Pengertian dan Komponen Basis Data beserta Menurut Para Ahli

Diposting pada

pengertian-basis-data

Pengertian Basis Data

Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua pengertian tersebut adalah sebagai berikut :

  • Basis:
    dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
  • Data :
    sesuatu yang bersifat nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya

Basis Data adalah Kumpulan file / table yang saling berelasi (berhubungan) yang disimpan dalam media penyimpanan eletronik. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan pada masing – masing table / file didalam database berfungsi untuk menampung / menyimpan data – data, dimana masing – masing data yang ada pada table / file tersebut saling berhubungan dengan satu sama lainnya.

Basis Data Menurut Para Ahli

Data Base atau bisa juga disebut dengan Pangkalan data ialah kumpulan informasi yang tersimpan di Komputer secara system supaya bisa di pantau dengan program Komputer. Supaya tidak bingung apa itu Data Base di Bawah sudah Admin siapkan pengertian lengkap para ahli, langsung saja skroll kebawah.

  1. Menurut Gordon C. Everest
    Gordon C. Everest mengungkapkan bahwa basisdata atau database adalah sebuah kumpulan dari data yang bersifat mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal dan terkontrol. Pengontrolan dari sistem database tersebut adalah terpusat, yang biasanya dimiliki dan juga dipegang oleh suatu organisasi.
  2. Menurut C.J. Date
    Mengatakan basisdata atau database adalah suatu kumpulan data operasional yang sengaja disimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi. Date menyebutkan data yang tersimpan di dalam database memiliki tiga jenis data, yaitu : data input yaitu data yang masuk dari luar sistem, data output yaitu data yang dihasilkan sistem, sedangkan data operasional yaitu data yang tersimpan pada sistem.
  3. Menurut Toni Fabbri
    Fabbri, mengungkapkan bahwa basisdata atau database merupakan suatu sistem dimana banyak terdapat file – file dan juga data yang terintegrasi dimana file serta data tersebut memiliki sebuah primary key untuk melakukan proses pengulangan data.
  4. Menurut S. Attre
    Attre mengungkapkan bahwa basisdata atau database adalah sebuah koleksi dari data-data yang saling berinteraksi satu sama lain yang ada di dalam suatu organisasi atau  enterprise yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
  5. Menurut Chou
    Pendapat lain dari Chou lainnya mengenai database atau basisdata. Chou mengatakan bahwa basisdata atau database merupakan sebuah kumpulan informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus, sehingga dapat digunkaan untuk berbagai keperluan dari sebuah organisasi.
  6. Menurut Fabbri dan Schwab
    Pendapat lain dari ahli Fabbri & Schwab menyatakan bahwa basisdata atau database yaitu sebuah sistem pemberkasan terpadu yang dirancang untuk dapat meminimalkan pengulangan data.
  7. Menurut Silberschatz, dkk
    Pada tahun 2002 Silberschatz mendefinisikan basisdata atau database merupakan sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan.
  8. Menurut Ramakrishnan dan Gehrke
    Pada tahun 2003 Ramakrishnan dan Gehrke mendefinisikan basisdata atau database adalah sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan.
  9. Menurut McLeod, dkk.
    Pada tahun 2001 McLeod mengungkapkan basisdata atau database adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi.
  10. Menurut Bambang Hariyanto (2004)
    Mengungkapkan bahwa basis data merupakan sebuah kumpulan data-data yang secara logik yang berkaitan dengan merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada suatu sistem tertentu. Pengertian lain dari Database  yaitu kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di suatu organisasi.
  11. Menurut Anhar (2010:45)
    Anhar mengungkapkan bahwa “Database atau basisdata adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.
  12. Menurut Raharjo (2011:3)
    Raharjo mendefinisikan bahwa “Database atau basisdata adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.
  13. Menurut Kustiyaningsih (2011:146)
    Kustiyaningsih mengungkapkan bahwa Database atau basisdata merupakan Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server.
  14. Menurut Maimunah (2009:307)
    Pendapat dari Maimunah “Database atau basisdata adalah kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence.
  15. Menurut Kristanto (2004:10)
    Kristanto Menyatakan bahwa Basis Data (Database) adalah “Kumpulan fiel-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan instansi, dalam batasan tertentu”.
  16. Menurut Jogiyanto (2005)
    Pendapat Jogiyanto mendefinisikan bahwa Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan dan di simpanan luar komputer dan digunakan oleh perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.
  17. Menurut Sutanta (2004)
    Pendapat lainnya mengenai basisdata atau database adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu.
  18. Menurut Connolly dan Begg (2010:65)
    Connolly dan Begg  mengungkapkan bahwa basisdata adalah sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
  19. Menurut Inmon (2005:493)
    Inmon mengungkapkan bahwa basisdataataupun database yaitu sekumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan (biasanya dengan redudansi yang terkontrol dan terbatas) berdasarkan skema atau struktur tertentu.Sebuah database dapat melayani single atau multiple applications.
  20. Menurut Gottschalk dan Saether (2010:41)
    Gottschalk dan Saether dalam jurnalnya menyatakan bahwa basisdata adalah sekumpulan data yang terorganisir untuk mendukung banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengontrol data redundant.
  21. Menurut Stephensdan Plew (2000)
    Pendapat Stephens dan Plew , Database adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan.
  22. Menurut Ramon A. Mata-Toledo & Pauline K. Cushman
    Mengungkapkan bahwa basisdata atau Database merupakan sekumpulan data yang berhubungan secara logika dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan.
  23. Menurut Diar Puji Oktavian
    Pendapat dari ahli oktavian  mengenai basisdata atau Database yaitu sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur yang sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan suatu data.
  24. Menurut Didik Dwi Prasetyo
    Didik Dwi Prasetyo mengatakan bahwa basisdata atau Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan dan terorganisir sedemikian rupa sehingga memudahkan ketika akan digunakan kembali.
  25. Menurut P. Muda Marbun
    Muda Marbun mengatakan bahwa basisdata atau Database merupakan sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.
  26. Menurut  David M. Kroenke
    David M. Kroenke mengatakan bahwa basisdata atau Database adalah fungsi utama untuk aplikasi client – server, aplikasi organisasi, dan aplikasi e-commerce bisnis ke konsumen serta bisnis ke bisnis.
  27. Menurut Wahana komputer (2010:24)
    Database atau basis data sekumpulan daya yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer. Secara harfiah pengertian basis merupakan dasar, ataupun gudang sedangkan data itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. Database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut dan menghasilkan informasi tertentu.
  28. menurut whiten dan beently (2007,548)
    Menyatakan basisdata atau database adalah kumpulan file yang saling berkaitan yang terhubung yang dibutuhkan untuk operasi organisasi. Whiten mengatakan database atau basisdata merupakan kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa dengan menggunakan suatu program komputer untuk mendapatkan informasi dari basis data tersebut.

Komponen Dasar Basis Data

Dalam membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basisdata makahal yang diperhatikan adalah tersedianya:

  • Data: representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk jangka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
  • Hardware: terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untukmengelola sistem basis data berupa: peralatan penyimpanan (disk, drum, tape), peralataninput dan output, atau peralatan komunikasi.
  • Software: sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data, dapat berupa:Database Management System (DBMS) atau program- program aplikasi dan prosedur-prosedur.

User (Pemakai): terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:

  1. System Engineer: tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual.
  2. Administrator Basis Data: tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
  3. Programmer: membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan menggunakan data yang terdapat dalam sistem basis data. Pemakai Akhir: tenaga ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk kelangsungan usaha.

Tujuan Basis Data

  1. Kecepatan dan Kemudahan(speed) Yakni agar pengguna basis data bisa:
    ? menyimpan data
    ? melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
    ? menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
  2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
    Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
    Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb.
  3. Ketersediaan (Availability)
    Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
  4. Kelengkapan (Completeness)
    Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris- baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
  5. Keamanan (Security)
    Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
  6. Kebersamaan (Sharability)
    Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisms. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:

  1. Perencanaan basis data
  2. Mendefinisikan sistem
  3. Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
  4. Perancangan basis data
  5. Perancangan aplikasi
  6. Membuat prototipe
  7. Implementasi
  8. Konversi data
  9. Pengujian
  10. Pemeliharaan operasional

Terdapat dua jenis bahasa komputer yang digunakan saat kita ingin membangun dan memanipulasi sebuah basis data, yaitu:

  • Data Definition Language (DDL)
  • Data Manipulation Language (DML)

Persyaratan Basis Data

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada pembuatan file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu :

  1. Redudansi dan inkonsistensi data :
    Penyimpanan data yang sama dibeberapa tempat disebut redundansi, hal ini menyebabkan pemborosan dan menimbulkan inkonsistensi data (data tidak konsisten) karena bila terjadi perubahan terhadap data maka data harus dirubah dibeberapa tempat, hal ini tentunya tidak efisien.
  2. Pengaksesan data :
    Data dalam basis data harus siap diakses oleh siapa saja yang membutuhkan dan mempunyai hak untuk mengaksesnya. Oleh karena itu perlu dibuat suatu program pengelolaan atau suatu aplikasi untuk mengakses data yang dikenal sebagai DBMS.
  3. Data terisolasi untuk standarisasi :
    Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka akan menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data, oleh karena itu data dalam satu database harus dibuat satu format sehingga mudah dibuat program aplikasinya
  4. Masalah keamanan (security) :
    Tidak setiap pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data, misalnya data mengenai gaji pegawai hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan personalia, sedang bagian gudang tidak diperkenankan untuk membukanya. Keamanan dapat diatur dan disesuaikan baik ditingkat basis data atau aplikasinya.
  5. Masalah integritas (Integrity) :
    Basis data berisi file yang saling berhubungan, masalah utama adalah bagaimana kaitan antar file tersebut terjadi meski diketahui bahwa file A terkait dengan file B, namun secara teknis ada field yang mengaitkan kedua file tersebut oleh karena itu field kunci tidak dapat diabaikan dalam merancang suatu basis data.
  6. Multiple user :
    Salah satu alasan basis data dibangun adalah karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang, baik dalam waktu berbeda maupun bersamaan sehingga kebutuhan akan basis data handal yang mendukung banyak pemakai perlu dipertimbangkan.
  7. Data independence (kebebasan data) :
    Pada aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman seperti BASIC misalnya, apabila program telah selesai dibuat dan ternyata terjadi perubahan terhadap struktur file maka program tersebut harus diubah, ini artinya program tersebut tidak bebas terhadap database yang ada. Berlainan dengan paket DBMS apapun yang terjadi pada struktur file, setiap kali hendak melihat data cukup dengan utility LIST. Ini artinya perintah DBMS bebas terhadap database karena apapun perubahan terhadap database, semua perintah akan stabil tanpa ada yang perlu diubah. Data independence dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
  • Phisycal Data Independence : Kebolehan untuk mengubah pola fisik database tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level fisik biasanya hanya pada saat meningkatkan daya guna.
  • Logical Data Independence : Kebolehan mengubah pola konseptual tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level konseptual teristimewa saat struktur logika database berubah, ditambahkan atau dikurangi.

Istilah-Istilah Basis Data

Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering digunakan. Oleh karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu pengetahuan basis data sepatutnya mengenal:

  1. Enterprise: suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional: data keuangan, data mahasiswa, data pasien, data karyawan.
  2. Entitas: suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari: nasabah, simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas.
    Contoh: semua nasabah, semua mahasiswa.
  3. Atribut (Elemen Data): karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tanggal lahir. d. Nilai Data (Data Value): isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.
  4. Kunci Elemen Data (Key Data Element): tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas mahasiswa yang mempunyai atribut- atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan kunci elemendata npm.
  5. Record Data: kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan. Contoh: kumpulanatribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari entitas mahasiswa berisikan :”4109073″, “Dani”, “Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar”, “4 April 1983”.

Database Management System (DBMS)

Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih spesifik lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau populernya disebut Database Management System atau disingkat DBMS. Yang mana adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan.

Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain. Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :

  1. Data Definition Language: merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
  2. Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah :
    • Penambahan data
    • Penyisipan data
    • Penghapusan data
    • Pengubahan data
  3. Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikandata, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data.

Arsitektur Basis Data

Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :

  • Internal/Physical Level: level terendah untuk merepresentasikan basis data,berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Internal.
  • External/View Level: level user, berhubungan dengan bagaimana data di representasikan dari sisi setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.

Model Basis Data

Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data  sehingga data tersebut mudah dipahami. Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.

  1. Model Data Berbasis Objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
    • Entity-Relationship
    • Semantic
    • Functional
    • Object-Oriented
  2. Model Data Berbasis Record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
    • Model Data Relasional (Relational), merupakan model data yang paling populer saat ini. Menggunakan model berupa tabel berdimensi dua yang disebut relasi atau tabel. Memakai kunci tamu (foreign key) sebagai penghubung dengan tabel lain.
    • Model Data Hierarkhi (Hierarchical), dikenal pula sebagai model pohon.
    • Model Data Jaringan (Network), disebut jjuga model CODASYL. Setiap anak bisa memiliki llebih dari satu orangtua.

Kelebihan Sistem Basis Data

  1. Terpusat dan Berbagi Data
    User memasukkan dan menyimpan semua data di dalam satu komputer atau lebih. Tindakan itu mengurangi penggunaan kertas, file, folder, dan juga kemungkinan kehilangan atau kesalahan saat menempatkan data. Sekali data disimpan dalam komputer, banyak pengguna lain bisa mengaksesnya via jaringan komputer (publisher).
  2. Current Data
    Pengguna bisa secara cepat memperbaharui data dan data yang tersedia siap untuk digunakan.
  3. Kecepatan dan Produktivitas
    Pengguna bisa mencari, mengurutkan, me-retrieve, membuat perubahan, dan mencetak data secara mudah serta efisien, seperti halnya perhitungan menjumlahkan semua data dapat dilakukan secara cepat daripada jika harus melakukannya secara manual.
  4. Akurasi dan Konsistensi
    Pengguna bisa merancang basis data untuk memvalidasi masukan data, serta untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan adalah valid dan konsisten. Data yang ada berlaku sama terhadap pengguna lainnya.
  5. Analisis
    Sistem basis data bisa menyimpan, menjejaki, dan memproses isi data yang besar dari sumber yang berbeda. Sebagai contoh, Pengguna bisa menggunakan kumpulan data dari sumber yang bervariasi untuk menjejaki performa dari area bisnis untuk menganalisa atau untuk mengungkapkan trend bisnis.
  6. Keamanan
    Admin bisa memproteksi basis data dengan penetapan daftar kata sandi (password) dan identitas pengguna yang diotorisasi. Keamanan memastikan bahwa pengguna hanya bisa melakukan operasi yang diizinkan saja.
  7. Pemulihan (recovery)
    Kegagalan sistem tidak bisa diabaikan. Penggunaan basis data memungkinkan integritas data mengalami kegagalan. Sistem manajemen basis data menggunakan suatu log transaksi untuk memastikan bahwa data akan menjadi baik (pulih) saat admin menjalankannya kembali setelah terjadi crash.
  8. Transaksi
    Konsep transaksi menyediakan suatu sistem mekanisme pemulihan kesalahan yang disamaratakan untuk memberikan konsekuensi atas kesalahan yang tidak terduga.

Kelemahan Sistem Basis Data

  • Memerlukan Hardware tambahan : O Kapasitas CPU yang lebih besar O Terminal yang lebih banyak O Alat komunikasi (multiuser)
  • Membutuhkan Listrik yang cukup besar
  • Menyediakan software/program untuk sistem basis data
  • Membutuhkan tenaga ahli (programmer)
  • Biaya (Cost) lebih besar untuk pembuatan, perawatan, dan pengelolaan sistem.
  • Kompleks dalam pembuatan sistem basis data : kerumitan tingkat tinggi dalam pembuatan program sistem basis data.
  • Backup yang cukup banyak memakan waktu, dan Prosedur Backup yang sulit.
  • Pemulihan (Recovery) sulit.
  • Jika terjadi kerusakan atau serangan pada sistem basis data, maka akan mempengaruhi kinerja dari sebuah instansi atau perusahaan.