Tugas dan Fungsi Manajer beserta Tingkatannya

Diposting pada

tugas-manajer

Pengertian Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapa sasaran organisasi.

Dalam bidang perbisnisan istilah manajer dan manajemen sering kali disebut. Tidak bisa di bayangkan sebuah perusahaan tidak memiliki manajer dan aktivitas manajemennya.

apakah arti dari istilah kata “manager” ? Harnold koontz dan Heinz Weihrich adalah dua orang pakar dibidang manajemen menyatakan bahwa manajer adalah mereka yang melaksanakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi manajemen pada setiap tingkatan perusahaan jenis manapun juga.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi Administrasi Beserta Ciri-Ciri dan Fungsi Administrasi | Ayoksinau.com


Tingkatan Manajer

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dar manajer lini pertama

Manejemen lini pertama

Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi, Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

Manajemen tingkat menengah

Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lin pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah d antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

Manajemen puncak

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini, Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Resiko Manajemen beserta Fungsinya


Fungsi dan Peran Manajer

Manajer perusahaan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut :

  1. Fungsi Perencanaan
    kegiatan-kegiatan pokok perencanaan melalui penentuan tujuan, penyusunan, program dan jadwal, penyusunnan anggaran, pengembangan prosedur, serta penetapan dan penafsiran kebijakan. perencanaan perusahaan antara lain meliputi produksi, pemasaran, SDM, dan ketatausahaan.
  2. Fungsi Pengorganisasian
    termasuk fungsi ini antara lain menyusun struktur organisasi, mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab serta menetapkan hubungan antarbagian dalam organisasi. itulah tiga pokok kegiatan yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
  3. Fungsi Pelaksana Kerja Berdasarkan Rencana Yang Telah Disusun
    rencana baru berarti bila telah dilaksanakan. Agar dicapai hasil yang diinginkan, manajer harus terlibat dalam pelaksanaan rencana kerja. tujuannya supaya dicapai koordinasi antar bagian dan kualitas proses dan hasil produksi senantiasa terjaga.
  4. Fungsi Pengawasan
    Manajer mengawasi apakah pelaksanaannya dan hasilnya telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan. apakah perlu ada perbaikan dan lain sebagainya. dalam melaksanakan tugas yang cakupannya luas itu manajer dibantu oleh beberapa kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran, kepala bagian kepegawaian, dan kepala bagian keuangan.

Manajer perusahaan melaksanakan Peran  salah satunya menurut Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer d tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebaga seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan oranc lain.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Sistem Informasi Manajemen


Tugas-tugas Manajer

  1. Manajer Bekerja Dengan Dan Melalui Orang-Orang Lain.
    Istilah orang-orang diatas berarti ada banyak pihak yang harus diajak bekerja oleh seorang manajer bisa saja bawahan, atasan maupun manajer di bidang kerja lain. Dan individu yang ada di luar organisasi misalnya para pelanggan , rekanan, klien dan lain sebagainya.
    Tujuannya adalah agar dapat mecapai sasaran-sasaran dalam keorganisasian mereka. Disamping itu para manajer juga bekerja sama guna menetapkan tujuan-tujuan jangka panjang organisasi dan merumuskan bagaimana mencapainya. Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa manajer betugas sebagai penyalur komunikasi didalam organisasi.
  2. Bertangung Jawab Dan Dapat Dimintai Pertanggung Jawaban.
    Para manajer ditugaskan agar seluruh tuntutan pekerjaan berjalan dengan baik dan berhasi. Sehingga tanggung jawab yang di berikan akan lebih besar ketimbang non-manajer yang ada. Dan manajer biasanya memimpin beberapa bawahan sehingga tindakan yang dilakukan oleh bawahan adalah pertanggung jawaban dari seorang manajer. Jadi tugas manajer bertanggung jawab atas semua aktivitas dalam organisasi tersebut terutama pengendalian karyawan yang di naunginya.
  3. Mengimbangi Tujuan Dan Memprioritaskannya.
    Menjadi Manajer tentunya memiliki banyak tujuan dalam organisasi demi membangun dan memajukan organisasi yang di pimpinnya maka dari itu para manajer harus bisa memilih mana tujuan yang prioritasnya tinggi dan mana yang prioritas nya rendah. Sehingga pekerjaan bisa terlaksana dengan baik.
  4. Berfikir Secara Analitikal Dan Konseptual.
    Agar dapat berfikir secara analitikal seorang manajer harus bisa mengurai masalah-masalah yang ada dan kemudian menganalisis sehingga manajer dapat menemukan pemecahan masalah tersebut.
    Yang tak kalah penting adalah berfikir konseptual yakni manajer harus bisa menghubungkan tugas tugas nya dengan tugas tugas lainnya. Karena ini bukan hal yang mudah bagi manajer.
  5. Sebagai Mediator Dalam Organisasi
    Disetiap organisasi  pastilah banyak orang-orang yang memiliki kepentingan, maka akan muncul juga yang namanya ketidaksepakatan. Seorang manajer harus bisa menengahi perselisihan yang terjadi dengan cepat dan tepat agar masalah tersebut tidak menjadi rumit.karna kebanyakan manajer saat ini sulit memposisikan dirinya sebagai mediator. Malah bisa jadi sebagai provokator dalam organisasi.
  6. Manajer Merupakan Politisi
    Politisi disini bukan berarti berpolitik dengan sebuah partai akan tetapi manajer harus mempunyai hubungan baik dengan mitra diluar organisasi. Untuk membangun jaringan kerja yang lebih luas.
  7. Manajer Merupakan Diplomat.
    Para manajer pada saat-saa tertentu adalah wakil resmi dari organisasi pada pertemuan formal organisasi.
  8. Manajer merupakan Simbol.
    Manajer mempersonifikasikan kepada seluruh anggota organisasi secara internal maupun eksternal organisasi atas keberhasilan ataupun kegagalan organisasi tersebut.
  9. Membuat Keputusan Sulit
    Masalah yang dihadapi oleh organisasi harus juga jihadapi oleh manajer bahkan manajer seringkali berada di barisan depan tetapi dengan begitu manager akan membuat keputusan yang cukup sulit sekalipun keputusannya membuat dirinya malah kerepotan.

Dari uraian tugas manajer diatas kita dapat melihat banyaknya peranan seorang manajer maka para manajer harus pintar menempatkan posisinya sebagai apa dan dalam kondisi seperti apa, kemampuan untuk memahami peranan ini lah merupakan ciri khas seorang manajer yang efektif.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian,Tingkatan dan Definisi Manajemen menurut Para Ahli


Keterampilan dalam Manajer

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

  • Keterampilan konseptual (conceptional skill)
    Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
  • Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
    Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik padc tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
  • Keterampilan teknis (technical skill)
    Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membual kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

  • Keterampilan manajemen waktu
    Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaj $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaj Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namur demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
  • Keterampilan membuat keputusan
    Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membual keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawas dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.