Pengertian dan Fungsi Manajemen Dalam Usaha

Diposting pada

Pengertian-dan-Fungsi-Manajemen-usaha

Pengertian Manajemen

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia.

Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata. Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak langsung setiap harinya. Selain itu, manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti sebagai seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga dapat diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang dikerjakan dapat selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan tercapai karena terorganisir secara baik.

Secara umum fungsi manajemen tersebut di atas mempunyai kesamaan yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen di atas adalah universal dan digunakan untuk perusahaan-perusahaan besar, kecil, maupun multinasional, organisai kemasyarakatan, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dibahas tentang fungsi-fungsi manajemen.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Konsep Dasar Manajemen Pemasaran


Manajemen Menurut Para Ahli

Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam materi ini hanya akan disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :

  • Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management” mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Management involves getting things done thought and with people).
  • Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
  • George R. Terry dalam bukunya  “Principles of Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives)
  • James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
  • Notoatmodjo, 2003. Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.” Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
  • F. W. Taylor, yaitu sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari dan menjadi ilmu terapan (applied sciences) atau lebih dikenal dengan manajemen keilmuan (scientific management). Ia mengatakan bahwa manajemen keilmuan adalah hasil usaha penelitian secara teratur daripada semua fakta dan unsur yang berhubungan dengan pengurusan orang-orang dalam pekerjaannya. (Sumber: Manajemen, 1999)
  • Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A, pengertian manajemen adalah ilmu perilaku yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggungjawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.
  • Renville Siagian, pengertian Manajemen adalah salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang jasa pelayanan yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan berpengalaman.
  • Dr. Ahujae, pengertian manajemen adalah pihak-pihak yang menawarkan/ menyediakan jasa untuk bidang yang berhubungan dengan manajemen.
  • Lawrence A. Appley, arti manajemen adalah sebuah keahlian yang dimiliki seseorang atau organisasi untuk menggerakkan orang lain agar mau melakukan sesuatu.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Manajemen Resiko, dan Jenis Resiko | Ayoksinau.com


Unsur-unsur Manajemen

Dalam membentuk sistem manajerial yang baik dibutuhkan unsur-unsur manajemen di dalamnya. Semua unsur tersebut saling melengkapi satu sama lain, dan jika salah satu unsur tersebut tidak ada maka berimbas pada hasil keseluruhan pencapaian suatu organisasi. Berikut ini adalah unsur-unsur manajemen tersebut:

  1. Manusia (Human)
    Faktor yang paling menentukan dalam manajemen adalah manusia. Dalam praktiknya, manusia lah yang membuat tujuan dan melakukan proses pencapaian tujuan tersebut. Dengan kata lain, proses kerja tidak akan terjadi bila terdapat unsur manusia di dalamnya.
  2. Uang (Money)
    Uang merupakan unsur manajemen yang sangat berpengaruh karena hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah yang beredar di suatu perusahaan. Unsur uang dapat menjadi alat dalam proses pencapaian tujuan dengan penggunaannya yang diperhitungkan secara rasional.
    Penggunaan uang dalam suatu perusahaan adalah untuk biaya operasional, seperti gaji pegawai, pembelian dan perawatan peralatan kantor, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  3. Materials (Bahan)
    Bahan ini terdiri dari raw material (bahan setengah jadi) dan bahan jadi. Unsur material merupakan faktor penting dalam dunia usaha karena hasil yang baik hanya bisa dicapai bila terdapat material yang baik.
  4. Mesin (Machines)
    Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah dan cepat. Penggunaan mesin akan meningkatkan hasil dan keuntungan serta membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
  5. Metode (Methods)
    Proses pelaksanaan kerja hanya dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila dilakukan dengan metode yang tepat. Suatu metode kerja harus mempertimbangkan sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis.
    Selain itu, metode yang tepat dan baik juga harus dipahami oleh manusia yang menjalankannya. Dengan kata lain, sebuah metode hanya bisa berjalan dengan baik bila manusia terlibat di dalamnya.
  6. Pasar (Market)
    Proses pemasaran produk merupakan unsur manajemen yang sangat krusial bagi sebuah perusahaan. Jika tidak ada pemasaran maka barang tidak akan laku.
    Suatu bisnis bisa menguasai pasar bila menawarkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan minat dan daya beli konsumen. Itulah sebabnya proses pemasaran sangat erat hubungannya dengan kualitas barang yang dipasarkan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sistem Informasi Manajemen Lengkap Dengan Kegunaan dan Contohnya


Tingkatan Manajemen

Manajemen Dan Manajer. yaitu Tingkatan Manajemen (Manajemen Level) : Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan yaitu :

  • Manajer Tingkat Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
  • Manajer Tingkat Menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer.
  • Manajer tingkat Garis Pertama/ Supervisi (First line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.
  • Manajemen Non Supervisi sebagai proses transaksi dan inquiry response.

Tingkatan Manajemen

Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer line pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak), seperti contoh gambar piramida di atas.

  1. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
  2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer line pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
  3. Manejemen line pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
  4. Manajemen non manajerial atau disebut sebagai non supervisi yaitu dimana tingkatan paling bawah, di bawah tingkatan first-line, dimana bertugas atau pekerja yang paling aktif dalam sebuah organisasi, seperti dalam proses transaksi dan inquiry response Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Tujuan UMKM


Fungsi Manajemen Secara Umum

Fungsi dasar dari ilmu manajemen yaitu sebagai elemen yang harus ada dalam kegiatan manajemen sebagai acuan dari seseorang yang bertugas sebagai pengelola, atau manajer. Manajer inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa tujuan dapat tercapai, dengan membuat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.

Dalam ilmu manajemen, ada 5 fungsi yang saling mempengaruhi satu sama lain. Fungsi tersebut, antara lain perencanaan, pengorganisasian, penempatan atau staffing, pengarahan, dan pengawasan. Tanpa adanya salah satu dari fungsi ini bukan tidak mungkin kegiatan manajemen akan berakhir tak sesuai rencana atau tujuan. Hal-hal tersebut yaitu sering di sebut sebagai POAC(Planning, Organizing, Actuatin dan Controlling). Pembahasan mengenai keempat fungsi tersebut diuraikan pada ulasan berikut:


Planning (Perencanaan)

Planning atau perencanaan adalah fungsi manajemen yang pertama. Perencanaan atau merencanakan merupakan hal yang dilakukan untuk membuat dan menetapkan rencana Dalam organisasi terdapat komponen-komponen seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, berbagai tingkatan divisi hingga staf. Setiap komponen-komponen ini memiliki tugas masing-masing untuk mencapai satu tujuan yang sama. Perencanaan sendiri berfungsi sebagai penentu tujuan yang akan dicapai. Selain itu perencanaan juga bermanfaat sebagai sarana penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

Membuat perencanaan yang baik memang tidak mudah, meski demikian terdapat beberapa ukuran penting yang bisa dijadikan sebagai acuan yakni :
  • Tujuan jelas
  • Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
  • Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
  • Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
  • Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap bagian
  • Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan dengan efektif serta berdaya guna

Pengorganisasian (Organization)

Pengorganisasian (organization) dapat diartikan sebagai kegiatan mengkordinasi mulai dari sumber daya, tugas, hak dan kewajiban, otoritas dan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan dilakukan pengorganisasian yaitu untuk membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian ini dapat mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan. Disamping itu manajer juga akan mudah untuk menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang harus mengerjakannya, siapa yang bertanggung jawab serta pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Dalam menetapkan berbagai rencana aktivitas usaha, biasanya seorang manajer akan membuat beberapa alternatif pilihan untuk merealisasikan semua tujuan usaha. Dari semua pilihan-pilihan yang dibuat tersebut kemudian ditetapkan salah satu sebagai prioritas yang dipandang paling efektif dan efisien. Sederhannya, dalam mencapai tujuan terdapat Plan A, Plan B, Plan C dan seterusnya. Proses pengelompokan berbagai sumber daya dan aktivitasnya ini sangat penting dilakukan oleh manajer, karerna hal ini memiliki banyak manfaat seperti pembagian tugas tugas yang jelas dan sesuai bidangnya, menciptakan spesialisasi, dan  semua personil dalam perusahaan bisa mengetahui tugas apa yang akan dijalankan


Pelaksanaan (Actuating)

Fungsi manajemen yang ketiga yaitu sebagai pelaksana. Tanpa manajemen, semua kegiatan bahkan tujuan organisasi tidak dapat terlaksana. Begitu pula adanya perencanaan dan pengorganisasian yang baik tidak akan mencapai tujuan tanpa pelaksanaan. Pelaksanaan atau actuating merupakan upaya untuk membuat anggota mau dan berusaha bekerja sesuai dengan rencana dan tujuan organisasi. Disinilah orang manajer berperan. Manajer harus mampu mengarahkan anggotanya untuk melaksanakan masing-masing tugasnya. Biasanya manajer melakukan fungsi actuating dengan memberikan orientasi pada anggotanya.

Fungsi pengarahan juga sebuah aktivitas untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, dengan adanya fungsi pengarahan, semua tenaga kerja dalam perusahaan diharapkan secara sukarela dapat melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada banyak cara untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, misalnya dengan memberi motivasi, membimbing, mengingatkan dan menjelaskan berbagai hal tentang pekerjaan agar dapat berjalan optimal. selain itu orang dapat bergerak dengan sukarela jika telah terpenuhi berbagai kebutuhan kerjanya seperti kebutuhan fisik, keamanan dan keselamatan, harga diri dan aktualisasi diri dalam bekerja.


Pengawasan (Controling)

Controling menjadi fungsi manajemen yang terakhir. Fungsi pengendalian disini berperan untuk melihat apakah semua tugas dan kegiatan yang dikerjakan sesuai dengan rencana atau tidak. Disamping itu dengan menjalankan fungsi ini, akan mengevaluasi terkait prestasi yang telah dicapai dan melakukan perbaikan jika kegiatan tidak berjalan sesuai rencana. Pengendalian juga ditujukan untuk mengendalikan organisasi seperti melakukan pencegahan dan meminimalisir hal-hal yang dapat menghancurkan organisasi. Begitulah pentingnya pengendalian bagi organisasi. Jika terjadi hal-hal yang menyimpang dengan tujuan, maka kembali pada poin satu (planning) untuk memperbaiki penyimpangan tersebut.

Fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:

  • Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna memperkecil resiko kesalahan.
  • Scheduling (Penetapan waktu), manajer harus menetapkan kapan pengawasan dilakukan.
  • Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa dorongan maupun perintah agar pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang tepat.
  • Follow Up (tindak lanjut) mancari berbagai solusi jika terjadi permasalahan, memberi peringatan, dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang lagi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli


Manajemen Dalam Badan Usaha

Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha ialah manajemen yang baik. apabila suatu badan usaha dikelola dengan baik bisa meningkatkan kinerja badan usaha dan akan meningkatkan niilai badan usaha bagi para pemegang saham. Pengelolaan suatu badan usaha pada umumnya diilakukan oleh para manajer. Manajer merupakan orang yang memimpin karyawan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi dari para manajer beragam menurut tingkatan setiap di perusahaan. Dalam hal ini, jenjang tingkatan manajemen pada badan usaha besar biasanya terdapat tiga jenjang manajemen, ialah sebagai berikut.

  • Manajemen puncak atau manaajer senior (top management) mempunyai posisi sebagai dewan direksi, direktur utama atau (CEO= Chief Executive Officer), juga pimpinan lainnya, misalnya direktur keuangan dan direktur pemasaran. Adapun tugas dari manajemen puncak ialah membuat rencana umum badan usaha dan membuat keputusan-keputusan penting.
  • Manajemen menengah (midle management) mempunyai posisi sebagai manajer pabrik atau manajer divisi. Oleh sebab itu, para manajer menengah lebih banyak terlibat dalam kegiatan proses produksi dan bertanggung jawab atas keputusan-keputusan jangka pendek. Manajer menengah juga bertanggung jaawab membuat rencana operasional guna merealisasikan rencana umum dari manajer puncak.
  • Manajemen pengawasan atau supervisor garis pertama (lower management) memiliki posisi sebagai manajer kantor. Manajer pengawas bertugas sebagai pelaksana rencana yang dibuat oleh manajer menengah. Manajer pengawas juga bertanggung jawab untuk mengawasi kerja karyawan. Oleh karena itu, para manajer saangat terlibat dengan para karyawan yang melakukan proses produksii.

Adapun Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Badan Usaha anatara lain sebagai berikut

  1. Perencanaan (Planning)
    Fungsi perencanaan merupakan fungsi terpenting dari fungsi manajemen sehingga harus dilakukan terlebih dahulu sebelum fungsi-fungsi manajemen ainnya
  2. Pengorganisasian (Organizing)
    Fungsi pengorganisasian adalah kegiatan pengaturan para karyawan dan sumber-sumber lain dengan cara yang konsisten agar semua pekerjaan yang dilakukan terarah pada satu tujuan. Untuk itu, dalam pengorganisasian harus dibuat suatu struktur tugas dan wewenang demi mempermudah tercapainya hasil yang telah direncanakan.
  3. Kepemimpinan (Leadership)
    Baik buruknya kiinerja karyawan dipengaruhi oleh cara manajer memimpin karyawannya. Oleh karena itu, dalam memimpin harus dilakukan secara konsisten sejalan dengan rencana strategi perusahaan. Memimpin tidak hanya memberikan perintah penyelesaian suatu tugas, melainkan harus dibarengi dengan pemberian insentif agar tugas dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
  4. Pengawasan (Controlling)
    Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para manajer dalam mengawasi dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai. Jadi, melalui fungsi pengawasan dapat diukur seberapa besar hasil yangtelah dicapai dibandingkan dengan hasil yang telah direncanakan. Dalam melakukan evaluasi tugas, para manajer dapat mengukur kinerja karyawan dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Standar dapat juga diterapkan pada jumlah produksi, jumlah biaya, jumlah keuntungan, dan jumlah penjualan. Alasan menentukan standar adalah untuk mendeteksi dan mengetahui kekurangan sehingga manajer dapat segera melakukan tindakan koreksi. Dengan demikian, fungsi pengawasan bisa membantu meningkatkan kinerja perusahaan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian,Tingkatan dan Definisi Manajemen menurut Para Ahli


Manajemen Dalam Bisnis

Fungsi Manajemen adalah sebagai elemen dasar yang harus melekat dalam manajemen sebagai acuan manajer (seseorang yang mengelola manajemen) dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir, mengordinasi dan mengendalikan.

Mengacu pada pengertian Manajemen di atas, terdapat 5 fungsi utama manajemen dalam bisnis, yaitu:

  1. Perencanaan (Planning)
    Perencanaan adalah yang paling penting dalam sebuah manajemen bisnis. Seorang manajer yang mengelola manajemen dalam perusahaan atau bisnis akan merencanakan dan mengevaluasi setiap tindakan yang sudah dan yang belum ditindaklanjuti dalam bisnis. Perencanaan penting untuk menentukan secara keseluruhan tujuan perusahaan dan upaya untuk memenuhi tujuan tersebut. Manajer selalu bertindak sebagai seseorang yang mencari alternatif dalam mencapai tujuan akhir, mencakup rencana jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Tanpa perencanaan yang tepat dalam bisnis yang sedang berkembang bisa membuat bisnis tidak berjalan sesuai dengan jalurnya. Penyimpangan ini bisa berakibat pada ketidakteraturan hingga kebangkrutan.
  2. Pengorganisasian (Organizing)
    Fungsi manajemen dalam bisnis yang kedua adalah sebagai pengorganisasian dengan membagi kegiatan besar menjadi beberapa kegiatan kecil atau serangkaian kegiatan. Tujuannya adalah untuk mempermudah manajer melakukan pengawasan yang lebih efektif dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang sudah dibagi menjadi lebih efisien. Pengorganisasian secara lebih gampang dapat dilaksanakan dengan menentukan apa tugas yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana harus dikerjakan. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan bisnis melalui proses yang lebih terstruktur atau terorganisasi.
  3. Penempatan (Staffing)
    Mirip dengan organizing, namun penggunaannya lebih luas. Bila organizing lebih memperhatikan manajemen sumber daya manusia, maka staffing lebih memperhatikan sumber daya secara umum. Beberapa sumber daya tersebut diantaranya; peralatan, perlengkapan, dan inventaris yang ada pada sebuah organisasi.
  4. Pengarahan (Directing)
    Fungsi manajamen dalam bisnis yang terakhir adalah sebagai suatu tindakan yang mengupayakan agar setiap anggota bisnis atau kelompok mampu mencapai sasaran dan target sesuai prosedur manajerial yang sudah direncanakan. Seorang manajer akan melakukan pengarahan jikalau terjadi masalah atau jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Karena tidak semua hal yang direncanakan dalam bisnis bisa diwujudkan secara nyata dalam tindakan, mengingat banyak kejadian yang tidak bisa terduga sebelumnya. Sehingga disinilah fungsi manajemen sebagai pengarahan agar apa yang dikerjakan sumber daya masih berada pada jalur yang semestinya.
  5. Pengawasan (Controlling)
    Dari serangkaian rencana dan tindakan yang sudah dijalankan, perlu adanya pengawasan atau controlling. Fungsi manajemen bisnis dalam hal ini adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja sumber daya perusahaan.

Manajer secara aktif akan melakukan pengawasan terhadap sumber daya yang sudah diorganisasi sebelumnya dan memastikan apa yang dikerjakan sesuai dengan yang direncanakan. Adanya kesalahan atau penyimpangan dalam menjalankan tugas dapat dikoreksi untuk menjadi pembelajaran pada perencanaan tahap berikutnya.
Klasifikasi dari masing-masing sumber daya juga penting untuk menjadi bahan klasifikasi supaya tidak menimbulkan dominansi dari manajer saja. Bisnis yang baik adalah bisnis yang anggotanya mampu bekerjasama sacara tim dan berjalan secara simultan. Beberapa hal yang harus terpenuhi untuk melakukan pengawasan yaitu:

  • Jalur (routing): manajer harus menetapkan jalur untuk memperkecil resiko kesalahan yang terjadi
  • Penetapan waktu (scheduling): manajer harus memiliki waktu rutin untuk melakukan pengawasan, misalnya saja satu bulan satu kali atau dua kali
  • Perintah pelaksanaan (dispatching): manajer memiliki sikap untuk mendorong dan memerintah agar setiap sumber daya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
  • Tindak lanjut (follow up): manajer melakukan evaluasi dan memberikan solusi dari segala yang permasalahan yang terjadi selama proses mencapai tujuan untuk meminimalisisr terjadinya kesalahan yang sama.
  • Jalur (routing): manajer harus menetapkan jalur untuk memperkecil resiko kesalahan yang terjadi Penetapan waktu (scheduling): manajer harus memiliki waktu rutin untuk melakukan pengawasan, misalnya saja satu bulan satu kali atau dua kali
  • Perintah pelaksanaan (dispatching): manajer memiliki sikap untuk mendorong dan memerintah agar setiap sumber daya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
  • Tindak lanjut (follow up): manajer melakukan evaluasi dan memberikan solusi dari segala yang permasalahan yang terjadi selama proses mencapai tujuan untuk meminimalisisr terjadinya kesalahan yang sama.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sistem Informasi Manajemen Lengkap Dengan Kegunaan dan Contohnya


Manajemen Dalam Perusahaan

Menurut Peter F. Drucker, seorang otoritas manajemen mencatat telah menekankan pentingnya manajemen untuk kehidupan sosial. Dia memproklamirkan hampir 25 tahun yang lalu bahwa manajemen yang efektif merupakan sumber utama negara-negara maju. Dia juga menyatakan bahwa manajemen yang efektif adalah sumber daya yang paling dibutuhkan untuk negara-negara berkembang.

Berdasarkan dari uraian diatas mengenai pengertian manajemen serta fungsinya, maka kita tahu bahwa manajemen sangat penting bagi organisasi atau perusahaan. Lebih lanjut, mengenai apa saja pentingnya manajemen bagi organisasi, dijabarkan melalui poin-poin berikut ini:

  • Membantu mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
  • Mengoptimalkan sumber daya.
  • Menunjang organisasi atau perusahaan yang baik.
  • Menciptakan keseimbangan.
  • Meminimalisir biaya.