasil -> bentuk batang bergandengan
    Streptobasil -> berbentuk rantai memanjang dari batang-batang

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Jenis Vaksin Beserta Manfaatnya


Struktur Sel dari Kingdom Monera

Struktur Sel dari Kingdom Monera

Bakteri atau moner amasih sangat sederhana struktur selnya. Pertama ia hanya punya satu sel. Kedua bagian luar hanya terdiri dari dinding sel yang bisa dilapisis bagian luar berbentuk flagel, phili, maupun kapsul. Ketiga bagian isi sel masih bercampur karena belum ada membran inti sel yang jadi pembatas


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Ciri Protozoa


Struktur Utama Luar Dinding Sel

Struktur utama di luar dinding sel dari kingdom monera bisa berbentuk rambut halus, bulu-bulu halus atau filamen, dan bisa berbentuk kapsul.

Bentuk Flagelum (rambut halus)

a. Bentuk Flagelum
Bentuk Flagelum (rambut halus)Seperti rambut tipis yang keluar dari dinding sel (semacam cambuk) yang berfungsi untuk membantuk bergerak. Dalam bentuk tunggal disebut flagellum dan dalam bentuk jamak disebut flagela. Panjang dari flagela bisa melebihi panjang sel monera, bahkan bisa 2 sampai 3 kalinya. Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri (monera) dibagi menjadi

  • atrik — bakteri yang tidak memiliki flagel
  • monotrik — memiliki hanya satu flagel di salah satu ujung selnya (seperti kecambah)
  • lopotrik — memiliki dua atau lebih flagela pada salah satu ujung sel
  • amfitrik — memiliki dua atau lebih flagela pada kedua ujung selnya.
  • peritrik — memiliki banyak flagela yang tersebarluas diseluruh dinding sel

b. Bentuk Phili
Bentuk Phili Biasanya tedapat dalam bakteri gram negatif. Bentuknya mirip dengan flagela tapi lebih kecil, pendek, dan jumlahnya lebih banyak. Serta phili tidak berfungsi sebagai alat pergerakan tetapi sebagai saluran masuknya materi genetik ketika terjadi perkawinan bakteri dan sebagai alat untuk melekatkan pada permukaan jaringan inangnya.


c. Bentuk Kapsul
Bentuk Kapsul Bentuk ini merupakan suatu lendir yang kental. Tebal tipisnya lapisan lendir ini sangat dipengaruhi medium tempat hidup bakteri. Kapsul punya arti penting bagi bakteri dan organisme lain. Bagi bakteri kapsul dalam proteksi dan sumber cadangan makanan. Selain itu juga sebagai medium mengifeksi sel lain.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Faktor, Fungsi dan Manfaat fotosintesis


Struktur Sebelah dalam Dinding Sel

a. Membran Sitoplasma
Merupakan membran yang membungkus cairan sitoplasma. Membran ini penting dalam arus keluar masuk materi kimia ke dan dari dalam sel bakteri. Mirip semacam pintu perbatasan.

b. Sitoplasma dan Komponen
Sitoplasma dan Komponen di dalamnya Kindom monera memiliki sitoplasma yang terdiri dari daerah-daerah. Digunakan istilah daerah karena pada sel monera tidak ada batas (membran inti sel) yang membatasi isi sel dengan inti sel. Campur aduk.

  • Daerah Sitoplasm : Berisi partike RNA protein.
  • Daerah Nukleat : Daerah yang mengandung bahan inti sel seperti DNA. Bahan ini penting dalam perkembangbiakan sel moner.
  • Bagian zat Alir :mengandung nutrien terlarut yang terdiri atas lipid, glikogen, polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini menumpuk maka akan membentuk granuldi dalam sitoplasma. Contohnya, bakteri Thiobacillus thioparus yang
    menumpuk sejumlah besar sulfur yang tampak seperti gumpalan-gumpalan kecil (granul).

c. Mesosom
Apabila membran sitoplasma mengalami pelipatan ke arah dalam/invaginasi, maka akan menghasilkan suatu struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan membran sitoplasma. Diduga mesosom bisa berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan nukleus.

d. Plasmid dan Endospor
Plasmid adalah materi berbentuk cincin yang terdapat dalam sitoplasma. Fungsi plasmid adalah sebagai pertahanan monera terhadap lingkungan yang tidak kondusif. Sedangkan endospora adalah spora yang terbentuk di dalam sel bakteri jika dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Jika kondisi tidak memungkinkan maka bakteri akan membentuk endospora (mati sementara). Endospora sangat kuat dan tahan terhadap panas 120 derajat celcius. Jika kondisi membaik maka endospora akan bisa tumbuh lagi menjadi bakteri seperti semula.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam-Macam Virus Beserta Penjelasnnya | Ayoksinau.com


Alga Biru (Cyanobacteria)

Alga biru tidak dimasukkan kedalam kelas protista seperti alga yang lainnya. Mengapa demikian? Karena ia ialah organisme prokariot sama seperti bakteri. Sehingga digolongkan kedalam kingdom monera.


Ciri-ciri Alga Biru

Cyanobacteria sering disebut alga hijau-biru karena mempunyai warna hijau kebiruan. guna memudahkan mengucapnya kita sebut saja alga biru. Alga ini bisa hidup di berbagai tempat dan keadaan, misalnya saja ada yang hidup di batu, tanah, kulit kayu, air tawar, bahkan juga di air laut. Tubuhnya ada yang bersel satu, ada pula yang berupa untaian benang yang terbentuk dari beberapa sel. Sel alga biru tergolong ke dalam sel prokariot yang berklorofil. Oleh sebab itu, ia bisa berfotosintesis dan mengahasilkan makanan sendiri (autotrof).


Perkembangbiakan Alga Biru

Alga biru berkembangbiak yaitu dengan cara membelah diri dan fragmentasi. Alga yang bersel satu membelah diri dari satu menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Sedangkan Alga yang berbentuk benang memutuskan diri menjadi fragmen dan setiap fragmen bisa tumbuh menjadi individu baru. Contoh Alga biru antara lain Anabarna, Rivularia, Glorocapsa, dan juga Oscillatori.