Pengertian dan Fungsi Jaringan Meristem

Diposting pada

Pengertian-Jaringan-Meristem

Pengertian Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel –selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus ( bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel – sel tubuh pada tumbuhan. Meristem terdapat pada bagian – bagian tertentu saja pada tumbuh – tumbuhan.

Jaringan meristem merupakan salah satu jaringan pada tumbuhan yang terdiri dari sel-sel bersifat embrional atau aktif membelah. Jaringan ini ialah jaringan yang menjadi titik pokok proses pertumbuhan pada tanaman. Umumnya terletaak pada bagian ujung akar, kambium, ujung batang, dan pangkal batang. berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibagi menjadi 3, diantaranya yaitu jaringan meristem apikal, jaringan meristem interkalar, dan juga jaringan meristem lateral.

Meristem apikal (ujung) merupakan jaringan meristem yang letaknya berada di ujung batang dan ujung akar tanaman. Ciri utama meristem apikal ialah ia memiliki sel-sel yang tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang dari sel-sel jariingan meristem apikal sering disebut dengan pertumbuhan primer. Meristem interkalar atau aksilar (antara) ialah jariingan meristem yang letaknya berada di antara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Umumnya bisa ditemui dibagian pangkal batang, pangkal ranting,  pangkal cabang, dan pangkal daun.


Meristem lateral (samping) merupakan jaringan meristem yang letaknya bersebelahan dengan organ-organ pada tumbuhan. Jaringan ini mempunyai sel yang aktif membelah dan tumbuh ke samping. Pertumbuhan sel-sel tersebut sering disebut dengan pertumbuhan sekunder. Adapun contoh bagian tumbuhan yang mempunyai jaringan ini misalnya kambium. Selain berdasarkan letaknya, jaringan meristem juga bisa digolongkan berdasarkan asal terbentuknya menjadi jaringan promeristem, meristem primer dan juga meristem sekunder. Apa itu jaringan promeristem, meristem primer dan juga meristem sekunder? Jaringan promeristem merupakan jaringan meristem yang telah ada semenjak tumbuhan masih berada dalam fase embrio.

Jaringan meristem primer merupakan jaringan meristem yang menghasilkan pertumbuhan primer atau pertumbuhan memanjang dan meninggi. Biasanya terletak di ujung batang dan juga akar. Jaringan sekunder merupakan jaringan meristem dewasa yang sel-selnya telah mengalami diferensiasi atau perkembaangan lanjut. Jaringan ini menghasilkan pertumbuhan diameter batang yang membesar.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Jaringan Meristem


Ciri – ciri Jaringan Meristem

Ciri - ciri Jaringan Meristem

  • Bentuk dan ukurannya selnya sama (kubus)
  • Dinding Selnya Tipis
  • Selnya penuh dengan protoplasma
  • Isi sel tidak mengandung zat makanan
  • Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Macam-Macam Jaringan Tumbuhan dan Fungsinya Lengkap


Fungsi Jaringan Meristem

Seperti telah dijelaskan pada pengertian jaringan meristem di atas, fungsi jaringan meristem secara umum ialah sebagai jaringan yang menyokong pertumbuhan tanaman baik ke arah atas (meninggi) maupun ke arah samping atau membesar. Akan tetapi, masing-masing jaringan meristem sebetulnya mempunyai fungsi berlainan yang lebih spesifik. Fungsi jaringan meristem tersebut antara lain ialah:

  • Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan meninggi pada batang dan juga memanjang pada akar.
  • Sebagai jaringan penyokong pertumbuhuan diameter batang.
  • Sebagai jaringan penyokong pertumbuhan organ perantara taanaman.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Proses Pertumbuhan Embrio Pada Tumbuhan dan Perkembangan Embrio


Struktur Jaringan Meristem

Struktur Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang masih muda dan bersifat selalu membelah diri. Jaringan meristem sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Jaringan ini kita jumpai pada ujung batang, ujung akar, dan pada kambium. Jaringan inilah yang menyebabkan tumbuhan menjadi lebih tinggi dan besar, dan akar semakin panjang. Jaringan meristem yang terletak pada ujung batang maupun ujung akar disebut meristem primer. Jaringan meristem ini terdapat pada tumbuhan baik dikotil maupun monokotil. Jaringan meristem yang terletak antara floem dan xilem disebut jaringan meristem sekunder dan jaringan ini terdapat pada tumbuhan dikotil.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Embrio Pada Manusia dan tahapan perkembangan embrio


Jenis Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 3, yaitu promeristem, meristem primer dan meristem sekunder.

Promeristem

Jaringan meristem yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan. Embrio/lembaga punya tiga bagian yaitu:

  • Radikula (akar lembaga)
  • Kotiledon (daun lembaga)
  • Kaulikulus (batang lembaga)

Didalam biji ada beberapa bagian yaitu Plumula, Epikotil, Hipokotil, dan Kotiledon. Bagian bawah pangkal (Aksis) yang melekat pada kotiledon dinamakan Hipokotil dan bagian ujungnya (Terminal) disebut Radikula. Bagian atas pangkal adalah Epikotil dan bagian ujungnya adalah Plumula yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya.

Pada biji jagung (Tumbuhan Monokotil) hanya terdapat satu Kotiledon yang sering dinamakan dengan sekutelum. Pada saat terjadinya proses perkecambahan, akar akan diselubungi oleh Koleoriza dan pada ujung embrio diselubungi oleh Koleoptil. Perkecambahan adalah munculnya Plantula (Tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembanagn embrio. Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang sedangkan Radikula menjadi akar.


Perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu perkecambahan Hipogeal dan perkecambahan Epigeal.

  1. Perkecambahan Hipogeal: Pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada dalam tanah. Contoh pada kacang kapri.
  2. Perkecambahan Epigeal: Tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar kepermukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh: Kacang Tanah, Kacang Hijau.

Jaringan meristem primer

Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan ujung akar. Meristem yang terdapat diujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar semakin bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.


Pada meristem primer  yang terletak pada ujung  batang tumbuhan, terdapat beberapa teori yang disebut dengan teori titik tumbuh, yaitu sebagai berikut:

  • Teori Sel Apikal–Hofmeister dan Nageli. Tidak ada perbedaan khusus pada asal-usul jaringan apikal pada pucuk tumbuhan. Karena seluruh sel pada pucuk batang berawal dari satu sel tunggal.
  • Teori Histogen–Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein (15 Mei 1822 – 27 Agustus 1880)

Teori Histogen klasik yang diutarakan Hanstein pada 1868 menyatakan bahwa ada sejenis stratifikasi (=pengelompokan, keadaan yang bertingkat–seperti pada kata “strata sosial“) pada ujung batang tumbuhan angiospermae. Hanstein menyatakan adanya bagian pusat tanaman yang diselimuti oleh beberapa lapisan yang tersusun rapi, yang saling menyelubungi dengan ketebalan yang konstan (kamsud gw, kalo misalnya lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X itu akan dan hanya akan setebal itu di seluruh bagian meristem apikal). Masing-masing lapisan dipercaya terdiri dari beberapa sel meristematis yang saling bertumpukan, yang terletak pada bagian paling pucuk dari batang. Beberapa tahun kemudian, interpretasi teori Hanstein terhadap peran masing-masing lapisan sudah tidak digunakan lagi, tapi konsep dasar tentang adanya lapisan meristem yang bertingkat pada ujung batang tetap digunakan.


Berikut ringkasan teori histogennya Hanstein: Meristem primer terdiri dari 3 lapisan sel pembentuk jaringan, yaitu

  1. Dermatogen (pembentukan epidermis),
  2. Periblem (pembentukan korteks), dan
  3. Plerom (pembentukan silinder pusat).

Teori Tunika Korpus–Schmidt. Sebagai kelanjutan dari konsep yang dikemukakan Hanstein, Buder dan para muridnya mengembangkan teori Tunika-Korpus. Berbeda dengan Hanstein yang mengemukakan tiga lapisan, Buder hanya megemukakan dua lapisan jaringan dalam teorinya, yaitu “tunika” yang terdiri dari satu atau lebih lapisan sel yang menyelimuti “korpus” atau jaringan pusat.


Schmidt, muridnya Buder, mengembangkan kembali teori ini. Dia menitikberatkan pada perbedaan dua lapisan ini. Dia menyampaikan ide bahwa perbedaan utama dari tunika dan korpus adalah perbedaan antara pertumbuhan dan pembelahan sel. Pertumbuhan pada tunika, yang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan melengkung batang, mengakibatkan perluasan permukaan tumbuhan, namun tidak berpengaruh pada ketebalan masing-masing lapisan. Bisa dilihat pada gambar di bawah. Pertumbuhan itu tidak mengakibatkan bagian ujung (paling atas) menjadi tipis dan bagian tepi jadi tebal.


Model Tunika-Korpus dari “meristem apikal” (=pucuk tanaman–bagian atas–yang mengalami pertumbuhan ke atas). Lapisan epidermis [L1] dan subepidermis [L2] disebut tunika. [L3] disebut korpus. Sel-sel di L1 dan L2 membelah secara melengkung untuk menjaga lapisan-lapisan ini tetap terpisah satu sama lain. Sedangkan sel-sel L3 membelah dengan arah yang lebih random lagi. Sedangkan, pertumbuhan silinder pusat (korpus) bertitik berat pada pertambahan massa tumbuhan. Pertumbuhan pada jaringan ini cenderung tidak reguler, yang mengakibatkan pertambahan massa tumbuhan tidak konstan. Kadang cepat, kadang pelan. Kerjasama yang baik antara pertambahan luas permukaan oleh tunika dan pertambahan volume tumbuhan oleh korpus menghasilkan keserasian pertumbuhan pada tanaman.


Jaringan meristem sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa dan selanjutnya berubah menjadi meristematis. Sel –sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola. Contohnya, kambium dan kambium gabus. Kambium dijumpai di dalam batang dan akar da tumbuhan golongan dikotil dan Gymnospermae, serta beberapa tumbuhan dari golongan monokotil ( Agave,Aloe, Jucca, dan Draceana).  Kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar dilalui air.


Kambium biasa dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  • Kambium Vasikuler
    Kambium Vasikuler adalah cambium yang berada di dalam berkas pengangkut, yaitu di antara floem dan xylem.
  • Kambium Intervasikuler
    Kambium Intervasikuler adalah kambium yang berada di antara berkas pengangkut. Kesatuan antara kambium vasikuler dengan cambium intervasikuler membentuk lingkaran cambium atau lingkaran vaskuler.

Pada meristem apeks primer dapat dibedakan antara promeristem dan daerah meristematis dibawahnya dimana sel telah mengalami diferensiasi sampai taraf tertentu. Promeristem terdiri dari pemula-pemula apeks bersama dengan sel derivatnya yang masih berdekatan dengan pemula. Daerah meristematik di bawahnya yang telah sebagian terdiferensiasi terdiri dari :

  1. protoderm yang menghasilkan epidermis
  2. prokambium yang membentuk jaringan pembuluh primer
  3. meristem dasar yang membentuk jaringan dasar seperti parenkim.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi dan Bentuk Jaringan Epidermis beserta Cirinya


Jaringan Meristem berdasarkan Letaknya

  1. Jaringan Meristem Lateral
    Merupakan jaringan yang berada pada kambium gabus dan kambium pembuluh (vascular Cambium). Kambium gabus adalah bagian dari korteks yang berfungsi dalam pembentukan lapisan kulit bergabus (phelloderm), sedangkan kambium pembuluh adalah kambium yang membatasi bagian kulit kayu dari kolom kayu. Kambium pembuluhlah adalah apa yang sering kita sebut sebagai kambium saja. Pertumbuhan kambium ke arah dalam akan membentuk kayu sedangkan perkembangan kambium ke arah luar akan membentuk kulit batang. Baik kambium gabus maupun kambium pembuluh terbentuk dari jaringan meristem yang sudah ada pada akar dan batang.

  2. Jaringan meristem interkalar
    Jaringan meristem interkalar adalah jaringan yang berperan dalam pembentukan bunga dan mempercepat pertumbuhan diameter batang. Jaringan meristem ini terletak di antara jaringan meristem sekunder dengan jaringan meristem primer.


  3. Jaringan meristem apikal
    Disebut juga sebagai meristem ujung karena keberadaan jaringan meristem yang letak pada bagian ujung akar, ujung batang utama dan ujung batang lateral. Semua jaringan meristem yang terbentuk dari jaringan apikal disebut dengan jaringan meristem primer yang mendorong terjadinya pertumbuhan primer. Karena berada di bagian ujung, meristem apikal menghasilkan sel baru yang membuat tanaman semakin panjang. Proses pertumbuhan pada jaringan ini juga menghasilkan daun bunga dan tunas apikal.


Daftar Pustaka

  • Jati, W.2007.Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Ganeca Exact
  • Ridhawati.2009.Biologi Umum.Universitas Cokroaminoto Palopo
  • Campbell,N.A.,J.B.Reece & L.G.Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga
  • Wahyu S,I.2006.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Bogor:CV Duta Grafika