Artikel | Pengertian, Jenis-Jenis Artikel, Contoh-Contoh Artikel dan Cara Pembuatannya – Ayoksinau.com

Diposting pada

Pengertian Artikel – Pada kesempatan kali ini Ayoksinau.com akan memaparkan secara detail mengenai artikel baik dari pengertian, jenis-jenis artikel, serta contoh-contoh artikel dan cara pembuatannya. Baiklah langsung saja kita bahas.

Pengertian Artikel

Pengertian Artikel

Artikel merupakan suatu karangan faktual yang lengkap da memiliki panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (baik melalui koran, majalah, buletin, blog, dan lain sebagainya) serta bertujuan untuk menyampaikan suatu gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

Artikel memiliki isi pembahasan yang bermacam-macam, beberapa contoh artikel yang sering kita baca diantaranya yaitu:

  • Sejarah
  • Petualangan
  • Argumentasi
  • Hasil penelitian
  • Cara atau tutorial untuk melakukan atau mengajarkan sesuatu.

Penulis Artikel

Penulis Artikel merupakan orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan atau pembuatan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya. Artikel biasnaya diambil dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan umum ataupun penelitian ilmiah.

Berdasarkan kriterianya, penulis artikel dibedakan ke dalam beberapa macam diantaranya sebagai berikut:

  • Penulis Artikel Buku
  • Penulis Artikel Berita
  • Penulis Artikel Marketing
  • Penulis Artikel Online
  • Penulis Artikel Narasi
  • Penulis Artikel Naskah

Jenis-Jenis dan Cara Penulisan Artikel

Artikel dibedakan ke dalam 5 jenis berdasarkan pembahasannya yaitu deskripsi, narasi, argumentasi, ekposisi dan persuasi.

1) Deskripsi

Karangan deskripsi merupakan jenis karangan berisi tentang gambaran tentang suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan apa yang diceritakan tersebut.

Contoh kalimat deskripsi:

Salju tipis itu melapisi rumput, warnanya putih berkilau yang diselingi warna jingga yang merupakan bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.

2) Narasi

Secara sederhana narasi juga dikenal sebagai cerita. Karangan Narasi berupa peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian tersebut ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Krangan Narasi dapat berisi fakta ataupun fiksi.

Contoh karangan narasi yang berisi fakta yaitu biografi atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh karangan narasi yang berupa fiksi yaitu cerpen, novel, ataupun cergam.

Adapun pola narasi secara sederhana yaitu: awal – tengah – akhir

Pada awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan tokoh.

Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.

Pada akhir cerita merupakan akhir dasi kisah cerita yang diceritakan yang biasnaya memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang dan lebar, ada menceritakannya secara singkat, dan ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita tersebut dengan mempersilakan pembaca untuk dapat menebaknya sendiri.

Contoh narasi berisi fakta:

Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Ir. Soekarno menghabiskan siswa waktunya di penjara dan di tempat di suatu tempat pengasingan karena keberaniannya dalam menentang penjajah.

Soekarno yang didampingi Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia pada saat itu  memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogyakarta dan dikembalikan kedudukannya sebagai Presiden RI yakni pada tahun 1949.

3) Eksposisi

Karangan eksposisi merupakan karangan yang berisi penjelasan ataupun uraian tentang suatu topik dengan tujuan untuk memberi informasi atau pengetahuan bagi pembaca. Untuk memperjelas penjelasan atau uraian dari karangan eksposisi, biasanya dalam karangan tersebut disertai dengan gambar, grafik ataupun statistik.

Contoh karangan eksposisi:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Pada bidang akuntasi, pekerjan seorang akuntan berupa pengolahan data untuk dapat menghasilkan informasi keuangan dan perencanaan sistem informasi akuntansi yang akan digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.

Sedangkan di bidang auditing pekerjaannya berupa pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan secara objektif untuk menilai tingkat kewajaran informasi yang tertera dalam laporan tersebut.

Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Contoh paparan proses:

Cara mencangkok tanaman:

  1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
  2. Pilihlah ranting yang lurus atau tumbuh tegak keatas, kekar, dan sehat dan dengan diameter kira-kira 1,5 sampai dengan 2 cm.
  3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.

Langkah menyusun eksposisi:

  1. Menentukan topik atau tema
  2. Menetapkan tujuan
  3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
  5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

4) Argumentasi

Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran tentang pendapat seseorang atupun kelompok baik dengan menggunakan data ataupun fakta sebagai alasan atau buktinya. Dalam argumentasi pengarang biasanya mengharapkan pembenaran terhadap pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Contoh karangan Argumentasi:

Jiwa kepahlawanan itu harus terus dikembangkan dan dipupuk. Karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara indoneisa ini dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan yang diharaokan. Jiwa kepahlawanan akan dapat berkembang menjadi sifat dan nilai-nilai kepribadian yang luhur, bertanggung jawab, berjiwa besar, loyal, berdedikasi dan cinta terhadap sesama. Semua sifat-sifat tersebut sangat dibutuhkan guna mendukung pembangunan dalam berbagai bidang.

Langkah menyusun argumentasi:

  1. Menentukan topik atau tema
  2. Menentukan tujuan
  3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
  5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

5) Persuasi

Karangan persuasi merupakan karangan bersifat mengajak atau yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar pembaca melakukan sesuatu.

Adapun langkah-langkah menyusun karangan persuasi sebgai berikut:

  1. Menentukan topik atau tema
  2. Merumuskan tujuan
  3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  4. Menyusun kerangka karangan
  5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

Sekian pemaparan Ayoksinau.com tentang penjelasan artikel. Semoga bermanfaat bagi Anda dan semoga Anda dapat memahaminya dengan baik. Terimakasih.

Baca juga artikel berikut:

Pengertian Wacana, Jenis-Jenis Dan Bentuk Wacana, Keutuhan Wacana, Contoh Wacana Ayoksinau.Com

Pengertian Iklan, Syarat Iklan, Manfaat Iklan, Jenis-Jenis Iklan | Ayoksinau.Com

Pengertian Seminar, Susunan Acara Seminar, Fungsi Seminar, Dan Contoh Seminar | Ayoksinau.Com

Pengertian Kinerja Menurut Para Ahli – Lengkap Dengan Penjelasannya | Ayoksinau.com