Pengertian dan Fungsi Televisi beserta Ciri Karakteristiknya

Diposting pada

pengertian-televisi

Pengertian Televisi

Televisi berasal dari 2 (dua) kata, yaitu tele (Yunani) yang berarti jauh, dan visi (Latin) yang berarti citra/ gambar. Jadi secara utuh, televisi dapat diartikan sebagai suatu sistem penyajian gambar berikut suara dari suatu tempat yang berjarak jauh. Istilah televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama, dalam Pameran Teknologi Duniadi Paris padatanggal 25 Agustus 1900.

Televisi (TV) adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (????, “jauh”) dari bahasa Yunani dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”

Penggunaan kata “Televisi” sendiri juga dapat merujuk kepada “kotak televisi”, “acara televisi”, ataupun “transmisi televisi”. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Contoh Teks Berita Yang Baik Dan Benar Paling Terpercaya

Televisi Menurut Para Ahli

  • Menurut Ilham Z, 2010:255
    Televisi merupakan alat penangkap siaran bergambar berupa audio visual dan penyiaran videonya disiarkan secara broadcasting. Kata televisi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “Tele” yang berarti jauh dan “Vision” yang berarti melihat. Jadi, jika disimpulkan secara harfiah berarti “melihat jauh”, karena pemirsa berada jauh dari studio televisi.
  • Menurut Adi Badjuri (2010:39)
    Televisi merupakan media pandang sekaligus media pendengar berupa audio-visual, sehingga penonton tidak hanya melihat gambar yang ditayangkan televisi, tetapi juga mendengar ataupun mencerna narasi dari gambar tersebut.

Sejarah dan Perkembangan Televisi

Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831), yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Sejak ditemukannya hukum gelombang elektromagnetik tersebut, penemuan dasar-dasar rangkaian televisi berkembang pesat yang secara secara berurutan adalah sebagai berikut:

  1. Pada tahun 1876, George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Kemudian oleh Eugen Goldstein, tembakan sinar pada selenium camera yang ditemukan oleh George Carey tersebut dinamakan sinar katoda, karena dapat menembakkan gelombang sinar dalam tabung yang hampa.
  2. Pada tahun 1884, Paul Nipkov, seorang Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
  3. Pada tahun 1888, Freidrich Reinitzeer, seorang ahli botani dari Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD sendiri baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
  4. Pada tahun 1897, Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman yang bernama Karl Ferdinand Braun, la membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.
  5. Pada tahun 1907, Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
  6. Pada tahun 1927, Philo T. Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat berhasil mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
  7. Pada tahun 1929, Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
  8. Pada tahun 1940, Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
  9. Pada tahun 1958, sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan pada televisi dikemukakan Dr. Glenn Brown.
  10. Pada tahun 1964, Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertama kali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan oleh Larry Weber.
  11. Pada tahun 1967, James Fergason menemukan teknik twisted nematic, yaitu layar LCD yang lebih praktis.
  12. Pada tahun 1968, layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
  13. Pada tahun 1975, Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
  14. Pada tahun 1979, para ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic Light Emitting Diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
  15. Pada tahun 1981, stasiun televisi Jepang NHK mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
  16. Pada tahun 1987, Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
  17. Pada tahun 1995, setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. la berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian mengadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
  18. Pada dekade 2000, masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Hingga sekarang, penemuan dan inovasi televisi masih terus dikembangkan, baik oleh perseorangan maupun badan usaha. Modernisasi televisi ini bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia di segala bidang.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sejarah dan Perkembangan Komputer dari Generasi ke generasi

Jenis dan Macam Televisi

Klasifikasi televisi menurut jenisnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Televisi Analog dan Televisi Digital.

  • Televisi Analog

Pengertian dari televisi analog adalah televisi yang mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan frekuensi dari sinyal. Sinyal video analog yang ditampilkan pada pesawat televisi ini ditransmisikan melalui kabel atau pancaran udara, yang merupakan hasil dari berbagai bentuk gelombang continue. Nilai sinyal tersebut pada saat tertentu berada dinilai maksimum dan minimum.

Ada tiga standar sistem penyiaran televisi yang popular di seluruh dunia dalam hal scanning lines-nya, dan yang kita kenal sampai saat ini, yaitu:

  1. NTSC (National Television Standarts Committee)
  2. PAL (Phase Altenating by Line)
  3. SECAM (Sequential Couleur Avec Memoire)

Standard Analog Televisi dan Negara yang Menggunakannya

FORMAT SISTEM

NEGARA

GARIS

VIDEO HORIZONTAL
NTSC

(National Television Standarts Committee)

USA, Canada, Jepang, Korea, Meksiko 525 garis
PAL

(Phase Altenating by Line)

Australia, China, Asia, Indonesia, sebagian besar Eropa dan Asia, Amerika Selatan 625 garis
SECAM

(Sequential Couleur Avec Memoire)

Perancis, AsiaTengah, beberapa Negara di Afrika, dan Eropa Timur 740 garis
  • Televisi Digital

Pengertian dari Televisi Digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat  televisi. Penyiaran dengan sistem digital saat ini sedang dikembangkan karena banyak keuntungan yang diperoleh, diantaranya:

  • Khususnya dalam penghematan penggunaan spectrum frekuensi atau bandwidth, karena seperti diketahui frekuensi merupakan sumber daya yang terbatas, sehingga harus tepat dalam pengelolaan dan pemanfaatannya.
  • Sangat kompatibel atau dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada, karena berbasis digital komputerisasi atau data.
  • Mempersempit kesalahan operasional (human error), karena lebih sederhana dalam pengoperasiannya. Selain itu, memungkinkan penggunaan personel yang tidak terlalu banyak.
  • Lebih menghemat dalam segi maintenance karena sudah terkomputerisasi dalam database, dengan minimal penggunaan hardware seperti mekanik roboting yang menggunakan pegas-pegas dengan selastisitas terbatas.
  • Sistem software yang terintegrasi dalam satu bahasa (satu operating sistem), misalnya under windows, sehingga memungkinkan up-dating versi setiap saat.

Seperti halnya televisi broadcasting analog, digital televisi juga memiliki standar sendiri yaitu :

  • DVB (Digital Video Broadcast), yang dikategorikan menjadi DVB-S (Satellite), DVB-T (Terrestrial), DVB-C (Cable), DVB-H (Handheld), dan DTV Broadcasting.
  • ATSC (Advanced Television Sistems Committee)
  • ISDB (Integrated Services Digital Broadcasting)

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Unsur-Unsur Komunikasi


Ciri Karakteristik Televisi

Di dalam buku Elvinaro (2007:137-139), karakteristik televisi dibagi kedalam tiga jenis sebagai berikut.

Audiovisual

Jika dibandingkan dengan media penyiaran lainnya televisi memiliki suatu kelebihan, yaitu dapat didengar sekaligus dilihat. Oleh karena itu, televisi dapat dikatakan sebagai media massa elektronik audiovisual. Walaupun demikian, bukan berarti gambar lebih penting dari kata-kata, akan tetapi keduanya harus ada kesesuaian yang baik.

Berpikir Dalam Gambar

terdapat dua tahapan yang dilakukan pada proses berpikir dalam gambar. Yang pertama, visualisasi (visualization) yaitu menerjemahkan kata-kata yang memiliki gagasan yang menjadi gambar secara individual. Yang kedua, picturization (penggambaran) yaitu suatu kegiatan merangkai gambar-gambar yang dilakukan dengan sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya dapat mengandung arti atau makna tertentu.

Pengoprasian Lebih Kompleks

Jika dibandingkan dengan siaran radio, siaran televisi jauh lebih kompleks serta lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan dalam siaran televisi pun lebih banyak serta dalam mengoprasikannya pun lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dibidang itu dan harus terlatih.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Tujuan Komunikasi Berserta Menurut Para Ahli

Fungsi dan Tujuan Televisi

  1. Alat Informasi
    Kehadiran televisi menjadi sangat penting sebagai sarana hubungan interaksi antara yang satu dengan yang lain dalam berbagai hal yang menyangkut perbedaan, dan persamaan persepsi tentang suatu isu yang terjadi di belahan dunia ini. Dalam hal ini, massa kemudian menjadi objek dari sebuah liputan di televisi. Informasi berkaitan dengan massa kemudian diolah dalam proses olah data audio visual sebagai paket dari pengemasan informasi. Kemudian ditransmisikan melalui sebuah pancaran digital yang diterima masyarakat sebagai sumber informasi.
  2. Media Edukasi
    Banyak upaya yang diusahakan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah pengembangan media pendidikan. Yang dimaksud dengan media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan. Dengan demikian tolak ukur sudut pandang media pendidikan terhadap tayangan di televisi dipandang sebagai salah satu media pendidikan, dengan catatan apabila tayangan tersebut dapat memberikan informasi yang berkualitas dan memiliki nilai pendidikan moral dan ilmu pengetahuan.
  3. Kontrol Sosial
    Dalam konteks televisi sebagai kontrol sosial, setidaknya televisi mempunyai sebuah fungsi sebagai gambaran kehidupan sosial dalam suatu negara. Melalui televisi, seseorang dapat mengetahui bagaimana sebuah sistem kehidupan sosial itu diciptakan. Untuk lebih konkritnya, sebuah kenyataan ini bisa kita lihat misalnya ketika kita membandingkan sebuah produk film asli Indonesia dengan produk film yang diproduksi oleh negara lain, dari situ kita bisa melihat perbedaan yang sangat menonjol.
  4. Fungsi hiburan
    Sekarang ini, Indonesia sedang dalam era pancaroba, dimana ketika memasuki gerbang zaman globalisasi yaitu masa dimana segala bidang kehidupan berada diambang tinggal landas seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini tidak mengecualikan kemajuan yang begitu pesat dalam berbagai bidang termasuk salah satunya industri hiburan, apalagi hal ini salah satunya dipicu oleh ambisi mengejar rating di hati masyarakat.
  5. Media penghubung secara geografis
    Inilah kecanggihan teknologi yang semakin hari semakin pesat sehingga waktu yang lama terasa semakin cepat, sebuah wilayah yang luas semakin terasa sempit. Segala pekerjaan manusia semakin mudah untuk dilakukan. Semakin mudah untuk diselesaikan dengan teknologi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Sejarah Internet Beserta Manfaatnya

Program Acara Televisi

MenurutSoenarto, 2007:1), Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya.

Sedangkan menurut pendapat Naratama di dalam bukunya yang berjudul “Sutradara Televisi: Dengan Angle Dan Multi Camera” (2004:63), beliau mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat dan pengertian diatas, dapat kita disimpulkan bahwa program televisi sangat berpengaruh pada keberhasilan sebuah acara televisi yang akan diproduksi. Program acara televisi juga menentukan siapa target yang akan menonton acara televisi tersebut dan bagaimana cara menyajikannya agar dapat diterima dan dinikmati oleh penonton yang menjadi target acara tersebut.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Konsep dan Letak Geografis Indonesia

Kelebihan dan Kekurangan Televisi

Menurut Skomis (1985), kelebihan televisi yang paling terlihat adalah memberikan gambaran berupa video apabila dibandingkan dengan dengan media massa lainnya seperti radio, majalah, surat kabar, buku dan lain sebagainya. Sehingga televisi tampak memberikan sifat yang sangat istimewa. Sehingga televisi dikatakan sebagai gabungan dari media dengan gambar. Baik bersifat informatif, hiburan, maupun pendidikan ataupun bahkan penggabungan antara ketiga unsur tersebut.

Menurut Syahputra (2006:70), terdapat empat kelebihan televisi, sebagai berikut.

  • Mampu menguasai jarak serta waktu, karena teknologi televisi menggunakan gelombang elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi melalui satelit.
  • Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.
  • Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif).
  • Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis.

Menurut Syahputra (2006:70), terdapat empat kekurangan televisi, sebagai berikut.

  • Media televisi terikat waktu tontonan.
  • Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung dan vulgar.
  • Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa. Bersifat “transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak dapat dimemori oleh pemirsanya. Sangatlah berbeda dengan media cetak, informasi dapat disimpan dalam bentuk kliping.

Daftar Pustaka

  • Mufid, Muhammad. (2005). Komunikasi Regulasi dan Penyiaran. Jakarta: Prenanda Media.
  • Kuswandi, Wawan. (1996). Komunikasi Massa: Sebuan Analisis Media Televisi. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
  • Mayrizki, Yossika Vidya. (2013). Media Televisi Terhadap Prilaku Anak. Artikel Jurnal Ilmiah