Pengertian dan Teknik Interpretasi beserta Menurut Para Ahli

Diposting pada

pengertian-interpretasi

Pengertian Interpretasi

Interpretasi atau yang biasa sering disebut dengan penafsiran merupakan proses komunikasi secara lisan atau gerakan di antara dari dua atau lebih pembicara yang tidak dapat menggunakan symbol – simbol yang sama, baik secara simultan ( dikenal sebagai Interpretasi Simultan ) atau secara berurutan ( dikenal sebagai Interpretasi Berurutan ). Menurut definisi, Interpretasi ini hanya digunakan sebagai suatu metode apabila dibutuhkan. Apabila suatu objek ( karya seni, ujaran, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya ) yang juga cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan bisa mengundang suatu Interpretasi. Istilah Interpretasi itu sendiri bisa merujuk pada proses penafsiran yang saat itu sedang berlangsung atau hasilnya.

Suatu Interpretasi juga dapat merupakan salah satu bagian dari suatu presentasi atau juga penggambaran informasi yang dapat diubah untuk menyesuaikan dengan suatu kumpulan simbol spesifik. Informasi itu sendiri juga dapat berupa lisan, tulisan, gambar, matematika, atau juga berbagai bentuk bahasa lainnya. Makna yang sangat kompleks dapat timbul pada sewaktu penafsir baik secara sadar maupun secara tidak sadar melakukan rujukan silang terhadap salah satu objek dengan menempatkannya pada kerangka sebuah pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas misalnya.

Istilah interpretasi mungkin ini jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini lebih sering kita baca di artikel ilmiah atau pun berita di koran, seperti interpretasi data, interpretasi sejarah, interpretasi karya seni, dan sebagainya. Karena itu, banyak masyarakat awam yang tidak begitu paham mengenai arti sebetulnya dari interpretasi ini.

Misalnya, sebuah lukisan abstrak yang kurang dapat dipahami maksudnya bagi sebagian besar orang. Lukisan ini pun bisa menjadi objek interpretasi sehingga orang awam bisa mengetahui makna yang terkandung pada lukisan tersebut. Demikian juga pada karya seni lainnya, novel, semisal film, puisi, atau lagu. Selain karya seni, interpretasi juga bisa dilakukan terhadap data, seperti data statistik. Misalnya, data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan juga  rata-rata penghasilan warga desa. Data-data ini bisa diinterpretasikan untuk memperoleh informasi, seperti pengaruh besarnya jumlah warga yang berjenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki dengan tingkat penghaasilan masyarakat.

Interpretasi terhadap suatu objek antara satu orang dengan orang laiin bisa saja berbeda. Interpretasi ini sangat bergantung dari sudut pandang dan latar belakang orang yang menginterpretasikan. Akan tetapi, ini bisa menjadi hal yang sangat positif karena kita bisa melihat dan memahami suatu objek dari beberapa sudut pandang. Salah satu faktor yang sangat penting dalam melakukan interpretasi terhaadap objek ialah latar belakang orang yang bersangkutan. Orang yang menginterpretasikan sesuaatu hendaknya mempunyai landasan ilmu pengetahuan dan pengalaman mumpuni yang terkait erat dengan objek yg akan diinterpretasikan. Hal ini agar hasil interpretasi bisa dipertanggungjawabkan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Integrasi, Jenis-Jenis dan Faktor-Faktor Integrasi | Ayoksinau.com


Interpretasi Menurut Para Ahli

  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), interpretasi secara singkat bisa diartikan sebagai pemberian kesan, tafsiran, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu hal atau objek. Interpretasi juga dapat didefinisikan sebagai proses komuniikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak bisa menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) maupun berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan). Berdasarkan definisi tersebut, interpretasi hanya bisa digunakan sebagai metode jika dibutuhkan. apabila suatu objek (karya seni, ujaran, dan lain-lain) cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan mengundang suatu interpretasi. Interpretasi biasanya dilakukan untuk mendapatkan pengertian ataupun pengetahuan yang lebih jelas atau mendalam tentang sesuatu haal atau objek.
  • Menurut Kaelan (1998) interpretasi adalah suatu seni yang menggambarkan komunikasi secara tidak langsung, akan tetapi komunikasi tersebut bisa dengan mudah dipahami. Interpretasi sangat berkaitan dengan jangkauan yang harus dicapai oleh subjek dan pada waktu yang bersamaan juga diungkapkan kembali sebagai suatu struktur identitas yang ada dalam kehidupan, objektivitas, dan sejarah. Interpretasi diadakan untuk mendapatkan suatu pengertian dan pengetahuan dengan lebih jelas serta mendalam. Contoh, sebuah lukisan abstrak yang susah bahkan kurang bisa dipahami maksudnya. Lukisan tersebut bisa menjadi objek interpretasi, sehingga orang awam mudah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam lukisan. Interpretasi juga bisa diaplikasikan pada data statistik seperti data jumlah penduduk berdasarkan gender dan penghasilan rata-rata di masyarakat. Data-data tersebut bisa diinterpretasikan sehingga dapat diketahui info-info yang ada di masyarakat.
  • Menurut Interpretasi adalah suatu mata rantai komunikasi antara pengunjung dan sumberdaya yang ada (Sharpe, 1982). Sedangkan Tilden (1957) yang disebut juga Bapak Interpretasi menyatakan bahwa Interpretasi lingkungan adalah suatu aktivitas pendidikan untuk mengungkapkan arti dan hubungan antara obyek alami dengan kelompok sasaran, dengan pengalaman tangan pertama, dan dengan penggambaran media (ilustrasi) secara sederhana.
  • Menurut Harold Walin (dalam Sharpe, 1982), Kepala Taman Metropolitan Cleveland, mengatakan bahwa “Interpretasi adalah suatu cara pelayanan untuk membantu kelompok sasaran supaya tergugah rasa sensitifnya dalam merasakan keindahan alam, kekomplekannya, variasinya dan hubungan lingkungan, rasa kagum dan mempunyai keingintahuan. Hal itu semua akan membantu kelompok sasaran untuk merasakan lingkungan sebagai rumahnya dan dapat mengembangkan persepsinya.
  • Menurut Soedjono Dirdjosisworo interpretasi dalam hukum adalah menentukan arti/makna dari suatu teks dan bunyi pasal seta hal-hal terkait dengannya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Tujuan Komunikasi Berserta Menurut Para Ahli


Tujuan Interpretasi

Tujuan Interpretasi ini biasanya yaitu untuk dapat meningkatkan pengertian, akan tetapi kadang, seperti halnya pada propaganda atau cuci otak, tujuannya justru malah untuk mengacaukan tentang pengertian dan malah membuat kebingungan. beberapa tujuan dari Interpretasi. Berikut bebeapa tujuan yang terdapat pada Interpretasi adalah:

  • Interpretasi dapat mendorong pengunjung untuk menggunakan sumber daya yang bermakna dan memperkuat gagasan dan memerlukan perilaku khusus.
  • Interpretasi dapat digunakan untuk meminimalkan dampak manusia pada sumber daya dengan berbagai cara.
  • Meningkatkan pemahaman publik tentang tujuan suatu institusi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Kompetensi Menurut Para Ahli | Ayoksinau.com


Teknik Interpretasi

Untuk melaksanakan kegiatan interpretasi tersebut bisa dilakukan dengan beberapa cara/teknik. Menurut Sharpe (1982) secara garis besar terdapat dua macam teknik interpretasi. a. Teknik secara langsung (attended service)

Adalah kegiatan interpretasi yang melibatkan langsung antara interpreter (penginterpretasi), kelompok sasaran dengan obyek interpretasi yang ada sehingga kelompok sasaran dapat secara langsung melihat, mendengar atau bila mungkin mencium, meraba dan merasakan obyek-obyek intrepretasi yang dipergunakan dan biasanya dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut:

  1. Informasi. Kelompok sasaran akan mendapatkan informasi tentang obyek yang akan dikunjungi.
  2. Rencana kegiatan pelaksanaan program akan dijelaskan pada suatu pusat pengunjung atau dikenal juga dengan nama pusat informasi, jadi kelompok sasaran sudah lebih dulu mengetahui program interpretasi yang dipilih dan garis besar rencana perjalanannya.
  3. Penyampaian uraian-uraian. Dilakukan oleh interpreter pada saat melaksanakan program interpretasinya.. Dengan adanya kontak antara kelompok sasaran dengan penginterpretasi maka ada suatu komunikasi langsung, dan disini peran seorang penginterpretasi sangat besar untuk dapat mengungkapkan secara menarik semua potensi dalam suatu kawasan. Seorang penginterpretasi yang baik harus dapat membuat suasana yang santai sehingga kelompok sasaran akan dapat bebas bertanya ataupun dapat mengutarakan keluhan-keluhannya.

Interpretasi secara langsung dapat berupa:

Tamasya keliling atau berjalan-jalan dengan interpreter wisata.

Kelompok sasaran dalam kelompok-kelompok atau perorangan yang bergabung membentuk suatu rombongan berjalan-jalan atau dengan kendaraan mendatangi obyek-obyek interpretasi dengan dipandu oleh penginterpretasi dan mengikuti salah satu program penginterpretasi yang sudah disusun.

Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan interpretasi dengan melakukan pergerakan atau perjalanan. Terdapat 3 karakteristik dalam kegiatan ini yaitu peserta berpindah dari satu tempat ke tempat lain, terdapat beberapa tempat istirahat atau pemberhentian untuk menunjukkan suatu obyek di lokasi tersebut dan untuk kegiatan ini diperlukan komitmen lebih dari peserta karena mereka memerlukan waktu dan energi yang lebih banyak untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lain.

Ada beberapa contoh dari perjalanan ini yaitu :

  • Berjalan menyusuri jalur untuk mengamati hewan dan tumbuhan yang terdapat di jalur tersebut serta bagaimana mereka berinteraksi.
  • Memandu kelompok sasaran mendatangi area persemaian, kebun atau area demonstrasi lainnya.
  • Berjalan memalui suatu kawasan dan menjelaskan mengenai sejarah atau kondisi dari kawasan tersebut.
  • Memandu kelompok sasaran untuk melihat – lihat di wisma cinta alam atau pameran yang telah disiapkan.

Agar suatu perjalanan lebih efektif maka perencana harus merencanakannya dengan seksama mulai dari awal hingga akhir. Persiapkan jalur interpretasi, tanda – tanda dan apabila memungkinkan disusun brosur yang menjelaskan mengenai kegiatan perjalanan tersebut. Untuk perjalanan di luar ruangan, interpreter atau fasilitator perlu melakukan uji coba di rute yang dipilih sebanyak beberapa kali untuk melihat kondisi dan situasi secara menyeluruh, membuat catatan mengenai hal – hal khusus yang dapat membahayakan peserta dan lain – lain. Satu hal yang harus diingat oleh interpreter atau fasilitator bahwa melakukan perjalanan dengan sekelompok orang akan memakan waktu yang lebih banyak daripada melakukan perjalanan sendiri. Dalam melakukan perjalanan interpretasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Sebelum perjalanan
    Interpreter atau fasilitator harus tiba di tempat lebih awal agar dapat menolong peserta untuk menemukan lokasi. Berbicara dengan peserta begitu mereka tiba sehingga peserta merasa disambut dengan tangan terbuka dan senang hati. Suatu pembicaraan informal dapat membangun hubungan dengan peserta dan memungkinkan interpreter mendapatkan pengetahuan mengenai kebutuhan dan minat, tingkat pengetahuan, dan harapan dari para peserta yang mengikuti perjalanan tersebut.
  2. Penjelasan awal
    Dalam penjelasan awal, peserta diberi informasi mengenai gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan, jarak dan kondisi jalan yang akan ditempuh, serta hal – hal yang perlu diperhatikan oleh peserta, misalnya tempat – tempat yang berbahaya. Selain itu ditanyakan pula pada peserta mengenai kesiapan mereka baik fisik, mental maupun perlengkapan yang diperlukan selama perjalanan.
  3. Pada setiap pemberhentian
    Ada tempat – tempat pemberhentian akan membantu peserta untuk memfokuskan perhatian pada pesan yang ingin disampaikan, mempelajari hal – hal yang mereka lihat sepanjang perjalanan dan untuk memperpanjang minat mereka agar tidak cepat bosan. Di tempat pemberhentian tersebut :
    a ? Tarik perhatian peserta terhadap obyek yang ingin didiskusikan dengan cara berdiri di sebelah obyek tersebut, menunjuknya atau menjelaskan lokasi keberadaan obyek tersebut dan meminta peserta untuk mencarinya.
    b ? Memberikan penjelasan mengenai obyek yang dimaksud, identifikasikan dan berikan informasi menarik yang disertai dengan anekdot – anekdot yang lucu.
    c ? Hubungkan diskusi tersebut dengan inti pesan yang ingin disampaikan.
    d ? Setelah selesai, persiapkan peserta untuk melanjutkan perjalanan dan berikan sedikit gambaran mengenai apa yang akan mereka temukan selanjutnya.
  4. Hal – hal lain yang harus diperhatikan
    Dalam perjalanan bisa diselingi dengan permainan, pengamatan dan lain – lain. Jika diantara peserta terdapat seseorang yang memiliki keterbatasan indra, maka aktifitas dapat dimodifikasi dengan menambah ilustrasi, deskripsi dan lain – lain. b) Percakapan atau diskusi di lokasi dengan/tanpa demonstrasi.
    Cara ini biasanya dilakukan pada tempat-tempat khusus, misalnya tempat-tempat yang memiliki keunikan flora dan fauna tertentu. Flora biasanya dapat ditunjukkan secara langsung, sedangkan untuk fauna dapat ditunjukkan di tempat-tempat yang menjadi tempat bermain, mencari makan, tidur, dan sebagainya.
    Beberapa jenis kegiatan yang termasuk interpretasi dengan teknik tersebut antara lain : ? Bercerita
    Sebuah cerita dapat menjadi bahan pendidikan sekaligus bahan hiburan yang menyenangkan. Ada beberapa cerita yang memberikan pelajaran atau pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab oleh pendengar. Setiap orang, masyarakat atau kebudayaan memiliki cerita sejarah dan tradisi yang berbeda – beda yang mempengaruhi cerita yang mereka sampaikan.
    Seperti suatu cerita rakyat, temanya akan berkaitan dengan sejarah alam dan budayanya. Contohnya saja salah satu cerita rakyat Pasundan atau Parahyangan, yaitu Sangkuriang. Tema dan latar belakang ceritanya berkisar dari pegunungan, hutan, dan kerajaan. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar alam Bumi Pasundan terdiri dari pegunungan dan hutan serta terdapat banyak kerajaan.
    Si pencerita dapat menceritakan kembali peristiwa – peristiwa yang aneh dan menakjubkan yang berkaitan dengan kehidupan sehari – hari atau memberikan penjelasan bagaimana peristiwa – peritiwa tersebut dapat terjadi. Dengan cara tersebut, interpreter dapat menangkap perhatian sasaran dengan cerita – cerita imajinatif yang memiliki pesan – pesan penting yang akan diingat oleh pendengar. Untuk sebagian pendengar, dapat juga dilaksanakan diskusi cerita tersebut dan bagaimana hal tersebut dapat mengungkapkan adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya dan kepercayaan yang menjadi dasar tingkah laku mereka. Pendengar (sasaran) juga dapat menjadi pencerita. Setelah interpreter menceritakan suatu cerita dan mendiskusikannya, pendengar (sasaran) tadi kemudian dirangsang untuk menulis cerita atau essay yang bertemakan lingkungan dan kemudian menceritakannya kembali kepada yang lain. Kegiatan tersebut dapat menjadi suatu kegiatan yang kreatif dan menyenangkan serta meningkatkan kemampuan dalam menggunakan bahasa yang baik dan dalam menulis.

Untuk melaksanakan kegiatan Khayalan Terpandu, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu :

  • Melakukan penelitian terhadap subyek yang akan dipresentasikan dengan tujuan untuk menghasilkan gambaran yang akurat.
  • Menyusun skenario yang menceritakan kisah tersebut dengan menghubungkan beberapa gambaran yang terpisah. Mulailah kegiatan perjalanan khayalan tersebut dengan mengundang peserta untuk duduk di tempat yang mereka anggap nyaman. Sebagai tambahan, interpreter dapat memilih setting yang alami atau menggunakan peralatan audio untuk menambah efek suasana.
  • Interpreter harus mengusahakan agar para peserta merasa nyaman dan tidak memikirkan sesuatu hal yang dapat mengacaukan pikiran.
  • Interpreter harus dapat memandu pendengar untuk mengikuti perjalanan khayalan tersebut dengan menghentikan ceritanya untuk beberapa lama agar peserta mempunyai kesempatan untuk memvisualisasikan hal – hal yang anda gambarkan dalam pikiran mereka.
  • Setelah selesai, peserta diajak untuk kembali dari khayalan mereka dan kemudian mengajak mereka untuk saling berbagi pengalaman dengan cara diskusi atau membuat gambar dari bagian perjalanan yang paling mereka sukai. (Regnier, Gross, and Zimmerman 1994 dalam Domroese & Sterling, 1999)

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Unsur-Unsur Komunikasi


Teknik secara tidak langsung

Teknik secara tidak langsung (unattended service). Adalah kegiatan interpretasi yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu dalam memperkenalkan obyek interpretasi. Interpretasi disajikan dalam suatu program slide, video, film, rangkaian gambar-gambar dan sebagainya. Program interpretasi secara tidak langsung ini juga harus dibuat menarik dan betul-betul dapat mewakili potensi alam yang ada di tempat tersebut.

Kedua teknik diatas sebenarnya tidak dapat dipisahkan begitu saja karena biasanya kelompok sasaran yang datang ke suatu kawasan yang mempunyai potensi besar dan luas ingin melihat dulu secara keseluruhan potensi alam yang ada ditempat-tempat tersebut, baru setelah itu melihat salah satu atau beberapa program interpretasi yang ditawarkan. Selain sarana-sarana yang disebutkan diatas sebenarnya masih ada lagi beberapa cara interpretasi lain, yaitu:  Interpretasi di luar tempat aslinya seperti misalnya Urban

Interpretation yang merupakan bentuk interpreatsi yang jauh dari lokasi/kawasan yang diinterpretasikan. Interpretasi ini ditujukan kepada masyarakat yang ingin berlokasi jauh dari obyek interpretasi yang ingin kita jelaskan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Jenis Wawancara Beserta Tujuannya


Merencanakan Interpretasi

Ada beberapa langkah penting untuk membuat interpretasi yang baik, yaitu:

  • Menentukan obyek atau ide apa yang akan diinterpretasikan. Obyek atau ide tersebut sebaiknya ide yang sederhana. Selain itu harus ditentukan pula tujuan dari penyampaian interpretasi tersebut. Misalnya saja anda ingin menginterpretasikan mengenai “sampah”, sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah agar masyarakat memahami mengenai bahaya dari sampah tersebut. Obyek dan tujuan tersebut sederhana saja, akan tetapi dapat menjadi suatu bagian dari tujuan yang lebih besar, misalnya saja Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat.
  • Mengidentifikasi target sasaran (kelompok masyarakat) yang dituju dan memikirkan bagaimana anda akan menyampaikan interpretasi anda pada kelompok sasaran tersebut. Cobalah untuk menggabungkan berbagai cara agar dapat mencapai tujuan yang anda harapkan.

Kelompok sasaran yang anda hadapi akan sangat beragam, mulai dari latar belakang usia, pendidikan, latar belakang budaya dan sosial ekonomi. Oleh karena itu anda sedapat mungkin harus dapat menyesuaikan interpretasi anda dengan kelompok sasaran anda. Memahami latar belakang kelompok sasaran adalah kuncinya. Latar belakang sosial ekonomi merupakan suatu bahan pertimbangan yang penting karena hal tersebut akan berpengaruh pada gaya hidup dan minat mereka. Minat ini akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana mengaitkan kelompok sasaran anda dengan interpretasi anda.

Apabila memungkinkan, seluruh kegiatan interpretasi haruslah dapat menghubungkan antara obyek atau issue yang dibahas dengan kelompok sasaran yang dituju. Orang-orang pada umumnya lebih mudah memahami atau lebih menaruh perhatian pada hal-hal yang berkaitan dengan mereka. Apabila hal tersebut tidak berkaitan dengan mereka atau merupakan suatu hal yang baru maka mereka akan sedikit kesulitan untuk memahaminya dan mungkin mereka menjadi tidak ingin mengetahuinya.

Ada beberapa cara untuk dapat menghubungkan antara obyek interpretasi dengan kelompok sasaran (dalam hal ini manusia) antara lain:

  • Dengan memikirkan sesuatu hal yang familiar dengan kelompok sasaran tersebut seperti misalnya dengan hal-hal atau situasi yang dihadapi oleh mereka sehari-hari. Sebagai contoh, anda ingin menerangkan mengenai satwa liar pada saat berkembang biak maka mereka tidak boleh diganggu. Anda dapat memisalkan dengan manusia yang juga tidak ingin diganggu apabila sedang berdua dengan seseorang yang dekat.
  • Menggunakan anthropomorphism yaitu dengan menempatkan karakteristik manusia pada benda yang bukan manusia. Misalnya saja kepemimpinan raja rimba digambarkan seperti presiden di suatu negara.

Apabila anda menggunakan tanda interpretasi untuk menyampaikan ide anda maka kata-kata yang digunakan haruslah “singkat dan manis”. Jika tidak maka orang yang membacanya akan cepat kehilangan minat untuk membacanya. Tuliskan ide yang paling penting di bagian depan atau atas dan dengan huruf yang lebih besar. Semakin sedikit tulisan yang digunakan akan semakin baik. Cobalah untuk menyampaikan pesan anda sesederhana mungkin. Sebagian besar orang hanya akan membacanya sekilas, oleh karena itu ide umum yang ingin anda sampaikan harus dapat dikomunikasikan dengan pandangan sekilas tersebut.

Satu hal yang penting dalam membuat interpretasi adalah adanya topik atau tema. Tema inilah yang akan menyatukan seluruh materi interpretasi menjadi satu kesatuan. Adanya tema akan sangat membantu terutama jika anda memiliki banyak display atau obyek dalam satu wilayah. Tema akan membantu anda dalam mengurutkan informasi yang ingin disampaikan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Sejarah Linguistik Beserta Menurut Para Ahli


Interpretasi Verbal

Interpretasi verbal merupakan langkah penafsiran kata-kata yang diambil secara individual atau kelompok dalam sumber sejarah. Interpretasi verbal mencakup lima aspek yakni:

Bahasa

Aspek bahasa memiliki fungsi untuk menjelaskan makna kata-kata dan kalimat-kalimat guna mengambil ide-ide dalam dokumen tertulis. Contoh kasus dalam penginterpretasian bahasa adalah kesukaran yang dihadapi para peneliti sejarawan Abad Tengah yang tidak mampu membaca tulisan dari bahasa latin-klasik atau dari bahasa latin jenis lain. Hal yang sama juga dapat terjadi ketika para ahli filologi mengalih-aksarakan serat Panitibaya yang diusahakan sesuai dengan bunyi naskah aslinya baris demi baris agar mudah diperbandingkan dengan teks aslinya. Penerjemahan kata demi kata pun tidak mungkin dilakukan karena struktur kalimat berbahasa Jawa yang berbentuk tembang tidak seiring dengan struktur bahasa Indonesia. Apabila serat tersebut diterjemahkan sesuai dengan urutan tiap-tiap kata dalam tiap baris, maka sering terjadi terjemahan itu hanya sebatas menjadi urutan kata-kata tanpa makna.

Kosa Kata

Pemahaman kosa kata menunjukkan cara berpikir yang cermat, tidak hanya dalam unit-unit kata melainkan juga sinonim-sinonim, idiom-idiom, dan kejelasan setiap elemen suatu pembicaraan. Kata-kata yang diinterpretasi sering mengandung konotasi-konotasi yang tidak terdapat dalam kamus. Contoh kasus penginterpretasian kosa kata terdapat dalam Serat Kalatidha pupuh Sinom tulisan R. Ng. Ranggawarsita berikut,

“Mangkya darajating praja, kawuryan wus sunyaruri, rurah pangrehing ukara, karana tanpa palupi, atilar silastuti, sujana sarjana kelu, kalulun Kalatidha, tidhem tandhaning dumadi, hardayengrat dene karoban rubeda”

Kosakata yang konotatif dan tidak bisa diartikan secara harfiah adalah, sunyaruri = hampa sepi

pangrehing ukara = kebijakan/peraturan (sementara “ukara” dalam bahasa Jawa berarti “kata” atau “kalimat” dan “pangreh” diartikan sebagai “pemangku”) silastuti = pedoman kebijaksanaan atau dasar-dasar panembah

Gramatika dan konteks

Gramatika berarti tata bahasa, dan konteks berarti hubungan kata-kata. Artinya bahwa, menggunakan makna kalimat tidak hanya cukup dengan mengetahui arti kata, tetapi konteks gramatikanya misalnya hubungan antara konteks yang sudah ditentukan dengan aturan gramatika. Contohnya adalah hubungan antara subjek dan predikat, objek dan predikat, kata keterangan dan kata benda, preposisi dan kata benda. Mari kita amati bagaimana konteks ramalan raja Kediri, Jayabaya, atau yang sering disebut sebagai Jangka Jayabaya, di sana tertulis baris kalimat yang kurang lebih mengandung gramatika yang harus dilekatkan dengan konteksnya karena tidak bisa berdiri sendiri,

“besuk yen wis ana kreta tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing dhuwur awang-awang…”

Penggalan kalimat dalam Jangka Jayabaya tersebut diartikan sebagai,

“Pada saatnya nanti jika mulai muncul mobil atau kereta api (kreta tanpa jaran) dan jalan rel (tanah Jawa kalungan wesi) serta pesawat terbang (prahu mlaku ing dhuwur awang-awang)…”

Terjemahan

Dalam hal terjemahan kita sebagai sejarawan hendaknya mewaspadai perubahan makna pada sumber-sumber sejarah yang kita jadikan rujukan penulisan historiografi. Contohnya adalah kata maal-administrative yang berarti penyimpangan dalam administrasi baik yang dilakukan ambtenaar maupun pegawai lainnya. Kata maal-administrative saat ini sudah tidak bisa diartikan seperti pada era-nya. Setidaknya kata yang populer saat ini untuk menggantikan maal-administrative adalah korupsi, kolusi, atau nepotisme. Mengapa bukan deviasi jika artinya sama-sama penyimpangan? Sebab deviasi lebih merujuk pada gejala sosial-kemasyarakatan.

Lagi, ketika periode kepemimpinan Van Den Bosch sebagai gubernur jenderal, tentu sebagai sejarawan kita tidak asing dengan istilah cultuur-stelsel. Apabila cultuur-stelsel diartikan secara harfiah berarti cultuur-stelsel adalah jaringan kebudayaan. Padahal sebenarnya istilah cultuur-stelsel merujuk pada sistem tanam paksa yang pernah berlaku di Hindia Belanda.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Sistem Informasi beserta Menurut Para Ahli


Interpretasi dalam Berbagai Bidang

  • Interpretasi dalam sejarah, merupakan suatu bentuk penafsiran sejarawan atas fakta sejarah menjadi suatu kesatuan alur ceriita harmonis dan masuk akal.
  • Interpretasi dalam hukum, merupakan menentukan makna atau arti dari suatu teks atau bunyi pasal serta hal-hal yang terkait dengaannya.
  • Interpretasi data dalam penelitian kualitatif merupakan suatu deskripsi dan ungkapan yang mencoba menggali pengetahuan tentang data melalui pemikiran yang lebih mendalam.
  • Interpretasi dalam musik, merupakan proses menemukan hal-hal apa saja yang diinginkan komposer sekaligus sebagai bentuk mengekspresikan dan mengomuniikasikan perasaaan, sejarah, sosial, serta kondisi psikologis sebuah karya musik.
  • Interpretasi citra, merupakan kegiatan mengkaji citra atau foto udara dengan maksud mengenaali objek dan gejala.
  • Interpretasi cerpen, ialah penafsiran makna apa saja yang terkandung daalam suatu cerpen.
  • Interpretasi peta, merupakan aktivitas membaca peta dengan memberikan suatu penafsiran atau memaknai isi peta dengan menggunakaan simbol-simbol yang ada.

Daftar Pustaka

  • Domroese, M.C. & E.J. Sterling. 1999. Interpreting Biodiversity : A Manual for Environmental Educators in the Tropics. Center for Biodiversity and Conservation, American Museum of Natural History. New York, USA.
  • Departemen Kehutanan. 1995. Buku Panduan Latihan Interpretasi Taman Nasional. Proyek Taman Nasional Ujung Kulon kerjasama Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru Tahap II, 1993 – 1995.
  • Direktorat Taman Nasional dan Hutan WIsata, DItjen PHPA. 1988. Pedoman Interpretasi Taman Nasional. Proyek Pembangunan Taman Nasional dan Hutan Wisata Pusat, Bogor.
  • Grater, R.K. 1976. The Interpreter’s Handbook. Southwest Parks ad Monuments Association, USA.
  • Muntasib, E.K.S.H. 1998. Interpreteran (Interpretasi Lingkungan). JKSH FAHUTAN IPB.
  • Sharpe, G.W. 1982. Interpreting the Environment (2nd edition). John Wiley & Sons, Inc.
  • Tilden, F. 1957. Interpreting Our Heritage Chapel Hill. The University of North Carolina Press, New York.
  • Kara N. Youngentob and Mark E. Hostetler. Environmental Interpretation: How to Communicate
  • Persuasively. University of Florida, Institute of Food and Agricultural Sciences.