Pengertian dan Jenis Stakeholder beserta Fungsinya

Diposting pada

Pengertian-Stakeholders

Pengertian Stakeholders

Pada saat ini istilah atau kata stakeholder sudah mulai banyak didengar oleh banyak orang, istilah stakeholder banyak di gunakan oleh banyak pihak karena bersangkutan dengan berbagai macam ilmu, contoh ilmu bisni, komunikasi dan informasi serta pengolahan sumber daya dan lain”. Tidak jarang pula para lembaga publik yang menggunakan istilah-istilah ini dalam proses mengambil keputusan dan pada saat implementasi.

Stakeholders adalah kumpulan individu maupun lembaga yang memiliki kepentingan, tuntutan, kepentingan terhadap organisasi perusahaan (Jones : 1995) dan dipengaruhi oleh keputusan dan berbagai tindakan yang dilakukan oleh organisasi perusahaan (Robbins dan Coulter : 2003).

Dengan kata lain, stakeholders merupakan setiap kelompok yang berada di dalam maupun diluar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Atau definisi dari stakeholder yaitu orang yang memiliki minat maupun kepentingan di dalam suatu perusahaan. Hal ini bisa menyangkut kepentingan finansial atau kepentingan lainnya. Jika orang tersebut terkena pengaruh dari apa yang terjadi pada perusahaan, baik itu dampak negatif atau positif orang tersebut dapat dikatakan sebagai stakeholder.

Penjelasan mengenai stakeholder..?

Stakeholder merupakan suatu masyarakat, komunitas, kelompok dan individu manusia yang ada kaitan dengan hubungan dan kepentingan di suatu organisasi atau perusahaan. suatu masyarakat, komunitas, kelompok dan individu manusia tersebut bisa dibilang sebagai stakeholder apabila mereka memiliki karakteristik untuk memiliki kekuasaan dan kepentingan bagi organisasi atau suatu perusahaan.

Stakeholder bisa juga didefinisikan sebagai orang yang memiliki minat atau kepentingan di suatu perusahaan, hal ini bisa saja berkaitan dengan kepentingan finansial dan bahkan kepentingan lain. Apabila orang tersebut terpengaruh oleh apa yang telah terjadi di suatu perusahaan, baik itu dampak negatif dan positif maka orang itu bisa dibilang sebagai stakeholder.

Beberapa contoh dari stakeholder seperti pegawai atau karyawan, staf, pelanggan dan supplier. Tetapi ada uga organisasi yang hanya terdapat stakeholder dan tidak ada stakeholder atau orang yang memiliki suatu saham, misal seperti Universitas, Universitas pada umumnya tidak memiliki saham tetapi hanya ada stakeholder yang banyak contoh mahasiswa, satpam, dosen, staff,akademik dan lain”.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Cara – Cara Mempertahankan Standar Etika Bisnis / Berwirausaha, Tanggung Jawab Perusahaan terhadap para Pemangku Kepentingan, dan Faedah Etika Bisnis Bagi Perusahaan (Lengkap)


Stakeholders Menurut Para Ahli

  • Menurut ISO 2600 SR
    Stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki minat dalam keputusan dan kegiatan organisasi.
  • Menurut AA1000 SES
    Stakeholder adalah kelompok yang dapat mempengaruhi dan / atau dipengaruhi oleh kegiatan, produk atau layanan, dan kinerja suatu organisasi.
  • Menurut Wibisono
    Stakeholder adalah orang atau kelompok yang memiliki minat langsung / tidak langsung yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh kegiatan dan keberadaan perusahaan.
  • Menurut Freeman
    Pengertian Stakeholders adalah suatu kelompok masyarakat ataupun individu yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pencapaian tujuan tertentu dari organisasi (baca: pengertian organisasi).
  • Menurut Biset
    Pengertian stakeholder adalah orang/ individu atau kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan atau perhatian pada permasalahan tertentu.
  • Menuru Jones
    Stakeholders adalah kumpulan individu maupun lembaga yang memiliki kepentingan, tuntutan, kepentingan terhadap organisasi perusahaan

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Definisi CSR Beserta Fungsi, Manfaat, Contoh CSR pada Perusahaan | Ayoksinau.com


Hubungan perusahaan dan stakeholder

Untuk hubungan suatu perusahaan dengan para stakeholder akan mengalami dampak perubahan yang sangat dinamis seiring dengan berjalannya waktu. Ada juga beberapa pakar yang mengamati kejadian pergeseran pada bentuk yang dulunya Inactive, ke Reactive hingga menjadi Proactive dan kemudian menjadi Intercative, di bawah ini penjelasan pola hubungan tersebut :

  • Inactive atau Hubungan Tidak aktif
    Pada hubungan ini pihak dari perusahaan akan sangat yakit kalau mereka bisa mengambil dan menetukan keputusan secara sepihak saja, tanpa harus mempertimbangkan pengaruh atau dampak yang akan timbul kepada pihak lainnya.
  • Reactive atau Hubungan Yang Reaktif
    Di hubungan ini pihak dari perusahaan cenderung akan mempertahankan diri dan hanya akan bertindak kalau sudah di paksa untuk melakukan sesuatu.
  • Proactive atau Hubungan Yang Proaktif
    Pada hubungan ini dari pihak perusahaan akan cenderung mengantisipasi dari berbagai macam kepentingan dari para stakehloders. Untuk hal seperti ini biasanya pihak perusahaan mempunyai departemen yang mempunyai fungsi sebagai identifikasi terhadap issu atau suatu permasalahan yang harus mendapat perhatian khusus bagi para pemangku keputusan atau stakeholder. Walau demikian perhatian mereka dan stakeholder dipandang hanya sebagia permasalahan yang harus di kelola, bukan diliahat sebagai sumber keunggulan yang kompetitif.
  • Interactive atau Hubungan Yang Interaktif
    Untuk yang ini hubungan pihak perusahaan akan melakukan pendekatan bahwa pihak perusahaan haruslah mempunyai hubungan lanjut seperti saling hormat menghormati, terbuka pada stakeholder dan saling percaya. Maka dengan begitu pihak dari perusahaan akan beranggapan kalau mempunyai hubungan yang baik kepada para stakeholder maka mereka akan menjadi sumber keunggulan yang sangat kompetitif terhadap perusahaan.

Hubungan yang terkait dari perusahaan dan para stakeholder bisa diharap bersifat Interactive, maka interaksi ini pada akhirnya aka membantu perusahaan dalam mempelajari ekspetasi bagi masyarakt banyak, mampu mengembangkan solusi dan bisa mendapat dukungan dari para stakeholders untuk bisa menerapkan solusi yang sudah ada di perusahaan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Jenis Wawancara Beserta Tujuannya


Klasifikasi Stakeholders

Klasifikasi berdasarkan kedudukan Stakeholders 

  • Inside Stakeholders (stakeholder internal)
    Inside Stakeholders (stakeholder internal) Inside stakeholders terdiri dari orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap sumber daya perusahaan serta berada di dalam organisasi perusahaan.
  • Outside Stakeholders (stakeholder eksternal)
    Outside stakeholders adalah orang-orang maupun pihak-pihak (constituencies) yang bukan pemilik perusahaan, pemimpin perusahaan, dan bukan pula karyawan perusahaan, tetapi memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan/atau dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.
Inside Stakeholders Outside Stikeholders
Pemegang Saham (shareholders)

Para Manajer (Managers)

Karyawan (Workforce)

Pelanggan (customers)

Pemasok (Supplier)

Pemerintah (Government)

Serikat Pekerja (Unions)

Komunitas Lokal (Local Communities)

Masyarakat Umum (General Public)


Klasifikasi stakeholders berdasarkan aktivitas

a. Primary Stakeholders (Stakeholder Utama)
Primary stakeholders adalah berbagai kelompok yang berinteraksi dengan perusahaan dan memengaruhi perusahaan untuk melakukan kegiatan utama perusahaan.

Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.

Primary Stakeholders
Investor (Stockholders)

Kreditur (Creditor)

Karyawan (Employees)

Pemasok (Suppliers)

Saluran Pemasaran (Wholeseller and Retailers)

Pelanggan (Customers)

Hubungan antara Perusahaan dengan Primary Stakeholders

Hubungan antara Perusahaan dengan Primary Stakeholders


b. Secondary Stakeholders (Stakeholder Pendukung)
Secondary stakeholders adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program, dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (consern) dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah.

Secondary Stakeholders
Masyarakat Umum (General Public)

Berbagai tingkatan pemerintah

Kelompok aktivis social (Sosial Activist Group)

Media

Masyarakat Lokal (local communities)

Investasi Asing (foreign investment)

Hubungan antara Perusahaan dengan Secondary Stakeholders

Hubungan antara Perusahaan dengan Secondary Stakeholders


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Tujuan Epidemiologi Beserta Menurut Para Ahli


Fungsi dan Tujuan Stakeholder

Stakeholder dalam aktivitas bisnis memiliki peran yang berbeda sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing, tetapi memiliki tujuan yang sama untuk mengembangkan perusahaan dalam aktivitas bisnis. Peran beberapa stakeholder adalah sebagai berikut:

  1. Pemegang Saham / Pemilik
    Pemegang saham bertindak sebagai investor yang menyediakan modal untuk menjalankan perusahaan.
    Pemegang saham juga bertindak sebagai pengawas di perusahaan untuk mengamati kinerja karyawan serta kondisi keuangan dalam perusahaan.
  2. Karyawan
    Kinerja perusahaan akan sangat tergantung pada kinerja sumber daya manusia di dalamnya. Karyawan memiliki peran penting dalam bisnis di mana mereka adalah orang-orang yang secara langsung terkait dengan proses produksi.
    Kondisi yang nyaman dan harmonis di antara karyawan akan menghasilkan kerja sama yang baik dengan mengesampingkan minat masing-masing.
  3. Pemasok (Supplier)
    Pemasok berperan dalam menyediakan bahan baku yang akan digunakan untuk produksi. Jika ada keterlambatan pasokan bahan baku, itu akan mengganggu proses produksi yang akan berdampak pada proses pemasaran dan distribusi.
  4. Konsumen
    Konsumen bertindak sebagai pengguna dan pengamat hasil produk dari suatu perusahaan. Produk terlaris yang dipasarkan sangat bergantung pada selera orang sehingga saran konsumen sangat penting bagi kemajuan perusahaan.
  5. Bank (Creditor)
    Individu atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman kepada pengusaha. Secara umum, kreditor memberikan pinjaman dengan kondisi tertentu untuk menjamin bahwa uang mereka akan dikembalikan tepat waktu dan prestasi mereka.
  6. Konsumen
    Perusahaan hanya dapat berjalan jika mereka menargetkan konsumen sebagai pengguna produk atau layanan yang dijual. Untuk mendapatkan konsumen, perusahaan harus menyediakan produk terbaik dengan harga yang wajar.
  7. Pesaing (Competitor)
    Persaingan bisnis harus terjadi di semua industri. Pesaing langsung adalah perusahaan yang memiliki produk / layanan yang sama di industri tertentu, seperti Toyota dan Honda.
  8. Pemerintah
    Pihak-pihak yang memiliki wewenang dan kekuasaan untuk mengeluarkan izin dilakukan. Masyarakat yang masih kental dengan kegiatan KKN mungkin saja gagal atau memfasilitasi rencana yang disiapkan oleh perusahaan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian dan Fungsi Distribusi beserta Tujuannya


Jenis dan Macam Stakeholder

Berdasarkan kekuatan, posisi penting, atau pengaruh stakeholder terhadap suatu issu, stakeholder dapat kita diketegorikan kedalam beberapa kelompok yakni stakeholder primer, sekunder maupun stakeholder kunci. antara lain sebagai berikut :

Stakeholder Utama (Primer)

Stakeholder utama merupakan stakeholder yang juga memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu peraturan, program, atau proyek. Mereka juga harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan tersebut.


Stakeholder Pendukung (Sekunder)

Stakeholder juga pendukung (sekunder) adalah stakeholder yang tidak akan memiliki kaitan kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program, maupun proyek, tetapi juga memiliki kepedulian (concern) dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara atau sangat berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah.
Yang juga termasuk dalam stakeholders pendukung (sekunder) yakni:

  • Lembaga pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak akan memiliki tanggung jawab langsung.
  • Lembaga pemerintah yang sudah terkait dengan issu tetapi tidak akan memiliki kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan.
  • Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) setempat : LSM yang akan bergerak di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul yang akan memiliki concern.
  • Perguruan Tinggi yaitu kelompok akademisi ini akan memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan pemerintah serta Pengusaha yang juga terkait sehingga mereka juga akan masuk dalam kelompok stakeholder pendukung.
  • Pengusaha yang terkait

Stakeholder Kunci

Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang akan memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang akan dimaksud merupakan unsur eksekutif sesuai levelnya, legislatif maupun instansi. Stakeholder kunci untuk suatu keputusan untuk proyek level daerah kabupaten.
Yang juga termasuk dalam stakeholder kunci yakni :

  • Pemerintah Kabupaten
  • DPR Kabupaten
  • Dinas yang membawahi langsung proyek yang akan bersangkutan.